PM China Li Qiang: Tiongkok Akan Tegas Dorong Penyatuan Kembali dengan Taiwan

05 March 2025, 16:02 WIB
PM China Li Qiang: Tiongkok Akan Tegas Dorong Penyatuan Kembali dengan Taiwan

Perdana Menteri China Li Qiang pada Rabu (5/3/2025) mengatakan bahwa Tiongkok akan dengan tegas berupaya mendorongan penyatuan kembali dengan Taiwan.

Hal ini ia sampaikan sambil menentang campur tangan eksternal dan berusaha untuk bekerja dengan warga Taiwan untuk mewujudkan hal tersebut.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, meskipun ada keberatan dari pemerintah di Taipei.

China juga telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami akan dengan tegas memajukan tujuan penyatuan kembali China dan bekerja dengan sesama warga China di Taiwan untuk mewujudkan tujuan mulia ini," tulis Li dalam laporan kerja tahunannya kepada parlemen Tiongkok, dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (5/3/2025).

Dalam laporan kerjanya tahun lalu, Li menegaskan kembali seruan untuk "penyatuan kembali" dengan Taiwan, tetapi menambahkan penekanan bahwa ia ingin "bersikap tegas" dalam melakukannya dan menghapus deskriptor "damai", yang telah digunakan dalam laporan sebelumnya.

Beijing secara konsisten mendorong reunifikasi dengan Taiwan, dan sekali lagi mengatakan akan "menentang tegas" aktivitas separatis yang mendorong kemerdekaan Taiwan.

Namun, meskipun seruannya untuk bekerja sama dengan "sesama warga Tiongkok di Taiwan" untuk membantu meremajakan bangsa Tiongkok tidak disebutkan dalam laporan kerja tahun lalu, Li menambahkan frasa tersebut tahun ini.

Respons Presiden Taiwan

Respons Presiden Taiwan

Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan, hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka. Ia telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok, yang telah menolaknya, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang "separatis".

Tiongkok tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Di tengah ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan AS dan ketika Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan pada Beijing termasuk melalui tarif, Tiongkok mengatakan pihaknya menentang "campur tangan eksternal" pada masalah Taiwan.

Tiongkok mengatakan pihaknya berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang damai untuk "menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, menentang unilateralisme dan proteksionisme dalam segala bentuk".

<p>Infografis Pertemuan Menhan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com