Harga Emas Hari ini 17 Desember 2025 Tembus Level Segini

17 December 2025, 06:30 WIB
Harga Emas Hari ini 17 Desember 2025 Tembus Level Segini

Harga emas naik pada hari ini Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tingkat pengangguran naik bulan lalu dibandingkan September, memperkuat spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dan menyebabkan indeks dolar AS turun.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/12/2025), harga emas spot naik 0,2% menjadi USD 4.310,21 per ons. Kontrak berjangka emas AS turun 0,1% menjadi USD 4.332,3.

Dolar AS jatuh ke level terendah dalam dua bulan, membuat emas batangan yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun acuan juga sedikit menurun.

"Data tersebut memberi The Fed lebih banyak alasan untuk memangkas suku bunga, dan jika mereka memangkas suku bunga, itu akan berdampak positif bagi emas... begitulah cara pasar menafsirkannya saat ini," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Pertumbuhan lapangan kerja di AS pulih pada bulan November, tetapi tingkat pengangguran berada di angka 4,6% di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump. Survei Reuters terhadap para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran sebesar 4,4%.

Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan penurunan suku bunga seperempat poin, dan komentar Ketua Jerome Powell yang menyertainya dianggap kurang agresif dari yang diperkirakan.

Kontrak berjangka suku bunga AS masih memperkirakan dua pemotongan masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun 2026, dengan perkiraan pelonggaran sebesar 59 bps tahun depan. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Indeks Harga Konsumen

Indeks Harga Konsumen

Investor menantikan Indeks Harga Konsumen bulan November yang akan dirilis pada hari Kamis, dan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang akan dirilis pada hari Jumat.

COO Allegiance Gold kata Alex Ebkarian mengatakan, jika harga emas mengakhiri tahun 2025 di atas USD 4.400, maka harga emas bisa mencapai USD 4.859-$5.590 pada tahun 2026 dan menambahkan bahwa harga perak dapat kembali menguji level USD 50 per oz tahun depan.

Harga perak turun 0,3% menjadi USD 63,75 per ons, mundur dari rekor tertinggi USD 64,65 pada hari Jumat. harga platinum naik 4% menjadi USD 1.854,95, level tertinggi sejak September 2011, dan harga paladium naik 2,5% menjadi USD 1.606,41, mencapai level tertinggi dalam dua bulan.

"Logam kelompok platinum mengalami lonjakan harga karena pasokan semakin ketat dan permintaan meningkat," kata Ebkarian.

Harga Emas Tertahan, Pasar Pantau Perkembangan Damai Ukraina dan Data AS

Harga Emas Tertahan, Pasar Pantau Perkembangan Damai Ukraina dan Data AS

Sebelumnya, harga emas dunia memangkas kenaikan pada perdagangan awal pekan ini, seiring adanya kemajuan dalam perundingan damai antara Amerika Serikat (AS) dan Ukraina. Di saat yang sama, pelaku pasar menahan diri sambil menunggu rilis data ketenagakerjaan utama dari Amerika Serikat.

Mengutip CNBC, Selasa (16/12/2025), harga emas di pasar spot tercatat naik tipis 0,2% ke level USD 4.309,82 per ounce, setelah sempat melonjak lebih dari 1% pada awal sesi perdagangan. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 0,2% di posisi USD 4.335,2 per ounce.

Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan bahwa kemajuan dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina telah meredam permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Selain itu, tekanan juga datang dari aksi ambil untung dan likuidasi posisi oleh investor yang sebelumnya membeli kontrak berjangka.

Utusan khusus AS, Steve Witkoff, menyebutkan bahwa telah terjadi banyak kemajuan dalam perundingan Ukraina. Seorang pejabat AS juga mengungkapkan bahwa kedua pihak semakin mendekati kesepakatan untuk mempersempit perbedaan pandangan antara Rusia dan Ukraina.

Pelaku pasar kini menantikan laporan non-farm payrolls dan data penjualan ritel AS yang dijadwalkan rilis Selasa waktu setempat. Data ini akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Saat ini, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 78% pada Januari 2026.

Sebagai aset safe haven, harga emas umumnya menguat saat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi meningkat. Namun, sentimen positif dari jalur diplomasi membuat pergerakannya cenderung terbatas.

Harga Emas Diprediksi Sentuh Level Segini pada Akhir 2025

Harga Emas Diprediksi Sentuh Level Segini pada Akhir 2025

Sebelumnya diwartakan, pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi, optimistis harga emas dunia berpeluang mencetak rekor tertinggi baru pada Desember. Ia memperkirakan emas dunia bisa mencapai USD 4.440 per troy ons, melampaui level tertinggi sebelumnya. Ketidakpastian global masih tinggi, emas dinilai akan menjadi buruan investor.

Jika proyeksi tersebut terealisasi, harga logam mulia domestik berpotensi menembus Rp 2.700.000 per gram. Level ini dinilai sebagai target realistis hingga akhir tahun, seiring meningkatnya permintaan terhadap emas sebagai aset aman.

"Saya masih optimis bahwa USD 4.440 itu akan tercapai, untuk mendekati USD 4.500 kemungkinan sangat sulit dan logam mulia ya kemungkinan di Rp 2.700.000 per gram," kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

Ibrahim menegaskan, selama ketidakpastian global masih tinggi dan sentimen pasar tetap defensif, emas akan terus menjadi instrumen favorit investor. Oleh karena itu, peluang harga emas bertahan di tren positif hingga tutup tahun masih terbuka lebar.

Lebih lanjut, kata Ibrahim, meski pergerakan harga sempat berfluktuasi tajam, arah jangka menengah hingga akhir tahun masih cenderung menguat. Menurutnya, emas dunia saat ini bergerak di area USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri berada di kisaran Rp 2.462.000 per gram.

"Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000," ujarnya.

Sumber : Liputan6.com