Siap IPO, Intip Strategi Medela Potentia Genjot Pertumbuhan dan Ekspansi Bisnis

14 March 2025, 11:01 WIB
Siap IPO, Intip Strategi Medela Potentia Genjot Pertumbuhan dan Ekspansi Bisnis

PT Medela Potentia Tbk (MDLA), berencana menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 15 April 2025.

Dalam IPO ini, Medela Potentia akan menawarkan sebanyak 3.500.000.000 lembar saham, yang setara dengan 25% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Selama periode bookbuilding dari 11 Maret 2025 hingga 17 Maret 2025, harga saham akan ditawarkan dalam kisaran Rp 180 hingga Rp 230 per lembar. Dari kisaran harga tersebut, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp805 miliar.

Medela Potentia akan menggunakan dana yang terkumpul dari IPO ini untuk mendukung rencana strategis dalam inovasi dan ekspansi secara global. Perusahaan mengambil langkah ini untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin dalam industri pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia maupun regional Asia Tenggara.

Memiliki pengalaman lebih dari empat dekade membangun akses kesehatan berkualitas, Medela Potentia dan entitas anak telah bertransformasi dari perusahaan penyedia layanan dan produk kesehatan menjadi platform distribusi terpadu yang menyediakan beragam produk kesehatan serta perangkat medis untuk memberikan akses luas terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur, dan inovasi produk untuk mendukung kebutuhan layanan kesehatan Indonesia yang terus berkembang," ujar Presiden Direktur Medela Potentia, Krestijanto Pandji dikutip Jumat (14/3/2025).

Komitmen ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi grup layanan kesehatan global terpercaya serta memberikan nilai signifikan kepada pelanggan dan mitra bisnis. Dalam mewujudkan visi tersebut, Medela Potentia berfokus pada penyediaan rantai pasokan serta jaringan distribusi yang kuat dan luas, menerapkan sistem dan teknologi mutakhir, memastikan standar kualitas tertinggi dalam setiap produk, serta membangun talenta tim terbaik.

Kinerja Solid dan Pertumbuhan Konsisten Medela Potentia

Kinerja Solid dan Pertumbuhan Konsisten Medela Potentia

Kinerja Medela Potentia juga menunjukkan hasil positif dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dua digit dengan mencapai tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (Compound Annual Growth Rate atau CAGR) sebesar 11,8% dari 2021 hingga 2023.

Margin laba kotor perusahaan stabil di 9,4% dalam empat tahun terakhir, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi pasar sambil mempertahankan profitabilitas. Perusahaan juga mencatat gross profit dengan CAGR sebesar 11,9% dalam tiga tahun, mencapai Rp1,23 triliun pada 2023 dari Rp1,08 triliun pada 2021.

Sebagai salah satu platform distribusi pelayanan kesehatan terintegrasi terbesar di Indonesia, Medela Potentia terus memimpin dalam distribusi farmasi etis dan manufaktur perangkat medis. Perusahaan memiliki kehadiran dominan di sektor Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage atau UHC) Indonesia, memanfaatkan sistem e-katalog untuk memastikan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan transparan.

"Kekuatan keuangan dan posisi kepemimpinan pasar Medela Potentia menempatkan kami pada posisi yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan," ujar Krestijanto.

Masa Depan Bisnis Berkelanjutan & Investasi dalam Inovasi

Masa Depan Bisnis Berkelanjutan & Investasi dalam Inovasi

Melihat pertumbuhan positif ini, Medela Potentia akan berfokus pada tiga pilar strategis untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan di masa depan. Hal ini meliput ekspansi pasar dengan infrastruktur domestik dengan cabang dan gudang baru, sambil menjajaki ekspansi regional di ASEAN.

Modernisasi distribusi dengan berinvestasi dalam logistik berbasis AI, otomatisasi gudang (Automated Storage and Retrieval System atau ASRS), dan platform digital untuk meningkatkan efisiensi. Lalu, diversifikasi ke perangkat medis dengan memperluas kemampuan manufaktur internal dan membentuk kemitraan baru di bidang ortopedi, bedah invasif minimal, dan patologi.

Fokus ini dilakukan karena perusahaan memiliki peluang besar untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan kesehatan di Indonesia, terutama setelah berakhirnya pandemi Covid-19. Demografi dan kondisi umum industri kesehatan Tanah Air menunjukkan bahwa komposisi populasi lanjut usia di Indonesia akan mencapai 24,5 juta orang pada 2028 atau meningkat sebesar 4,5% dari 2023.

Indikator kesehatan di Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan angka yang mengkhawatirkan, dengan prevalensi diabetes mencapai 10,6%, tekanan darah tinggi 22,4%, tekanan darah glukosa 9,8%, serta kolesterol mencapai 37,7% dari populasi. Gambaran ini menunjukkan kebutuhan tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau serta akses yang merata dan berkualitas.

<p>Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com