Penyebab Mimisan Tiba-tiba, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

09 April 2025, 12:10 WIB
Penyebab Mimisan Tiba-tiba, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Mimisan atau epistaksis adalah kondisi keluarnya darah dari hidung. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam rongga hidung pecah dan mengeluarkan darah. Mimisan dapat terjadi pada salah satu atau kedua lubang hidung. Durasi mimisan bisa bervariasi, mulai dari beberapa detik hingga lebih dari 10 menit.

Meski terlihat menakutkan, sebagian besar kasus mimisan sebenarnya tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, mimisan yang terjadi berulang atau disertai gejala lain perlu mendapat perhatian medis.

Berdasarkan lokasi perdarahannya, mimisan dibagi menjadi dua jenis:

  1. Mimisan anterior: Terjadi di bagian depan hidung, tepatnya di area septum nasal (dinding pemisah rongga hidung). Ini adalah jenis mimisan yang paling umum terjadi.
  2. Mimisan posterior: Terjadi di bagian belakang hidung dekat tenggorokan. Jenis ini lebih jarang terjadi namun cenderung lebih serius dan sulit dihentikan.

Penyebab Mimisan Tiba-tiba

Ada berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya mimisan secara tiba-tiba. Berikut adalah beberapa penyebab utama:

1. Udara Kering

Udara yang terlalu kering merupakan salah satu penyebab mimisan paling umum. Ketika udara kering, lapisan mukosa di dalam hidung juga ikut mengering. Hal ini membuat pembuluh darah di hidung lebih rentan pecah dan berdarah. Kondisi ini sering terjadi saat:

  • Cuaca panas dengan kelembapan rendah
  • Musim dingin ketika udara cenderung lebih kering
  • Berada di ruangan ber-AC dalam waktu lama
  • Tinggal di daerah dataran tinggi dengan udara tipis

Untuk mencegahnya, gunakan pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan dan oleskan pelembap khusus hidung seperti petroleum jelly atau semprotan hidung salin.

2. Trauma atau Cedera pada Hidung

Benturan atau pukulan di area hidung dan wajah dapat menyebabkan pembuluh darah di dalam hidung pecah. Beberapa contoh cedera yang bisa memicu mimisan antara lain:

  • Terjatuh dan hidung terbentur
  • Terkena pukulan saat berolahraga atau berkelahi
  • Kecelakaan yang mengenai area wajah
  • Operasi hidung atau wajah

Jika mimisan terjadi setelah cedera kepala atau wajah yang cukup parah, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada komplikasi serius.

3. Kebiasaan Mengorek Hidung

Memasukkan jari terlalu dalam ke hidung atau mengorek hidung dengan kuku yang tajam bisa melukai lapisan dalam hidung. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di hidung pecah dan berdarah. Kebiasaan ini lebih sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa melakukannya tanpa sadar.

Untuk mencegahnya:

  • Potong kuku secara rutin agar tidak terlalu panjang dan tajam
  • Hindari memasukkan benda asing ke dalam hidung
  • Ajarkan anak-anak untuk tidak mengorek hidung terlalu dalam

4. Infeksi Saluran Pernapasan

Berbagai infeksi yang menyerang hidung dan saluran pernapasan atas dapat memicu terjadinya mimisan. Hal ini disebabkan oleh peradangan pada lapisan hidung yang membuat pembuluh darah lebih rentan pecah. Beberapa contoh infeksi yang bisa menyebabkan mimisan antara lain:

  • Pilek atau flu
  • Sinusitis
  • Rhinitis
  • Alergi

Selama mengalami infeksi, hindari membuang ingus terlalu keras karena bisa memperparah risiko mimisan. Gunakan obat-obatan sesuai anjuran dokter untuk mengatasi infeksi dan peradangan.

5. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon dalam tubuh juga dapat mempengaruhi pembuluh darah di hidung dan meningkatkan risiko mimisan. Kondisi ini sering dialami oleh:

  • Wanita hamil: Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung membesar dan lebih mudah pecah.
  • Remaja saat pubertas: Perubahan hormon pada masa pubertas juga bisa memicu mimisan lebih sering.
  • Wanita menjelang menopause: Fluktuasi hormon pada fase ini kadang menyebabkan mimisan.

Meski mimisan karena faktor hormonal umumnya tidak berbahaya, tetap waspadai jika terjadi terlalu sering atau disertai gejala lain yang mengganggu.

Gejala Mimisan

Mimisan umumnya mudah dikenali karena gejalanya cukup jelas. Berikut adalah tanda-tanda umum mimisan:

  • Darah mengalir dari satu atau kedua lubang hidung
  • Rasa hangat di area hidung
  • Sensasi cairan mengalir di tenggorokan (jika darah mengalir ke belakang)
  • Kadang disertai rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di hidung
  • Mungkin ada rasa metalik di mulut jika darah tertelan

Pada sebagian besar kasus, mimisan akan berhenti sendiri dalam waktu beberapa menit. Namun perhatikan juga gejala-gejala berikut yang mungkin menandakan kondisi lebih serius:

  • Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit
  • Jumlah darah yang keluar sangat banyak
  • Kesulitan bernapas
  • Pusing atau merasa ingin pingsan
  • Kulit pucat atau kebiruan
  • Detak jantung cepat

Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera cari bantuan medis karena bisa menandakan perdarahan yang lebih parah atau masalah kesehatan lain.

Cara Mengatasi Mimisan

Saat mengalami mimisan tiba-tiba, jangan panik. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghentikan perdarahan:

  1. Duduk tegak dan condongkan tubuh sedikit ke depan. Posisi ini mencegah darah mengalir ke tenggorokan.
  2. Bernafas melalui mulut dan cubit bagian lunak hidung tepat di bawah tulang hidung.
  3. Tekan hidung selama 10-15 menit tanpa henti. Jangan melepas tekanan untuk mengecek apakah darah sudah berhenti.
  4. Kompres dingin bisa diletakkan di batang hidung untuk membantu mempersempit pembuluh darah.
  5. Setelah 15 menit, lepaskan tekanan perlahan. Jika masih berdarah, ulangi langkah 2-4.
  6. Hindari berbaring atau menengadahkan kepala karena bisa menyebabkan darah tertelan.
  7. Jangan memasukkan tisu atau kapas ke dalam hidung karena bisa memperparah perdarahan saat dilepas.

Setelah mimisan berhenti:

  • Hindari aktivitas berat atau mengangkat beban selama beberapa jam
  • Jangan membuang ingus dengan keras
  • Hindari membungkuk atau menundukkan kepala
  • Jangan mengupil atau memasukkan benda ke hidung

Pencegahan Mimisan

Meski tidak selalu bisa dihindari, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mimisan tiba-tiba:

  • Jaga kelembapan udara: Gunakan humidifier terutama saat cuaca kering atau di ruangan ber-AC.
  • Hindari mengorek hidung: Potong kuku secara rutin dan ajarkan anak-anak untuk tidak memasukkan jari ke hidung.
  • Gunakan pelembap hidung: Oleskan petroleum jelly atau semprotan hidung salin untuk menjaga kelembapan lapisan hidung.
  • Kendalikan alergi: Konsumsi obat alergi sesuai anjuran dokter untuk mengurangi iritasi pada hidung.
  • Hindari zat iritan: Batasi paparan asap rokok, polusi, atau bahan kimia yang bisa mengiritasi hidung.
  • Gunakan pelindung wajah: Saat berolahraga atau beraktivitas yang berisiko cedera wajah.
  • Jaga kesehatan umum: Konsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan kelola stres untuk menjaga daya tahan tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus mimisan bisa diatasi sendiri, ada kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan medis. Segera hubungi dokter jika mengalami:

  • Mimisan yang tidak berhenti setelah 30 menit
  • Mimisan disertai kesulitan bernapas
  • Mimisan setelah cedera kepala atau wajah yang parah
  • Mimisan disertai pusing hebat atau kehilangan kesadaran
  • Mimisan berulang lebih dari 1 kali seminggu
  • Mimisan disertai memar yang mudah terjadi di bagian tubuh lain
  • Mimisan pada anak di bawah 2 tahun
  • Mimisan disertai gejala anemia seperti kelelahan ekstrem

Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan memberikan penanganan yang tepat. Pemeriksaan mungkin meliputi:

  • Pemeriksaan fisik hidung dan wajah
  • Tes darah untuk mengecek gangguan pembekuan darah
  • Pemindaian seperti CT scan atau MRI jika dicurigai ada tumor atau kelainan struktur
  • Endoskopi hidung untuk melihat bagian dalam hidung lebih detail

Mitos dan Fakta Seputar Mimisan

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait mimisan. Mari kita luruskan dengan fakta yang benar:

Mitos: Mimisan selalu disebabkan oleh tekanan darah tinggi

Fakta: Meski hipertensi bisa meningkatkan risiko mimisan, sebagian besar kasus mimisan tidak berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Penyebab paling umum adalah udara kering, alergi, atau cedera ringan pada hidung.

Mitos: Mendongakkan kepala adalah cara terbaik menghentikan mimisan

Fakta: Mendongak justru bisa menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan dan berpotensi tertelan atau masuk ke paru-paru. Posisi yang benar adalah duduk tegak dengan kepala sedikit condong ke depan.

Mitos: Mimisan menandakan kekurangan vitamin tertentu

Fakta: Tidak ada bukti kuat yang menghubungkan mimisan dengan defisiensi vitamin tertentu. Namun, kekurangan vitamin K memang bisa mengganggu proses pembekuan darah dan berpotensi memperparah mimisan.

Mitos: Mimisan hanya terjadi pada anak-anak

Fakta: Meski lebih sering terjadi pada anak-anak, mimisan bisa dialami oleh semua kelompok usia. Orang dewasa juga bisa mengalami mimisan karena berbagai faktor seperti alergi, cedera, atau efek samping obat.

Pertanyaan Umum Seputar Mimisan

Apakah mimisan bisa disebabkan oleh kelelahan?

Kelelahan ekstrem memang bisa meningkatkan risiko mimisan, terutama jika disertai dehidrasi atau stres berlebih. Namun, kelelahan bukanlah penyebab langsung mimisan. Jika Anda sering mengalami mimisan saat lelah, pertimbangkan faktor lain seperti udara kering atau alergi yang mungkin dipicu oleh kondisi tubuh yang lemah.

Berapa lama waktu normal untuk mimisan berhenti?

Sebagian besar kasus mimisan akan berhenti dalam waktu 10-15 menit dengan penanganan yang tepat. Jika perdarahan berlanjut lebih dari 30 menit meski sudah dilakukan penekanan pada hidung, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Apakah mimisan bisa menjadi tanda penyakit serius?

Meski jarang, mimisan yang sering terjadi atau sulit dihentikan bisa menjadi gejala kondisi medis yang lebih serius seperti gangguan pembekuan darah, tumor hidung, atau hipertensi parah. Jika Anda mengalami mimisan berulang atau disertai gejala lain yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah olahraga bisa memicu mimisan?

Olahraga intensitas tinggi memang bisa meningkatkan risiko mimisan, terutama jika dilakukan di lingkungan dengan udara kering atau dingin. Hal ini terjadi karena peningkatan aliran darah dan pernapasan yang lebih cepat bisa mengiritasi lapisan hidung. Namun, ini bukan alasan untuk menghindari olahraga. Pastikan untuk menjaga hidrasi dan gunakan pelembap hidung jika diperlukan saat berolahraga.

Kesimpulan

Mimisan tiba-tiba memang bisa mengejutkan, namun sebagian besar kasus tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan penanganan sederhana di rumah. Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi mimisan penting agar kita tidak panik saat mengalaminya.

Ingatlah untuk selalu menjaga kelembapan hidung, hindari mengorek hidung terlalu dalam, dan lindungi diri dari cedera wajah. Jika mimisan terjadi terlalu sering atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, risiko mimisan dapat diminimalkan sehingga kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman.

Sumber : Liputan6.com