Ramadan Akan Terjadi Dua Kali dalam Setahun pada 2030

16 March 2025, 04:00 WIB
Ramadan Akan Terjadi Dua Kali dalam Setahun pada 2030

Pada tahun 2030, umat Muslim di seluruh dunia akan mengalami fenomena langka, yaitu dua kali Ramadan dalam satu tahun kalender Masehi. Hal ini terjadi karena perbedaan sistem penanggalan antara kalender Hijriyah dan kalender Masehi.

Mengutip dari berbagai sumber, kalender Hijriyah, yang digunakan untuk menentukan bulan-bulan Islam, berbasis pada peredaran bulan (lunar). Sementara itu, kalender Masehi berbasis pada peredaran matahari (solar).

Kalender Hijriyah memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun. Sementara kalender Masehi memiliki 365 hari.

Selisih sekitar 10-11 hari antara kedua kalender ini menyebabkan bulan-bulan Islam, termasuk Ramadan, bergeser setiap tahunnya. Dalam jangka waktu 33 tahun, pergeseran ini akan mengakibatkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun Masehi.

Fenomena ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada tahun 1997 dan 1965. Pada tahun 2030, Ramadan pertama akan jatuh pada bulan Januari, sedangkan Ramadan kedua akan terjadi pada bulan Desember.

Hal ini disebabkan oleh akumulasi pergeseran 11 hari per tahun yang terjadi selama 33 tahun. Perbedaan sistem penanggalan ini juga memengaruhi perayaan hari-hari besar Islam lainnya.

Misalnya seperti Idul Fitri dan Idul Adha, yang juga akan bergeser setiap tahunnya. Meskipun demikian, fenomena dua kali Ramadan dalam setahun tidak mengubah jumlah puasa yang diwajibkan bagi umat Muslim.

Mereka tetap melaksanakan puasa selama satu bulan penuh pada setiap Ramadan. Fenomena ini menjadi bukti keunikan sistem penanggalan Islam yang berbasis lunar. Tahun 2030 akan menjadi tahun yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, karena mereka akan menjalani dua kali bulan suci Ramadan dalam satu tahun kalender Masehi.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Sumber : Liputan6.com