Danantara Bisa Genjot Investasi EBT hingga Ketahanan Pangan
21 February 2025, 19:15 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5011786/original/015223400_1732000996-20241119_100101.jpg)
Dalam waktu dekat, Indonesia akan meluncurkan Danantara, sebuah badan pengelola dana investasi senilai hampir USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.568 triliun. Danantara dijadwalkan untuk diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang.
Danantara sendiri diproyeksikan akan menjadi perusahaan ke-7 terbesar dunia. Sektor-sektor yang menjadi target investasi Danantara antara lain energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Beberapa waktu lalu, Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana yang berasal dari tujuh BUMN besar, termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID.
Ekonom sekaligus Direktur eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menilai bahwa Danantara dapat memberi banyak manfaat positif bagi perekonomian Indonesia, salah satunya di sektor energi berkelanjutan.
"Danantara tentunya banyak hal positif; salah satunya danantara ini biss memepercepat pembiayaan transisi energi, baik untuk pensiunan PLTU batu bara maupun pengembangan energi terbarukan," ungkap Bhima kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Jumat (21/2/2025).
"Caranya bagaimana? misal aset PLN yang dikonsolidasikan ke Danantara bisa dijadikan sebagai jaminan untuk pembiayaan transisi energi," lanjutnya.
Modal Danantara USD 900 Miliar
Lebih lanjut Bhima mengatakan, penting bagi Danantara untuk menjaga aset-aset yang dijaminkan adalah aset yang di luar PLTU batu bara. Hal ini mengingat tingginya total investasi yang diserap Danantara diperkirakan mencapai USD 900 miliar.
"Jadi Danantara ini merupakan langkah cepat untuk mempercepat masuknya dana-dana dari asing untuk bisnis ataupun proyek-proyek yang berkelanjutan," katanya.
Advertisement
Danantara Bisa Beri Kontribusi ke Program 3 Juta Ruma
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2972284/original/035160900_1574218221-DJI_0146.JPG.jpeg)
Bhima melanjutkan, hadirnya Danantara juga bisa membantu membiayai program 3 juta rumah dan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
"Sehingga Danantara menjadi super investment vehicle atau kendaraan investasi yang sangat penting," ucapnya.
"Kalau realisasi investasinya sudah banyak masuk lewat Danantara, ini bisa mendorong serapan tenaga kerja terutama di sektor formal yang lebih besar lagi. Tentunya juga bisa berkontribusi dalam pembangunan Penanaman Modal Tetap Bruto atau investasi langsung," jelasnya.
Advertisement
Pakar Harap Danantara Dikelola Profesional
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5120073/original/026894300_1738641832-IMG-20250204-WA0001.jpg)
Kuncinya, kata Senior Researcher SigmaPhi Indonesia Hardy R Hermawan, pengelola Danantara harus orang-orang profesional yang mendedikasikan waktunya benar-benar ke Danantara.
Tidak disambi atau rangkap jabatan sebagai Menteri atau posisi lainnya agar Danantara ini benar-benar efektif menjaga sebuah lembaga bisnis.
"Sayang kan, lembaga sebesar itu, lembaga sestrategis itu, nomor 8 terbesar di dunia gagal mengelola uang Rp9.600 triliun secara optimal," pungkasnya.