Ragam Respons Setelah Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN
14 March 2025, 18:45 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2942211/original/004663700_1571314631-WhatsApp_Image_2019-10-17_at_19.13.39.jpeg)
Pengangkatan Riefian Fajarsyah, atau yang dikenal sebagai Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) pada 10 Maret 2025, mengejutkan banyak pihak. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan, mengingat latar belakang Ifan sebagai musisi, bukan profesional perfilman.
Namun, pemerintah menyebutnya langkah strategis untuk inovasi di PFN. Penunjukan ini diumumkan oleh Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, yang menekankan pengalaman Ifan sebagai musisi dan produser film sebagai pertimbangan utama.
"Direktur Utama PFN, betul, mendapatkan kepercayaan, jadi memang ada pengangkatan direksi," ujar Putri, dikutip Jumat (14/3/2025).
Dia berharap Ifan Seventeen bisa membawa gebrakan dalam manajemen PFN ke depannya. Putri juga meminta masyarakat untuk memberikan waktu Ifan untuk membuktikan kapasitasnya. "Ini masih baru semuanya, nanti untuk berikutnya kita lihat ke arah mana untuk Ifan membawa PFN," ungkapnya.
Ia menuturkan, Ifan memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin PFN.
"Itu nanti, sekarang informasi yang bisa saya kasih, betul, Ifan menjadi Dirut dari PFN. Kita tunggu saja nanti bagaimana dari background-nya bisa membawa gebrakan untuk PFN, kita kasih kesempatan dulu lah," imbuh Putri Violla.
Advertisement
Kata Menteri BUMN Erick Thohir
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5143893/original/048108700_1740557709-Screenshot_20250226_142936_YouTube.jpg)
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir beri sinyal pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk BUMN.
Lewat program konsolidasi, seperti yang dilakukan pada PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) dan Holding Industri Pertambangan MIND ID.
"Memang pemerintah melihat juga konsolidasi BUMN harus dipercepat juga. Salah satunya kita punya Balai Pustaka, PFN, Lokananta. Ini akan dikonsolidasikan menjadi bagian pusat konten atau apapun namanya yang sedang dibuat kajian," kata Erick Thohir di kantornya, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
"Jadi kenapa direkrut ada orang film, orang musik. Termasuk Balai Pustaka itu kan bagian sejarah yang akan dikonsolidasikan," dia menambahkan.
Erick menambahkan, penggabungan PFN, Balai Pustaka dan Lokananta masih dalam kajian. Sembari membentuk manajemen, termasuk dengan menarik Ifan Seventeen.
"Ini mengkonsolidasikan antara cetak, suara, gambar, yang dimiliki pemerintah di bawah BUMN untuk jadi satu kesatuan. Jadi sejalan juga dengan konsolidasi BUMN," imbuh dia.
Menurut dia, penggabungan antara Balik Pustaka, PFN dan Lokananta ini baru tahap awal. Selaras dengan rencana Kementerian BUMN melebur Holding Pelabuhan Pelindo dengan PT Pelni dan perusahaan lain di sektor yang sama.
"Saya sedang mendorong kajian konsolidasi ini. Sama seperti saya meminta Pelindo membuat kajian mengenai penggabungan pelabuhan, ferry, perkapalan Pelni, bukan enggak mungkin dock kapal, dan juga industrial estate. Ini jadi sebuah ekosistem," tuturnya.
Advertisement
Ragam Respons
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5163092/original/061866100_1741945914-IMG-20250314-WA0022.jpg)
PFN menilai, Ifan Seventeen juga lama berkecimpung di industri kreatif. "Penting kami sampaikan bahwa terlepas dari latar belakang Pak Ifan sebagai musisi atau vokalis band Seventeen, Pak Ifan itu sebenarnya sudah cukup panjang terlibat dalam industri kreatif ini," kata Head of Corporate Secretary PFN, Ihsan, ditulis Jumat (14/3/2025).
Di kesempatan terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi yakin pengangkatan Ifan sebagai Direktur Utama PFN telah melalui pertimbangan matang.
"Saya rasa penjelasan Kementerian BUMN sudah lebih dari cukup. Mereka pasti sudah punya pertimbangan yang matang," tutur Hasan Nasbi kepada wartawan di Istana, Jumat pekan ini.
Pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN juga mendapatkan sorotan, salah satunya dari aktor Fedi Nuril.
Ia mempertanyakan pengalaman dan prestasi Ifan di industri perfilman Indonesia.
"Kata @prabowo, 'Kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi!' Tapi, yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen, yang kemampuan, pengalaman, dan prestasinya dalam film Indonesia enggak jelas," tulis Fedi melalui unggahan di akun X-nya pada Rabu,12 Maret 2025, demikian seperti dikutip dari Kanal News Liputan6.com.
Kritik itu menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengangkatan pejabat negara. Publik menuntut penjelasan yang lebih rinci terkait alasan di balik penunjukan Ifan.
Ifan Seventeen Buka Suara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5162559/original/077428200_1741923120-IMG_6171.jpeg)
Ifan Seventeen pun buka suara mengenai polemik pengangkatan dirinya sebagai bos baru PT PFN. Ifan menjawab keraguan publik atas kualitas dirinya dalam memimpin BUMN perfilman tersebut.
"Jadi kebetulan banyak publik yang belum tahu sebenarnya dari tahun 2019 aku itu udah punya PH, Production House. Di tahun 2021 aku tuh pernah memproduksi film, executive produser, salah satu film yang paling laku di OTT yang dimiliki pemerintah Indonesia, sampai saat ini ya," ujar Ifan kepada wartawan di Kantor PFN, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025), seperti dikutip dari Kanal News Liputan6.com.
Ifan menyatakan, dirinya bukan hanya seorang musisi, tetapi juga memiliki pengalaman luas di industri perfilman. Ifan mengaku telah terlibat dalam berbagai proyek film, baik sebagai produser maupun eksekutif produser.
Bahkan pada tahun 2020, ia kembali memproduseri film berjudul 'Kemarin' yang mengangkat kisah nyata tentang peristiwa tsunami Selat Sunda pada 2018 yang turut dialami band Seventeen.
"Jadi, terus sampai saat ini juga aku masih sama temen-temen itu masih aktif di production house. Jadi, ya mungkin, netizen (tahunya) aku penyanyi aja. Sebenernya di situ masalahnya, ketidaktahuan aja," kata Ifan.