Ramadan Sebentar Lagi, Intip Strategi Kelola Uang Bagi UMKM Biar Naik Kelas
14 February 2025, 20:30 WIB![Ramadan Sebentar Lagi, Intip Strategi Kelola Uang Bagi UMKM Biar Naik Kelas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/vHkHmXajsBLPogPhK48S6roFfDk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4771368/original/041550900_1710334468-20240313-Pasar_Takjil_Benhil-HER_1.jpg)
Ramadhan tahun ini menjadi momentum bagi pelaku usaha lokal untuk naik kelas meskipun menghadapi tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. Untuk menjaga kestabilan usaha, para pelaku usaha harus lebih bijak dalam mengelola keuangan sekaligus kreatif di kalangan masyarakat yang semakin selektif dalam membelanjakan uang.
Bahasan ini disampaikan dalam talk show bertajuk "Beragam Cara Baik Mengelola Keuangan dan Bisnis selama Ramadhan" yang diselenggarakan Bank Jago dan melibatkan puluhan pelaku usaha lokal di Jakarta.
Dalam diskusi tersebut sejumlah tantangan sudah menunggu pelaku usaha ketika Ramadan, mulai dari penurunan daya beli, kesulitan mengelola arus kas, kenaikan harga bahan baku, hingga perubahan perilaku konsumen.
"Untuk itu, para pelaku usaha harus pintar-pintar mengatur cash flow saat Ramadhan. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Juga harus lincah dan kreatif mencari peluang usaha di tengah penurunan daya beli. Manfaatkan tren YONO (you only need one) di kalangan anak muda dengan menawarkan produk-produk yang relevan dan esensial," ujar Nur Fajriah Rachmah, Head of Sharia Digital Funding Bank Jago pada acara tersebut.
Selama Ramadhan, menurut Nur, pelaku usaha bisa menjaga arus kas dengan memperketat pengeluaran, menunda pembelian bahan baku yang tidak mendesak, dan mengoptimalkan penjualan melalui promosi atau paket spesial. Pelaku usaha lokal bisa melakukan diversifikasi usaha atau menyesuaikan strategi pemasaran untuk lebih menonjolkan kualitas dan manfaat dari produk-produknya, serta menjangkau pasar yang lebih luas.
"Misalnya, jika bisnis sebelumnya hanya menjual makanan kering, cobalah menambah produk seperti makanan khas berbuka, seperti takjil. Tawarkan promo spesial barang kebutuhan utama Ramadan," anjur Nur.
Advertisement
Kelola Keuangan
![Kelola Keuangan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/JBPIbI47FeoQ2s--AXho6UvFmDg=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
Pelaku usaha lokal juga perlu mengelola keuangan bisnis mereka dengan bijak, lanjut Nur, yang mencakup pengelolaan arus kas yang baik, pencatatan transaksi yang rapi, dan memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis. Dengan mencatat setiap transaksi secara rinci, pengusaha dapat memonitor kondisi keuangan mereka dengan lebih jelas dan membuat keputusan yang lebih tepat.
"Sekarang sudah banyak aplikasi keuangan yang memudahkan kita untuk membuat budgeting. Salah satunya adalah Aplikasi Jago dan Jago Syariah, yang punya fitur Kantong untuk memisahkan anggaran pribadi dan bisnis biar tidak tercampur," jelas Nur.
Selain itu Nur juga menekankan pentingnya pelaku usaha menyiapkan dana darurat atau cadangan guna menghadapi fluktuasi penjualan yang tidak menentu. Menurutnya, ketika kondisi pasar sepi atau permintaan turun, dana ini menjadi penyelamat untuk menjaga kelangsungan operasional usaha.
"Intinya adalah pisahkan keuangan pribadi dan usaha, lakukan budgeting, siapkan dana darurat, manfaatkan teknologi seperti Aplikasi Jago atau Jago Syariah, dan evaluasi kinerja keuangan secara berkala untuk memastikan bisnis tetap sehat dan berkembang," ujarnya.
Advertisement
Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 86 Miliar hingga Kuartal III 2024
![Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 86 Miliar hingga Kuartal III 2024](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pub-ZsJ1pbX1kQZTDW735zrXgrU=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2216036/original/093247000_1526473912-20180516-IHSG-2.jpg)
PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 86 miliar. Raihan ini meningkat 71 persen dari perolehan per September 2023 sebesar Rp 50 miliar.
Adapun hingga akhir kuartal tiga 2024 nasabah funding melalui Aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 11,1 juta. Jika memperhitungkan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 14,1 juta.
Dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago, lebih dari 67 persen berasal dari mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung mengungkapkan pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 16,9 triliun hingga akhir kuartal tiga 2024 atau tumbuh 64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,3 triliun.
Sebanyak 57 persen dari jumlah DPK atau sebesar Rp 9,6 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 43 persen atau Rp 7,3 triliun merupakan term deposit (TD).
"Kami percaya upaya berkolaborasi dengan ekosistem digital, menggabungkan berbagai inovasi digital, serta menerapkan strategi bisnis dan fundamental yang berkelanjutan, merupakan model bisnis yang tepat untuk menumbuhkan bisnis Bank Jago," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (28/10/2024).
Kolaborasi
![Kolaborasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/QkcbUrDlaF6URyL26MFWQ13R-ds=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3191652/original/011084900_1595847216-20200727-Pergerakan-IHSG-Ditutup-Menguat-1.jpg)
Arief menambahkan, melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 17,3 triliun per akhir kuartal tiga 2024 atau tumbuh 59 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 10,9 triliun.
"Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,2 persen," ujar dia.
Selain itu, pertumbuhan kredit mendorong aset Bank Jago menjadi Rp 26,8 triliun per September 2024 atau tumbuh 40 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,1 triliun.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 45,6 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.