Berenang Saat Puasa, Batal atau Tidak? Ini Penjelasan Lengkapnya!
01 March 2025, 12:45 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4827202/original/036229100_1715307163-20240510-Pantai_Marunda-HER_2.jpg)
Ramadhan telah tiba, bulan penuh berkah bagi umat muslim. Banyak aktivitas yang perlu diperhatikan agar ibadah puasa selama Ramadhan tetap sah, salah satunya adalah berenang.
Pertanyaan umum yang kerap muncul adalah, apakah berenang bisa membatalkan puasa?
Aktivitas berenang, meskipun menyegarkan, memiliki potensi risiko yang perlu dipertimbangkan saat berpuasa. Potensi masuknya air ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau telinga menjadi pertimbangan utama dalam menentukan hukumnya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap hukum berenang saat puasa berdasarkan pandangan ulama dan referensi dari kitab-kitab terpercaya. Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Advertisement
Hukum Berenang Saat Puasa Menurut Islam
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4556811/original/056795200_1693371907-370544605_610567371256640_5184853303381896608_n.jpg)
Secara umum, berenang saat puasa hukumnya makruh, artinya tidak mendapatkan pahala dan sebaiknya dihindari. Hal ini karena berenang berisiko menyebabkan air masuk ke dalam tubuh melalui lubang-lubang seperti hidung, telinga, dan mulut.
Jika air masuk ke dalam tubuh melalui lubang-lubang tersebut, meskipun tidak disengaja, maka puasa akan batal. Meskipun berenang bukan aktivitas yang secara langsung membatalkan puasa seperti makan atau minum, potensi masuknya air membuat aktivitas ini kurang dianjurkan.
Namun, jika seseorang yakin dapat mencegah air masuk ke dalam tubuhnya selama berenang, secara teknis puasa tidak batal. Tetapi karena risikonya yang tinggi, maka lebih baik menghindari berenang saat berpuasa.
Advertisement
Pendapat MUI tentang Berenang Saat Puasa
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2844824/original/026709200_1562236241-20190704-Wisata-Ciliwung-6.jpg)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan bahwa berenang tidak serta-merta membatalkan puasa. Puasa hanya batal jika ada benda seperti makanan, minuman, atau air yang masuk ke dalam tubuh melalui jalan yang terbuka.
Oleh karena itu, seseorang yang berenang harus berhati-hati agar tidak kemasukan air, terutama melalui mulut dan hidung. Jika air masuk secara tidak sengaja, misalnya tertelan saat berenang atau masuk melalui dubur, puasanya tetap dapat dilanjutkan.
Seperti dikutip dari Antara, MUI menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berenang saat puasa untuk menjaga kesucian ibadah. Lebih baik mencegah daripada harus mengkaji kembali sah atau tidaknya puasa setelah berenang.
Dalil dari Kitab Minhajul Qawim dan Tuhfatul Muhtaj
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4014657/original/082439900_1651806218-20220506-Serunya_Mandi_di_Sungai_Cipamingkis-5.jpg)
Dalam kitab Minhajul Qawim karya Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, terdapat pernyataan: "Adapun orang berpuasa, dimakruhkan baginya melebih-lebihkan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung karena berpotensi membatalkan puasa."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa aktivitas yang berpotensi menyebabkan air masuk ke dalam tubuh saat puasa sebaiknya dihindari. Berenang, dengan potensi risiko air masuk ke hidung dan mulut, termasuk dalam kategori tersebut.
Kitab Tuhfatul Muhtaj karya Syekh Ibnu Hajar al-Haitami juga menjelaskan: "Demikian pula membatalkan (sebagaimana melebih-lebihkan berkumur dan menghirup air ke dalam hidung), masuknya air secara tak sengaja saat mandi untuk tujuan menyegarkan atau membersihkan badan, begitu juga masuknya air ke dalam rongganya orang yang menyelam, bisa dari mulut atau hidungnya, sebab menyelam hukumnya makruh sebagaimana melebih-lebihkan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung."
Dua penjelasan ini semakin memperkuat anjuran untuk menghindari berenang saat berpuasa. Sebab berpotensi bisa membatalkan puasa.
Tips Aman Berpuasa dan Berenang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3919396/original/045927400_1643597751-photo-1470376619031-a6791e534bf0__2_.jpg)
Jika Anda tetap ingin berenang saat puasa, maka perhatikan beberapa tips berikut:
- Pilih gaya renang yang meminimalisir masuknya air ke dalam tubuh;
- Hindari menyelam terlalu dalam;
- Usahakan untuk tidak membuka mulut saat berenang;
- Jangan kentut atau pipis di dalam air; dan
- Bersihkan hidung dan mulut setelah berenang untuk memastikan tidak ada air yang tersisa.
Meskipun demikian, tetap disarankan untuk menghindari berenang selama bulan puasa untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Lebih baik fokus pada ibadah puasa dan aktivitas lain yang lebih aman dan mendukung spiritualitas selama bulan Ramadan.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5146084/original/030258300_1740750237-250228_JADWAL_IMSAKIYAH_1446_H_2025_M_untuk_DKI_JAKARTA_p_01.jpg)