5 Ciri Orang Puasa yang Sia-Sia, Tidak Berguna Ibadah Shaumnya Kata Buya Yahya
05 March 2025, 03:30 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4807204/original/048160300_1713555378-WhatsApp_Image_2024-04-20_at_01.18.47__2_.jpeg)
Puasa merupakan salah satu amalan yang disyariatkan bagi umat Islam. Hukum puasa terbagi menjadi dua, yakni wajib dan sunnah.
Puasa Ramadhan termasuk amalan yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Syarat wajib puasa ialah beragama Islam, baligh, berakal, sehat, mampu, bukan musafir, serta suci dari haid dan nifas.
Dalil kewajiban puasa Ramadhan adalah surah Al-Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [Q.S. Al-Baqarah: 183]
Ketika puasa, muslim wajib menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa lainnya. Menahan diri saat puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau waktu maghrib.
Pada prinsipnya, orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala, sebagaimana ganjaran yang diberikan kepada umat Islam setelah melakukan amalan tertentu, baik wajib maupun sunnah.
Namun, Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya mengungkapkan ciri-ciri orang berpuasa yang sia-sia menjalankan ibadahnya. Bahkan, Buya Yahya menyebut puasanya orang-orang tersebut tidak berguna.
"Bisa dikatakan tidak berguna (puasanya)," kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya, Selasa (4/3/2025).
Lantas, siapa sajakah yang termasuk puasanya sia-sia? Simak penjelasan Buya Yahya.
Advertisement
Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5013574/original/073075600_1732075149-tips-sahur-agar-tidak-lapar-saat-puasa.jpg)
1. Berpuasa tapi Masih Berbohong
Dalam kajian kitab Romadhoniat, Buya Yahya menyampaikan golongan pertama adalah orang yang berpuasa tapi masih berbohong. Ia menjadi saksi-saksi dusta dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan yang ada kebohongan di dalamnya.
2. Berpuasa tapi Masih Ghibah
Golongan kedua adalah orang yang berpuasa tapi selalu menggunjing orang lain alias ghibah.
3. Berpuasa tapi Masih Mengadu Domba
Golongan ketiga ialah orang yang selalu mengadu domba. Misalnya, membagikan sesuatu di media sosial yang menjadikan orang bermusuhan.
"Share sesuatu menjadikan orang bermusuhan. Hari ini ribut orang. Bahasannya (kadang-kadang) urusan agama. Dinaikkan, diangkat, ramai hebat debat ustadz dengan ustadz. Seram. Masya Allah. Semuanya pengikut lihat komentar-komentarnya menghabiskan pahala puasa, caci maki semuanya," tutur Buya Yahya.
Advertisement
Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5145085/original/011378900_1740660598-Buka_puasa.jpg)
4. Berpuasa tapi Tidak Bisa Menjaga Mata
Golongan keempat yaitu mereka yang berpuasa tapi tidak menjaga mata mereka dari yang diharamkan oleh Allah. Menjaga mata dari yang tidak dihalalkan Allah bukan sekadar di alam nyata, tapi juga di alam maya.
"Di alam nyata barangkali masih ada malu untuk kita menatap auratnya dia karena di alam nyata dan dia pun masih manusia yang punya risih mungkin kalau kita lihat, tapi di alam maya siapa yang melarang? Siapa yang malu? Kepada siapa lagi kalau bukan karena Allah?" imbuh Buya Yahya.
Buya Yahya menyebut aurat lawan jenis lebih mudah ditemukan di alam maya ketimbang alam nyata.
"Ternyata di alam maya lebih dahsyat lagi urusan aurat. Di alam nyata mungkin ada perempuan yang tersingkap auratnya lalu kita ingin melihatnya terhenti di saat dia sudah mulai sadar kita lihat. Tapi di alam maya kalau tidak sadar tidak akan berhenti, dan ini kadang terjadi di bulan Ramadhan," kata Buya Yahya.
Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4373621/original/039824600_1679964009-pexels-michael-burrows-7129459_1_.jpg)
5. Berpuasa tapi Tidak Bisa Menahan Syahwat
Golongan kelima adalah orang yang berpuasa tapi tidak bisa menahan syahwatnya, baik syahwat makan, syahwat suami-istri, maupun syahwat mata lainnya termasuk menonton video-video tidak pantas.
"Karena dia tidak paham makna ini, maka di Ramadhan pun ternyata dia masih asyik dengan tontonan-tontonan yang tidak pantas," katanya.
Menurut Buya Yahya, orang yang termasuk golongan-golongan tersebut hanya mengganti jadwal makan saja, dari siang ke malam. Sementara ibadah yang dilakukannya sia-sia.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpuasa tapi sia-sia ibadahnya ialah orang yang tetap berbohong, ghibah, mengadu domba, tidak menjaga mata, dan tidak menahan syahwat selama menjalankan puasa.
Wallahu a'lam.