Tak Perlu Operasi Pasar, Mentan Andalkan Koperasi Merah Putih Jaga Harga Pangan

08 March 2025, 14:40 WIB
Tak Perlu Operasi Pasar, Mentan Andalkan Koperasi Merah Putih Jaga Harga Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan tak perlu lagi ada operasi pasar ke depan. Pasalnya, harga pangan akan dijaga melalui Koperasi Desa Merah Putih yang akan segera dibentuk serentak.

Dia menjelaskan, Kopdes Merah Putih itu jadi salah satu gagasan Presiden Prabowo Subianto. Dalam satu desa akan ada satu koperasi. Salah satu tugasnya adalah menjamin harga pangan bisa terjangkau buat masyarakat.

"Kita rencana, ini gagasan besar Bapak Presiden, satu desa, satu kooperasi. Kita beri koperasi merah putih," ungkap Amran saat meninjau operasi pasar di Kantor Pos Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

Melalui tugasnya sebagai stabilisasi harga pangan tadi, Mentan Amran menilai tak perlu lagi ada operasi pasar dikemudian hari.

"Dan itulah nanti menstabilkan harga. Tidak perlu ada operasi pasar lagi. Solusi permanen dari Bapak Presiden," tegasnya.

Kendati demikian, dia masih membuka peluang ada operasi pasar pangan murah yang digelar pemerintah. Hal itu akan dilakukan jika kedapatan ada harga pangan yang melambung terlalu tinggi.

"Kalau harga naik, mutlak operasi pasar," ucapnya.

Mentan Amran Sidak Operasi Pasar

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu titik operasi pasar di Kantor Pos, Jakarta Timur. Upaya ini untuk memastikan harga pangan murah bisa didapat masyarakat.

"Kami turun mengecek, sidak langsung harga operasi pasar di lapangan," ungkap Amran di lokasi, Sabtu (8/3/2025).

Dia mengecek seluruh bahan pangan yang dijual di gerai operasi pasar tersebut berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurutnya, hal tersebut jadi pelaksanaan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Ini perintah Bapak Presiden, jaga harga," tegasnya.

Adapun Kantor Pos di berbagai wilayah di Indonesia menjadi titik operasi pasar pangan murah yang bisa diakses masyarakat. Program yang dijalankan hingga menjelang Lebaran 2025 ini sudah hampir tersedia di 1.000 titik kantor pos.

"Sekarang gerainya misalnya sebentar lagi seribu titik seluruh Indonesia. Mudah-mudahan kedepan bisa 2.000-3.000 titik sampai 4.000 gerai seluruh Indonesia," bebernya.

Pada sidaknya kali ini, Amran langsung menyapa sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang tengah mengantre untuk membeli bahan pangan murah. Dia memastikan seluruh komoditas pangan pokok bisa dibeli dengan harga yang terjangkau.

Koperasi Merah Putih Dongkrak Perputaran Ekonomi Rp 7 Miliar per Desa

Koperasi Merah Putih Dongkrak Perputaran Ekonomi Rp 7 Miliar per Desa

Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) duduk bersama membahas rencana besar pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. Koperasi Desa Merah Putih ini merupakan program ambisius Presiden Prabowo Subianto.

Budi menjelaskan, tujuan utama pembentukan Koperasi Desa Merah Putih adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta berkontribusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Kami melakukan rapat koordunasi ini dalam menindaklanjuti perintah Bapak Presiden dalam pembentuman koperasi desa merah putih yang ditargetkan 70 ribu koperasi desa," kata Budi dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Koperasi desa akan dibangun berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu didirikan oleh minimal 20 orang anggota dan bersifat sukarela, gotong royong, serta mandiri.

Dalam hal permodalan, pemerintah mempertimbangkan dana desa sebagai salah satu alternatif sumber dana awal bagi koperasi.

Budi menjelaskan Presiden Prabowo telah menekankan jika model bisnis ini berjalan dengan baik, perputaran ekonomi yang dihasilkan bisa mencapai Rp 7 miliar per desa per tahun.

"Jadi nanti kita lihat model-modelnya kan ada kooperasi desa yang sudah punya kooperasi tinggal renovasi perbaikan, ada yang belum, atau ada kooperasi-kooperasi desa yang bisa kita transformasi menjadi koopdes merah putih," tambahnya.

Modul Pelatihan

Modul Pelatihan

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan dalam pertemuan berikutnya, akan dibentuk tim khusus yang bertugas menyusun mekanisme pendirian koperasi desa. Salah satu langkah penting adalah musyawarah desa, yang akan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dalam pembentukan koperasi ini.

"Nanti mekanismenya di setiap desa akan dilakukan musyawarah desa yang dimana dalam musyawarah desa itu nanti akan kita memungkinkan partisipasi anggota masyarakat bisa mendidikan sebanyak mungkin kooperasi desa Merah Putih dan dalam itu nanti dilanjutkan dengan pembentukan kooperasinya," terang Ferry.

Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat membuat Koperasi Desa Merah Putih lebih berkelanjutan dan mampu berkembang dengan cepat untuk mencapai tujuan utama, yakni memberantas kemiskinan ekstrem serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

"Nah kementerian kooperasi nanti akan memberikan modul-modul pelatihan dan lain-lainnya termasuk juga penyusunan pengurus kooperasi karena pengurusan kooperasi ini juga akan kita latih semodern mungkin karena nanti mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bisnis proses dan bisnis modelnya sehingga nanti kooperasi desa Merahmuti ini akan bisa berkesenambungan bisa lebih cepat untuk bisa memaksimalkan sampai kepada tujuan," papar Ferry.

Lembaga Simpan Pinjam

Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, menambahkan pemerintah telah menetapkan 12 Juli sebagai tanggal peluncuran resmi Koperasi Desa Merah Putih, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

"Jadi komitmen Bapak Presiden penting sekali membangun kooperasi desa Merah Putih dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat desa, kesejahteraan desa kemakuran desa," ujar Ahmad Riza.

Dia mengungkapkan koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga akan menyediakan berbagai layanan ekonomi bagi masyarakat desa.

Nantinya, setiap desa akan memiliki gerai sembako, apotek, cold storage untuk menyimpan hasil perikanan, serta pusat pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan begitu, masyarakat desa dapat menjual dan mengekspor hasil produksinya secara lebih efisien dan menguntungkan.

"Kami sangat senang dan mendukung gagasan pendirian kooperasi dan saatnya desa bangkit Indonesia maju melalui kooperasi desa merah putih," tutup Riza.

<p>Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer  (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com