Diplomat Brasil yang akan memimpin konferensi iklim PBB (PBB) berikutnya, Andre Correa do Lago, pada Kamis (23/1/2025), memuji kemajuan luar biasa China dalam mengatasi perubahan iklim.

"Dengan menurunkan harga panel surya dan mobil listrik, China memberikan dukungan yang jauh lebih besar kepada dunia berkembang (dalam hal perubahan iklim) daripada sekadar memberikan jumlah bantuan simbolis seperti yang diinginkan negara-negara maju," kata Correa do Lago, seorang ahli iklim berpengalaman di Brasilia, seperti dikutip dari CNA, Jumat (24/1).

Correa do Lago menyebut negara-negara kaya berusaha mengurangi kontribusi keuangan mereka dalam perjuangan global melawan pemanasan global, yang menurutnya adalah "salah besar" mengingat komitmen mereka dalam Perjanjian Paris 2015.

Pada pertemuan COP30 di Kota Belem, Amazon, pada November mendatang, Brasil akan mendesak negara-negara maju untuk meningkatkan dukungan mereka bagi transisi energi negara-negara berkembang.

"Kita harus bekerja agar negara-negara dengan tanggung jawab historis memainkan peran yang lebih besar dalam aspek keuangan," ujarnya.

Correa do Lago telah mewakili Brasil di setiap konferensi iklim internasional sejak Presiden Luiz Inacio Lula da Silva kembali berkuasa pada Januari 2023.

Dia diangkat menjadi presiden COP30 pada Selasa (21/1), sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik kembali negaranya dari Perjanjian Paris untuk kedua kalinya dan semakin menegaskan penggunaan bahan bakar fosil.

Correa do Lago mengakui bahwa tanpa dukungan AS, membiayai transisi global menuju energi bersih akan lebih sulit.