Pendalaman Ekosistem Jadi Fokus Utama Superbank Setelah IPO
17 December 2025, 12:02 WIB
Presiden Direktur PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), Tigor M. Siahaan, membeberkan arah strategi Perseroan setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut dia, pencatatan saham bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari langkah lanjutan penguatan bisnis Superbank di Indonesia.
"Seperti saya katakan bahwa kami merasa bahwa listing hari ini adalah permulaan dari bagaimana kita melantai di bursa. Tapi ini continuation dari penetrasi kita terhadap ekosistem kita di Indonesia," ujar Tigor dalam konferensi pers usai seremoni IPO Superbank, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Rabu (17/12/2025).
Ia menjelaskan, hingga saat ini Perseroan telah memulai penetrasi ke sejumlah ekosistem, tetapi peluang pengembangan masih sangat terbuka, khususnya di ekosistem mitra strategis yang telah dimiliki Superbank.
"Kita sudah memulai penetrasi tersebut. Tapi masih banyak dan besar kolam yang belum kami sentuh di Grab dan OVO ekosistem. Juga di Emtek ekosistem," katanya.
Ke depan, Superbank akan melanjutkan strategi eksekusi dengan memaksimalkan kolaborasi bersama mitra ekosistem, terutama Grab dan OVO, sebagai pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan.
Dalam memperdalam kolaborasi, Superbank mendorong integrasi produk secara lebih menyeluruh, salah satunya melalui layanan OVO Nabung. Melalui produk tersebut, pengguna dapat menjadi nasabah Superbank secara langsung di dalam aplikasi OVO tanpa perlu berpindah ke platform lain.
Pendekatan serupa juga tengah diupayakan di aplikasi Grab, di mana pengguna diharapkan dapat mengakses layanan perbankan Superbank langsung dari aplikasi Grab.
"Fokus kami ke depannya in terms of penetration tetap di ekosistem kita dulu, karena itu the low hanging fruit yang kita akan coba capai," ujar Tigor.
Ia menambahkan, strategi menjadikan Superbank sebagai layanan yang dibutuhkan di dalam aplikasi mitra menjadi prioritas Perseroan. Pendekatan ini juga berpotensi diperluas ke mitra strategis lainnya seiring dengan penguatan ekosistem yang telah berjalan.
Superbank (SUPA) Siap Gaet Pangsa Pasar Bank Digital Lewat Kekuatan Ekosistem
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), Tigor M. Siahaan, memandang ruang pertumbuhan bank digital di Indonesia masih terbuka lebar. Menurutnya, porsi pasar bank digital secara keseluruhan masih relatif kecil dibandingkan industri perbankan nasional, sehingga peluang ekspansi ke depan masih sangat besar.
"Kalau kita lihat seluruh bank yang berfokus kepada digital, bank digital di Indonesia ini, kita totalkan semuanya, market sharenya itu mungkin masih sekitar 1%," ujar Tigor dalam konferensi pers usai IPO, Rabu (17/12/2025).
Ia menjelaskan, Superbank menempatkan strategi berbasis ekosistem sebagai pembeda utama dalam persaingan memperebutkan pangsa pasar. Salah satu strateginya adalah dukungan ekosistem Grab.
Keberadaan ekosistem Grab yang didukung puluhan juta pengguna dari layanan pengantaran, transportasi, hingga OVO, menurutnya, membuat Superbank memiliki posisi sebagai mitra yang semakin terintegrasi dengan ekosistem Grab.
"Jadi kami merasa pendekatan ekosistem ini akan menjadi pembeda besar ke depannya," kata Tigor.
Dorong Inklusi Keuangan
Sejalan dengan strategi tersebut, Direktur Keuangan Superbank, Melisa Hendrawati, menekankan peran sumber daya manusia dan budaya perusahaan dalam pengembangan produk yang berkelanjutan.
"Jadi kami sangat bersyukur dan ke depannya dengan kekuatan human capital yang kami punya, dengan culture value superbank, kami ingin terus memberikan produk-produk yang relevan dan sangat-sangat berguna untuk masyarakat," pungkas Melisa.
Melisa menambahkan, meski Superbank masih relatif baru beroperasi, kehadiran perseroan di Indonesia tidak hanya berfokus pada penyediaan produk perbankan semata, tetapi juga membawa misi kuat dalam mendorong inklusi keuangan sebagai bagian dari nilai utama Superbank.