Anak Buah Erick Thohir Beberkan Jurus BUMN Tingkatkan Ekspor UMKM RI

24 February 2025, 20:45 WIB
Anak Buah Erick Thohir Beberkan Jurus BUMN Tingkatkan Ekspor UMKM RI

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menekankan pentingnya memperkuat jaringan luar negeri dan memperkenalkan produk Indonesia ke pasar global dengan cara ekspor.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut, peran BUMN sebagai ujung tombak sangat krusial, mengingat adanya berbagai platform dan kerjasama yang telah dibangun untuk meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar internasional.

"Kita punya jaringan luar negeri yang diharapkan menjadi ujung tombak untuk kita menggalang matchmaking di level global, dan juga mengajak diaspora Indonesia untuk bersama-sama menjadi eksportir yang membawa produk Indonesia ke dunia," kata Tiko penandatanganan nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Siap Ekspor di Ruang Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Jaringan BUMN

Lebih lanjut Tiko menjelaskan, BUMN memiliki jaringan luar negeri yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan perdagangan global.

Salah satunya adalah melalui program "Padi UMKM" yang telah berhasil mencatatkan pencapaian signifikan. Pada 2024, platform ini telah menjangkau 54.500 seller, 12.000 buyer, dan mencatatkan transaksi senilai Rp 58 triliun.

Platform ini menghubungkan UMKM Indonesia dengan berbagai pembeli internasional, mempercepat proses transaksi, serta mempermudah produk-produk Indonesia untuk dipasarkan ke luar negeri.

Sinergi antara BUMN dan Kementerian Perdagangan

Sinergi antara BUMN dan Kementerian Perdagangan

Selain itu, untuk memperluas pasar ekspor UMKM, BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui platform seperti Inaexport. Hal ini bertujuan untuk membawa UMKM binaan BUMN naik kelas, sehingga produk mereka bisa tembus ke pasar internasional.

Salah satu langkah konkret adalah melalui perjanjian kerja sama dengan beberapa BUMN, terutama BRI dan BNI, untuk mengembangkan strategi ekspor yang lebih efektif.

"Nah, ini tentunya database-nya bisa kita kerjasamakan dengan platform Kementerian pendagangan Inaexport dimana harapannya nanti UMKM binaan kementerian BUMN ini bisa naik kelas menjadi UMKM yang bisa mengekspor produknya ke luar negeri," ujarnya.

Selain itu, Kementerian BUMN juga akan melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa BUMN terutama yang paling penting BRI dan BNI.

Kata Tiko, salah satu contoh nyata dari upaya ini adalah "Brilliant Export Planner" yang diselenggarakan di ICE BSD lalu, di mana 1.000 UMKM berpartisipasi dalam acara matchmaking global dan berhasil menghasilkan transaksi senilai USD 90 juta.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional, dengan dukungan dari jaringan luar negeri yang terus berkembang.

Kredit Usaha Rakyat dan Pemberdayaan Ibu-Ibu Mekar

Kredit Usaha Rakyat dan Pemberdayaan Ibu-Ibu Mekar

BUMN juga memberikan perhatian besar kepada pemberdayaan ekonomi melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di tahun 2024, target KUR adalah mencapai Rp 180 triliun dan telah menjangkau 30 juta penerima.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM di Indonesia, dengan harapan suatu hari mereka dapat bersaing di pasar global. Selain itu, pemberdayaan ibu-ibu melalui program Mekar juga menjadi bagian penting dalam memperkuat ekonomi keluarga di Indonesia, yang nantinya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekspor produk Indonesia.

"Tentunya ini menjadi intake yang nantinya kita bina, kita naikkan kelas. Sehingga suatu hari mungkin ada dari sekian banyak pengusaha yang bisa masuk untuk ekspor ke internasional. Nah di sisi lain di Bank BNI dengan program BNI Explora, tadi dengan cabang-cabang luar negeri di Korea, di Jepang, di Australia, Amsterdam," ujarnya.

BUMN juga bekerja sama dengan Sarinah untuk menjadi wadah yang mengenalkan produk-produk Indonesia kepada dunia. Sarinah diharapkan dapat menjadi "window of Indonesia," memperkenalkan kerajinan dan produk-produk khas Indonesia melalui outlet-outlet yang akan dibuka di berbagai negara.

"Kita ingin buka market bersama-sama dengan Atase perdagangan. Termasuk nanti dengan Sarinah, di mana Sarinah ke depan kita ingin menjadi window of Indonesia. Mulai lagi membuka outlet-outlet Sarinah sebagai perwakilan untuk mengenalkan kraft dan produk-produk Indonesia ke depan," pungkasnya.

Sumber : Liputan6.com