100 Hari Kinerja Prabowo-Gibran, AHY: Terlalu Awal untuk Simpulkan Sukses atau Gagal
01 February 2025, 06:42 WIBMenteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, masih terlalu cepat untuk menilai 100 hari kinerja Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini disampaikan dalam diskusi 100 hari kabinet dan peluncuran buku 'Mewujudkan Asta Cita Prabowo' yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
"Artinya, too early to tell. Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau ini gagal," kata AHY, Jakarta, Jumat (31/1).
Menurutnya, jika menghitung 100 hari kinerja secara persentase. Maka, hanya mendapatkan total lima persen saja. "Saya sudah hitung. Kalau tidak percaya silakan hitung sendiri, 5 tahun itu 1.826 (hari). Dari 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2029. Tiga bulan dari 60 bulan depan. Itu hanya sekitar 5 persen," jelasnya.
Selain itu, terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Ketua Umum Partai Demokrat ini ingin agar bisa ditingkatkan kembali.
"Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri, tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga public trust and confidence," ungkapnya.
"Nah di sini Bapak Presiden berharap kita review dengan baik, kita evaluasi dengan baik bersama-sama. Apakah sudah on the track, apakah sudah sesuai dengan tujuan awal dan progresnya baik atau ada hal-hal yang perlu dievaluasi, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian?," sambungnya.
Advertisement
Bukan Tolak Ukur Penilaian
Senada dengan AHY, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Herman Khaeron menilai, 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran bukan menjadi tolak ukur penilaian. Akan tetap sebagai bahan evaluasi agar bisa lebih baik lagi.
"Menurut saya 100 hari tidak menjadi ukuran. Namun, tentu bisa saja ini menjadi evaluasi supaya perencanaan program kedepan akan lebih baik, sesuai dengan keinginan masyarakat dan tentu hasilnya bisa dinikmati," kata Herman.
Awalnya, pria akrab disapa Kang Hero ini lebih dulu mengatakan, adanya beberapa program yang dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran pada pemerintahan sebelumnya. Salah satunya yakni infrastruktur yang kini tengah berjalan.
"Kita kan bisa melihat, ini memang sedang berlangsung, ini masih berlangsung untuk melakukan evaluasi. Nah tetapi ada yang new initiative, ada yang inisiatif baru yang ini juga memulai perjalanannya," imbuhnya.
"Karena kalau berpikir terhadap mata anggaran, kan mulai mata anggaran Januari. Jadi kalau pelantikan Presiden dan seluruh para menterinya di bulan Oktober," sambungnya.
Advertisement
Evaluasi
Menurutnya, pembangunan yang sesuai dengan pemerintahan itu disebutnya dimulai pada Januari. Hal ini karena perspektif anggaran itu tersedia di bulan Januari.
"Nah kalaupun Oktober itu kan melanjutkan. Melanjutkan dari program-program sebelumnya. Oleh karena itu menurut saya 100 hari tidak menjadi ukuran," tegasnya.
Meski begitu, bisa saja menjadi evaluasi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran agar program-program selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
"Namun tentu bisa saja ini menjadi evaluasi supaya perencanaan program kedepan akan lebih baik, sesuai dengan keinginan masyarakat dan tentu hasilnya bisa dinikmati, memberikan manfaat," jelasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com