Awas! Berkumur Bisa Batalkan Puasa, jika Begini Kata Buya Yahya
09 March 2025, 07:30 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5032402/original/010106000_1733138221-Buya_Yahya.jpg)
Puasa di bulan Ramadhan mengajarkan umat Islam untuk menahan diri dari berbagai hal yang dapat membatalkan ibadah tersebut. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai berkumur saat puasa, terutama jika menggunakan sesuatu selain air, seperti es krim.
Berkumur saat wudhu adalah bagian dari sunnah yang dianjurkan, bahkan dalam kondisi berpuasa sekalipun. Namun, bagaimana jika seseorang berkumur menggunakan es krim? Apakah puasanya tetap sah atau justru batal?
Sebagian orang mungkin menganggap bahwa memasukkan sesuatu ke dalam mulut tanpa menelannya tetap tidak membatalkan puasa. Namun, ada perbedaan mendasar antara berkumur dengan air dan berkumur dengan sesuatu yang memiliki rasa serta tekstur seperti es krim.
Ulama kelahiran Blitar yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, memberikan penjelasan terkait hal ini dalam salah satu kajiannya.
Dalam sebuah video yang dirangkum dari kanal YouTube @albahjah-tv, Buya Yahya menjelaskan bahwa berkumur dengan air saat wudhu tidak membatalkan puasa, tetapi berkumur dengan es krim memiliki hukum yang berbeda.
"Kumur itu kan tidak membatalkan puasa. Tapi mulai kapan kumurnya? Kalau kumurnya pakai es krim, itu lain lagi hukumnya," ujar Buya Yahya.
Advertisement
Begini jelas Batal Puasanya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5111799/original/091612100_1738061718-view-delicious-frozen-ice-cream-dessert-with-bananas_23-2150822957.jpg)
Berkumur dengan air dalam wudhu tetap sunnah meskipun sedang berpuasa. Namun, berkumur dengan es krim bisa masuk dalam kategori makruh karena berisiko membatalkan puasa jika tertelan.
"Kalau berkumur untuk wudhu, itu sunnah. Kalau memasukkan es krim ke dalam mulut, ada risiko yang berbeda. Kalau sampai tertelan, puasanya batal," jelasnya.
Apabila seseorang memasukkan air ke dalam mulut untuk berkumur dalam rangka wudhu, lalu meludahkannya kembali, maka puasanya tetap sah.
Namun, jika seseorang memasukkan es krim ke dalam mulut lalu meludahkannya, maka ada risiko lain yang perlu diperhatikan.
"Kalau hanya memasukkan es krim ke mulut lalu dilepeh lagi, puasanya tidak batal. Tapi kalau tiba-tiba ada sesuatu yang membuat kaget dan tertelan, maka puasanya batal," lanjut Buya Yahya.
Sebagai contoh, jika seseorang sedang berkumur dengan air lalu tiba-tiba tersentak dan tidak sengaja menelannya, puasanya tetap sah karena berkumur adalah bagian dari ibadah wudhu yang disunnahkan.
Namun, jika seseorang memasukkan es krim ke dalam mulut tanpa niat untuk menelannya, tetapi karena suatu hal seperti tersentak dan es krim tersebut tertelan, maka puasanya batal.
"Kalau sedang wudhu lalu berkumur dan ada kejadian yang tidak disengaja seperti tertelan, itu tidak batal. Tapi kalau iseng-iseng memasukkan es krim ke dalam mulut dan tertelan, itu batal," tegas Buya Yahya.
Advertisement
Jangan Takut Berkumur
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5129406/original/000117000_1739286774-mimpi-wudhu-mau-sholat.jpg)
Buya Yahya juga menambahkan bahwa seseorang tidak boleh terlalu takut untuk berkumur karena merasa ada sisa air yang mungkin tertelan.
"Jangan sampai terlalu takut untuk berkumur. Yang penting, saat meludahkannya, pastikan tidak ada niat untuk sengaja menelannya," kata Buya Yahya.
Ia menjelaskan bahwa jika masih ada sisa air kumur yang tertinggal di dalam mulut, itu dimaafkan, selama tidak ada unsur kesengajaan untuk menelannya.
"Tidak perlu ragu untuk berkumur saat wudhu. Asalkan sudah dikeluarkan dengan benar, sisa yang masih tertinggal di mulut itu dimaafkan," tambahnya.
Rasa ragu dalam menjalankan ibadah bisa menjadi penghalang bagi seseorang untuk beribadah dengan khusyuk. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai hukum-hukum puasa sangat diperlukan.
Selain itu, menjaga kebersihan mulut juga dianjurkan agar tidak mengganggu orang lain, terutama saat berinteraksi dalam kondisi berpuasa.
Dengan memahami perbedaan antara berkumur saat wudhu dan berkumur dengan sesuatu yang memiliki rasa, umat Islam dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan ibadah puasa.
Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam beribadah, diperlukan ilmu agar tidak terjebak dalam kekhawatiran yang berlebihan atau kelalaian yang dapat membatalkan ibadah.
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk lebih cermat dalam menjaga keabsahan ibadah yang dijalankan.
Dengan memahami hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan penuh keyakinan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul