Said Abdullah: Regenerasi PDIP Jatim Berhasil, Gen Z Jadi Kunci Hadapi 2029
21 December 2025, 16:59 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Bidang Perekonomian sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur terpilih periode 2025-2030, Said Abdullah menegaskan kesiapan partainya menatap kontestasi politik 2029. Optimisme itu dia sampaikan seusai Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Jawa Timur.
Said, yang akrab disapa Buya menyebut hasil Konferda dan Konfercab menunjukkan keberhasilan regenerasi kepemimpinan di tubuh PDIP Jatim. Dari total susunan kepengurusan DPD dan DPC, sebanyak 52 persen diisi kader berusia 25 hingga 40 tahun.
"Ini menunjukkan regenerasi PDIP Perjuangan di Jawa Timur relatif berhasil. Walaupun awalnya saya menargetkan sampai 60 persen," ujar Said di Surabaya, Minggu (21/12).
Optimis Perolehan Suara PDIP Jatim Meningkat
Dengan komposisi struktur yang didominasi kader muda, Said optimistis PDIP Jatim mampu menambah perolehan suara ke depan. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia menjadi modal utama partai dalam menghadapi tantangan politik mendatang.
"Melihat struktur dan SDM kami yang diisi banyak anak muda, Insya Allah PDIP siap menatap masa depan," tegasnya.
Namun demikian, Said mengingatkan bahwa kontestasi politik menuju 2029 tidak akan mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana partai politik menempatkan diri di tengah dominasi pemilih muda, khususnya Generasi Z dan Generasi Alpha yang diperkirakan mencapai 70 persen dari total pemilih di Jawa Timur.
"Gen Z dan Alpha jengah dengan politisi salon dan jargon-jargon politik. Yang mereka inginkan itu kerja nyata, turun ke bawah, mendengar aspirasi, lalu merumuskannya menjadi kebijakan," kata Said.
PDIP Harus Ubah Pendekatan
Ia menekankan bahwa PDIP harus mengubah pendekatan, dari sekadar menyampaikan narasi politik menjadi pendengar yang baik bagi aspirasi anak muda, yang peduli pada isu lingkungan, lapangan kerja, pendidikan, dan persoalan keseharian.
Menanggapi wacana pengembalian mekanisme Pilkada melalui DPRD yang belakangan mencuat, Said mengingatkan agar semua pihak berhati-hati. Menurutnya, demokrasi Indonesia sudah melangkah jauh dengan Pilkada langsung dan tidak seharusnya ditarik mundur.
"Jangan sampai kita mundur ke belakang. Pertanyaannya, apakah lewat DPRD juga tidak high cost? Problemnya bukan sistemnya, tapi bagaimana partai politik mendidik pemilih agar menolak politik uang," tegasnya.
Said juga menegaskan peran penting DPC dan PAC sebagai garda terdepan partai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"DPC dan PAC itu hidup sehari-hari bersama rakyat, menangis dan tertawa bersama rakyat. Itu kunci kekuatan PDIP," ujarnya.
Ke depan, konsolidasi internal akan diperkuat melalui rapat kerja yang dijadwalkan pada Januari 2026. Sementara terkait peluang kader muda maju sebagai calon legislatif maupun eksekutif pada 2029, Said menegaskan PDIP terbuka sepenuhnya.
"Komposisi kami sudah anak muda semua. Kami welcome," pungkasnya.