Trump Ancam Gunakan Kekuatan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama

08 January 2025, 15:45 WIB
Trump Ancam Gunakan Kekuatan Militer untuk Kuasai Greenland dan Terusan Panama

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan dengan wacana kebijakan luar negerinya yang agresif. Dalam konferensi pers baru-baru ini, Trump mengindikasikan niatnya untuk menggunakan kekuatan militer atau ekonomi guna menguasai Greenland dan Terusan Panama. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari agenda ekspansionis yang telah ia sampaikan sejak memenangkan pemilu November 2024.

Trump menegaskan bahwa kepemilikan atas Greenland dan Terusan Panama sangat penting untuk keamanan ekonomi dan nasional AS. Namun, pernyataan ini menuai beragam reaksi dari komunitas internasional, termasuk kecaman dari Denmark dan Panama. Meski demikian, Trump tetap optimis dengan visi strategisnya yang kontroversial tersebut.

Trump mengatakan bahwa Greenland dan Panama akan berguna untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan Amerika. Pernyataan ini semakin menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Trump di periode mendatang akan dipenuhi dinamika baru yang sarat kepentingan geopolitik.

1. Awal Kontroversi Kebijakan Trump

Donald Trump memulai rencana kontroversialnya beberapa pekan setelah kemenangan pemilu 2024. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan perlunya AS mengambil langkah besar untuk meningkatkan keamanan nasional. Ia menyoroti Greenland sebagai wilayah strategis yang penting untuk menghalau ancaman Rusia dan Panama sebagai jalur utama perdagangan global.

Langkah ini diikuti oleh kunjungan putranya, Donald Trump Jr., ke Greenland, yang menimbulkan spekulasi mengenai langkah konkret yang akan diambil AS. Dalam konferensi pers, Trump menegaskan bahwa ia tidak bisa menjamin akan menghindari penggunaan militer untuk mencapai tujuannya.

Namun, tanggapan keras datang dari pemerintah Denmark dan Panama. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyebut langkah ini tidak pantas dilakukan di antara sekutu dekat.

2. Greenland, Kekayaan Alam, dan Kepentingan Strategis

Greenland telah lama menjadi incaran AS karena lokasinya yang strategis di Arktik. Sejak era Perang Dingin, pulau ini dianggap sebagai titik kunci untuk mencegah potensi serangan dari Rusia. Selain itu, Greenland memiliki sumber daya alam melimpah, termasuk logam tanah jarang yang sangat dibutuhkan dalam teknologi modern.

Profesor geopolitik Klaus Dodds menjelaskan bahwa Greenland menawarkan peluang besar bagi AS, terutama dengan mencairnya es yang membuka jalur pelayaran baru.

Namun, penolakan Denmark terhadap rencana ini telah menciptakan ketegangan diplomatik. Sementara itu, komunitas internasional mulai mempertanyakan motif Trump yang dinilai tidak hanya soal keamanan, tetapi juga dominasi ekonomi.

3. Reaksi Dunia terhadap Ambisi Trump

Rencana Trump untuk Greenland dan Panama mendapatkan reaksi keras dari berbagai negara. Pemerintah Kanada menyebut pernyataan Trump sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan mereka. Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, menegaskan bahwa Kanada tidak akan tunduk pada tekanan AS.

Panama juga memberikan respons tegas melalui Menteri Luar Negeri Javier Martinez-Acha. Ia menyatakan bahwa Terusan Panama sepenuhnya di bawah kendali rakyat Panama.

Sementara itu, para ahli mengkhawatirkan dampak rencana Trump terhadap NATO. Mantan diplomat AS Daniel Fried memperingatkan bahwa langkah Trump dapat merusak aliansi transatlantik, bahkan menyamakannya dengan gaya ekspansionis Rusia.

4. Implikasi Geopolitik dan Ekonomi

Rencana Trump untuk Greenland dan Panama tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral, tetapi juga memengaruhi dinamika geopolitik global. Penguasaan Greenland dapat memberikan AS keunggulan strategis dalam persaingan melawan Rusia dan China, sementara kontrol atas Terusan Panama dapat memperkuat dominasi perdagangan Amerika di belahan barat.

Namun, langkah ini juga menimbulkan risiko besar, termasuk potensi isolasi diplomatik. Banyak negara Eropa, termasuk Jerman dan Prancis, telah menyatakan keprihatinan atas pendekatan agresif Trump. Sebaliknya, Rusia dan China dapat memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat pengaruh mereka di kawasan tersebut.

5. Langkah Berikutnya dan Tantangan yang Menanti

Meski menghadapi penolakan luas, Trump tampaknya tetap teguh pada rencananya. Ia berencana untuk memperluas diskusi dengan sekutu NATO dan negara-negara Arktik lainnya dalam beberapa bulan mendatang. Namun, tantangan terbesar datang dari dalam negeri, di mana kongres AS mulai mempertanyakan biaya dan risiko dari kebijakan ini.

Selain itu, Trump juga dihadapkan pada protes publik yang meningkat. Banyak warga AS khawatir bahwa langkah ini akan memicu konflik baru yang tidak perlu. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemerintah berfokus pada masalah domestik, bukan menciptakan ketegangan baru.

Pertanyaan dan Jawaban: Mengapa Donald Trump ingin menguasai Greenland dan Panama?

Trump menganggap kedua wilayah ini penting untuk keamanan ekonomi dan nasional AS. Greenland memiliki sumber daya alam strategis, sementara Panama mengontrol jalur perdagangan utama dunia.

Apa reaksi Denmark terhadap rencana Trump?

Denmark dengan tegas menolak tawaran Trump untuk membeli Greenland, menyebut bahwa wilayah tersebut memiliki pemerintahan sendiri dan bukan untuk dijual.

Bagaimana dampak langkah ini terhadap NATO?

Para ahli memperingatkan bahwa jika Trump melanjutkan rencananya, hubungan AS dengan NATO dapat terganggu, mengingat langkah ini dianggap mirip dengan pendekatan Rusia terhadap ekspansi wilayah.

Apa yang membuat Greenland strategis bagi AS?

Greenland terletak di jalur pelayaran utama dan memiliki sumber daya alam penting seperti logam tanah jarang yang dibutuhkan untuk teknologi modern.

Sumber : Liputan6.com