Mengenal Tradisi Lebaran Salami, Berbagi Uang Ala Warga Bangladesh

17 March 2025, 20:00 WIB
Mengenal Tradisi Lebaran Salami, Berbagi Uang Ala Warga Bangladesh

Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen kemenangan bagi umat Muslim.

Selain mengenakan pakaian baru, menikmati hidangan lezat, dan berkumpul bersama keluarga, setiap negara juga memiliki tradisi Lebaran unik dalam merayakannya.

Di Bangladesh, ada tradisi Salami, di mana para kerabat yang lebih tua memberikan uang tunai kepada anak-anak dan anggota keluarga yang lebih muda. Meskipun tidak wajib, tradisi ini telah menjadi bagian yang dinanti-nanti dalam perayaan Idul Fitri sebagai wujud kasih sayang dan kebersamaan.

Berdasarkan laporan Dhaka Tribune yang dikutip pada Senin (17/3/2025), pedoman adat menyebutkan bahwa uang Salami sebaiknya diberikan dalam bentuk uang kertas yang masih baru. Oleh karena itu, banyak orang mulai mengumpulkannya menjelang Idul Fitri atau Lebaran.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, cara pemberian Salami juga mengalami perubahan. Kini, semakin banyak orang yang memanfaatkan layanan perbankan digital untuk melanjutkan tradisi ini, menjadikannya lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan di era modern.

Biasanya, pembagian Salami ini dimulai setelah salat Id di pagi hari. Anak-anak dengan penuh antusias mengumpulkan salami dari orang tua dan kerabat di rumah. Di desa, tradisi ini juga dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk bersilaturahmi sambil menerima salami.

Terkadang, di antara anak-anak muncul semacam kompetisi mengenai jumlah uang yang mereka peroleh. Semakin besar jumlahnya, semakin besar pula rasa kebanggaan yang mereka rasakan. Namun, lebih dari sekadar nilai uang, yang utama adalah makna kegembiraan Lebaran yang menyertainya.

Keseruan tidak berhenti di situ. Anak-anak muda itu juga bersaing dalam menghabiskan uang salami mereka di berbagai toko. Sementara itu, banyak yang memilih untuk menyimpan uang kertas baru mereka.

Tradisi Salami: Tetap Hidup di Tengah Kemajuan Teknologi

Tradisi Salami: Tetap Hidup di Tengah Kemajuan Teknologi

Dulu, orang-orang hanya menerima uang hari raya Idul Fitri atau Lebaran dari orang yang mereka temui pada momen tersebut. Namun, dengan adanya perbankan digital, tradisi ini semakin luas.

Kini, teman dan keluarga dapat saling mengirimkan uang saat Lebaran dari berbagai penjuru negeri. Bahkan, rekan kerja pun ikut serta dalam tradisi ini sebagai bentuk kebersamaan. Saking populernya, banyak orang yang mulai membagikan unggahan tentang uang hari raya Idul Fitri di media sosial jauh sebelum momen itu tiba.

Meskipun cara pemberian salami terus berubah, kegembiraan menerima uang tunai di tangan tetap memiliki daya tarik tersendiri yang tidak bisa tergantikan oleh transaksi digital. Aroma khas uang kertas baru menambah pengalaman yang tak bisa ditiru oleh teknologi, seberapa pun canggihnya.

Ada pula kebahagiaan tersendiri dalam mengunjungi rumah-rumah untuk mengumpulkan salami. Apakah pengalaman yang sama dapat dirasakan saat menerima eidi melalui ponsel? Jawabannya tentu subjektif. Namun, satu hal yang pasti, tradisi bertukar salami di hari raya tetap menjadi wujud nyata kasih sayang dan kebersamaan.

Sumber : Liputan6.com