Mohamed Salah Kesulitan di Liverpool Sejak Ditinggal Satu Pemain Ini?
19 December 2025, 10:41 WIB
Mohamed Salah main buruk bersama Liverpool pada musim 2025-26 menjadi sorotan setelah sang penyerang mengalami periode sulit. Situasi ini memicu ketegangan internal yang sempat mencuat ke ruang publik.
Awal musim sebenarnya berjalan positif bagi Salah usai meneken perpanjangan kontrak dua tahun pada April. Namun, seiring waktu, perannya mulai berkurang dan kontribusinya menurun.
Mantan penyerang Liverpool, Dean Saunders, memberikan pandangannya terkait penyebab penurunan tersebut. Ia menilai ada faktor struktural dalam tim yang memengaruhi permainan Salah.
Awal Musim Menjanjikan yang Berubah Arah
Musim baru dimulai dengan catatan cukup baik bagi Salah. Ia mencetak tiga gol dari lima penampilan di Premier League dan Liga Champions saat Liverpool membuka musim tanpa cela.
Namun, performa itu tidak bertahan lama. Salah sempat melewati enam pertandingan tanpa gol, sebuah periode yang kini kembali terulang, bersamaan dengan menit bermain yang semakin terbatas.
Ia tercatat menjadi pemain cadangan dalam empat laga Premier League beruntun. Setelah hasil imbang 3-3 melawan Leeds, Salah melontarkan kritik terbuka dan mengakui hubungannya dengan pelatih Arne Slot memburuk.
Saunders Soroti Dampak Kepergian Trent Alexander-Arnold
Menanggapi situasi tersebut, Dean Saunders menilai kepergian Trent Alexander-Arnold pada musim panas lalu berdampak besar pada permainan Salah. Ia menyoroti peran bek kanan itu dalam membuka ruang dan menciptakan peluang.
"Siapa yang menyangka semuanya bisa berjalan seburuk ini? Tapi saat itu saya berpikir, dia akan merindukan Trent karena umpan-umpan samar Trent selalu menemukannya," kata Saunders.
"Bek lawan tahu di mana Salah berada, tetapi Trent kadang bahkan tidak melihatnya dan tetap bisa menemukannya. Trent bermain di sisi dalam, mengirim bola ke luar, dan berkata, 'kalau Anda butuh saya, saat Anda mengembalikan bola, saya bisa menemukan siapa pun di kotak penalti'."
Saunders menjelaskan bahwa ancaman Trent memaksa lawan mengubah fokus bertahan, sehingga memberi Salah situasi satu lawan satu. Menurutnya, kondisi itu kini hilang.
"Klub-klub memastikan ada pemain yang menutup Trent karena mereka tahu dia bisa menyulitkan mereka, dan itu membuat Mo Salah berhadapan satu lawan satu dengan bek kiri," ujarnya.
"Sekarang, mereka membiarkan bek kanan memegang bola karena mereka tidak bisa menyakiti lawan seperti yang dilakukan Trent."
Pembelaan Sekaligus Kritik untuk Salah
Saunders juga menyinggung perubahan di lini depan Liverpool yang memengaruhi Salah. Ia menyebut beberapa rekan yang biasa mendukung pergerakan Salah kini tidak lagi ada.
"Saya sedikit membelanya di sini. Dia kehilangan Jota, Nunez, dan Diaz," kata Saunders. "Diaz biasa bergerak melewati bek dan mengirim umpan silang. Gakpo tidak pernah melewati bek. Dia juga kehilangan Andy Robertson yang biasa overlap dan mencapai garis akhir, sementara Mo Salah masuk dari sisi seberang."
Meski demikian, Saunders menilai Salah tetap harus bertanggung jawab atas performanya sendiri. Ia meminta sang pemain kembali menunjukkan kualitas terbaiknya.
"Namun, saya akan berkata kepadanya, kapan terakhir kali Anda melewati bek? Kapan terakhir kali Anda memotong ke dalam dan mencetak gol ke sudut atas? Kapan terakhir kali Anda mencetak gol?" ujarnya.
"Kapan terakhir kali Anda terlihat seperti Mo Salah yang kami kenal? Jadi berkacalah dan perbaiki permainan Anda sendiri."