Jumlah Produksi Peralatan Militer di Eropa Alami Peningkatan
05 March 2025, 19:44 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5001388/original/093108000_1731382426-ancaman-militer-adalah.jpg)
Sejumlah rekaman video menunjukkan proses produksi dan pengujian mesin hingga peralatan militer di KNDS dan BAE Systems Bofors -- dua produsen di Eropa -- di saat benua Biru ini sepakat untuk meningkatkan pertahanan pada Minggu (2/3/2025), usai pertemuan puncak terkait Ukraina.
KNDS merupakan kemitraan antara KMW dan Nexter, dua perusahaan Eropa yang berfokus pada sistem darat militer yang berpusat di Jerman dan Prancis.
BAE Systems Bofors adalah sebuah perusahaan pertahanan yang berpusat di Swedia, mengkhususkan diri dalam produksi dan integrasi sistem persenjataan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (5/3).
Setelah pertemuan puncak pada Minggu (2/3), Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa beberapa pemimpin Eropa telah secara mandiri menetapkan rencana baru tentang belanja pertahanan selama pertemuan di London, tetapi dia menolak memberikan rincian, dengan mengatakan bahwa itu adalah tugas masing-masing pemimpin negara untuk menetapkannya.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan kesepakatan baru senilai 1,6 miliar pound atau USD 2 miliar, setara Rp33 triliun, yang akan memungkinkan Ukraina untuk membeli 5.000 rudal pertahanan udara menggunakan pembiayaan ekspor.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Thales TCFP.PA akan memproduksi rudal multifungsi ringan untuk Ukraina.
Thales mengatakan rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 6 kilometer dan dapat ditembakkan dari berbagai platform di darat, laut, dan udara.
Advertisement