Arab Saudi Dukung Gagasan Trump Bangun Riviera di Gaza, Ada tapinya
14 February 2025, 16:37 WIB![Arab Saudi Dukung Gagasan Trump Bangun Riviera di Gaza, Ada tapinya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/39njnJ-TZB19-vagT2NeeNyp15k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5100596/original/055537200_1737291845-20250119-Kondisi_Kamp_Jabala-AFP_4.jpg)
Pangeran sekaligus diplomat Arab Saudi pada Rabu (12/2/2025), menyatakan pihaknya menyambut ide pembangunan Riviera di Jalur Gaza. Namun, bukan dengan mengusir rakyat Palestina.
Riviera merujuk pada daerah pesisir yang indah. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kawasan pesisir yang mewah dan elegan, seperti "French Riviera" di Prancis atau "Italian Riviera" di Italia.
Diplomat tersebut menanggapi usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang baru-baru ini melontarkan gagasan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengembangkannya menjadi "Riviera Timur Tengah".
"Sikap pemerintah saya adalah kami akan menyambut adanya Riviera di Gaza. Saya rasa itu akan sangat luar biasa," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris Pangeran Khalid bin Bandar dalam wawancara dengan London Broadcasting Company (LBC) seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (14/2).
"Namun, kita tidak akan melakukannya dengan mengusir rakyat Palestina, tentu saja tidak memindahkan mereka ke Arab Saudi; mereka tidak ingin pindah. Anda tahu, itu tanah mereka, itu wilayah mereka. Mereka berhak mendapatkan semua yang terbaik yang bisa kita berikan untuk mereka di sana dan kami akan mendukung upaya AS untuk memperbaiki situasi mereka di lapangan."
Usulan Trump agar AS mengendalikan Jalur Gaza dan memindahkan warga Palestina menuai kecaman keras di seluruh dunia Arab dan sebagian besar Eropa. Dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minggu lalu, Trump menyebut Jalur Gaza sebagai daerah yang hancur dan menyarankan agar rakyat Palestina dipindahkan ke negara lain demi kondisi kehidupan yang lebih baik.
Netanyahu lebih lanjut mengusulkan agar Arab Saudi mendirikan Negara Palestina di wilayah kerajaannya, memicu kecaman di seluruh dunia Arab.
Saat ditanya apakah Arab Saudi akan menyediakan relokasi sementara untuk warga Palestina, Pangeran Khalid mengatakan bahwa itu adalah keputusan yang harus diambil oleh rakyat Palestina.
"Kami senang menerima banyak orang karena kami adalah negara yang ramah. Jika ada situasi di mana mereka ingin datang ke Arab Saudi, mereka dipersilakan. Namun, saya rasa mereka tidak ingin pindah," ujarnya.
"Mereka ingin mempertahankan tanah yang terancam hilang dari mereka. Dan saya rasa itu yang paling penting."
Namun, sebelum pembangunan kembali Jalur Gaza, kata Pangeran Khalid, wilayah itu harus dibersihkan dan perlu ada semacam mekanisme perdamaian serta pemerintahan Palestina yang diakui oleh semua pihak, termasuk Israel.
"Anda tahu, 75 tahun yang lalu, banyak orang Palestina yang meninggalkan rumah mereka dan kehilangan rumah itu. Saya rasa mereka tidak ingin melakukannya lagi," ungkap Pangeran Khalid.
Diplomat Arab Saudi tersebut mengulang sikap negaranya terkait konflik Arab-Israel yang konsisten selama beberapa dekade.
"Sangat sederhana, solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota," tegasnya.
Namun, kata Pangeran Khalid, ini adalah perspektif Arab Saudi.
"Perspektif yang penting adalah milik Palestina dan Israel. Mereka harus sepakat tentang apa solusi yang tepat. Dari kami, tidak ada opsi lain," beber sang pangeran.
Advertisement
Hubungan Trump dan MBS
![Hubungan Trump dan MBS](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hyv3JsZUEq5PpKdkKIKg6-0k1KM=/640x0/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1538075/original/010869400_1489586067-Trump_US_Saudi_Arabia_Hand.jpg)
Pangeran Khalid mengatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan Trump berkomunikasi cukup sering melalui saluran diplomatik dan panggilan telepon.
"Sangat penting bagi kami untuk menyelesaikan ini dan untuk menyampaikan bukan hanya posisi Arab Saudi, tetapi juga posisi dari kawasan," kata Pangeran Khalid mengenai Jalur Gaza.
MBS dan Trump memiliki hubungan yang sehat, tambah Pangeran Khalid, yang menekankan bahwa Arab Saudi bekerja keras untuk menjalin hubungan baik dengan AS terlepas dari siapa yang menghuni Gedung Putih.
"Orang seringkali terlalu berlebihan menanggapi perkembangan politik. Kita lupa bahwa (Trump) sudah menjabat satu masa jabatan. Kita tahu apa yang terjadi. Dunia tidak berakhir. Bahkan, banyak bagian dunia yang membaik," imbuhnya.
Advertisement