Anak Sudah Bisa Diajarkan Konsep Puasa Ramadan Sejak Usia 5 Tahun
13 March 2025, 06:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5143865/original/072157300_1740556458-medium-shot-people-celebrating-eid-al-fitr.jpg)
Mengajarkan anak untuk berpuasa adalah bagian dari pendidikan spiritual dan disiplin diri yang perlu dilakukan orangtua.
Menurut dokter spesialis anak di RS EMC Cibitung, Renitha Damayanti, secara agama, kewajiban puasa baru berlaku saat seorang anak mencapai usia baligh (pubertas). Namun, banyak orangtua mulai mengenalkan puasa sejak dini untuk melatih anak secara bertahap.
Berdasarkan aspek kesehatan dan psikologis, pengenalan konsep puasa pada anak bisa dimulai sejak mereka menginjak umur 5 tahun. Renitha merinci tahap pengenalan puasa pada anak berdasarkan perkembangan usia sebagai berikut:
- Usia 5-7 Tahun: Pada usia ini, anak dapat mulai diperkenalkan dengan konsep puasa melalui praktik ringan, seperti puasa setengah hari atau puasa beberapa jam.
- Usia 8-10 Tahun: Anak mulai memiliki pemahaman yang lebih baik dan dapat mencoba puasa lebih lama, misalnya dari sahur hingga dzuhur atau ashar.
- Usia 11 Tahun ke Atas: Pada usia ini, anak umumnya sudah lebih siap secara fisik dan mental untuk berlatih puasa penuh, dengan tetap memerhatikan kondisi kesehatannya.
Apa Saja Faktor yang Perlu Dipertimbangkan?
Sebelum mengajarkan praktik puasa pada anak, orangtua sebaiknya mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
Pastikan Anak Sehat
Pastikan anak dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit yang bisa memburuk jika berpuasa, seperti diabetes atau anemia.
"Perhatikan tanda-tanda dehidrasi atau kelelahan berlebih saat anak berpuasa," tulis Renitha di laman EMC dikutip Selasa (11/3/2025).
Advertisement
Hindari Pemaksaan
Anak harus memahami bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan kesabaran dan ibadah.
"Hindari pemaksaan agar anak tidak merasa tertekan atau terbebani," saran Renitha.
Dukungan Nutrisi yang Cukup
Pastikan anak mendapatkan makanan bergizi saat sahur dan berbuka untuk mendukung energi dan daya tahan tubuhnya.
Ajarkan anak pentingnya hidrasi dengan minum cukup air saat berbuka dan sahur.
Advertisement
Bagaimana Cara Melatih Anak Berpuasa?
Agar anak dapat menjalani puasa dengan nyaman, orangtua dapat menerapkan beberapa strategi berikut:
Mulai Secara Bertahap
Awali dengan puasa beberapa jam, lalu tingkatkan secara perlahan sesuai kemampuan anak.
Berikan Pemahaman yang Positif
Jelaskan tujuan dan manfaat puasa dengan cara yang mudah dipahami oleh anak.
Ciptakan Aktivitas Menyenangkan
Ajak anak melakukan aktivitas ringan agar tidak terlalu fokus pada rasa lapar, seperti membaca buku, bermain permainan edukatif, atau membantu menyiapkan menu berbuka.
Apresiasi Usaha Anak
Berikan pujian atau hadiah kecil untuk memberikan motivasi tanpa menjadikannya sebagai tekanan.
Kapan Anak Tidak Boleh Berpuasa?
Meskipun puasa adalah ibadah yang baik, ada kondisi tertentu di mana anak sebaiknya tidak berpuasa, seperti:
- Jika anak mengalami gejala kelelahan ekstrem, pusing, atau dehidrasi.
- Jika berat badan anak turun secara signifikan akibat puasa.
- Jika anak memiliki kondisi medis tertentu yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.
Setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda dalam memulai puasa. Orangtua perlu memperkenalkan puasa dengan cara yang menyenangkan dan bertahap, sambil tetap memerhatikan kesehatan dan kenyamanan anak. Dengan pendekatan yang tepat, puasa dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan bermanfaat bagi anak dalam membentuk kedisiplinan dan pemahaman spiritualnya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3990958/original/088148600_1649595815-WhatsApp_Image_2022-04-10_at_7.57.09_PM.jpeg)