Rossa Isi Suara Tokoh Semut Dalam Instalasi Seni Pipilaka, Gemakan Peduli Lingkungan dan Tanam Pohon

16 December 2025, 21:30 WIB
Rossa Isi Suara Tokoh Semut Dalam Instalasi Seni Pipilaka, Gemakan Peduli Lingkungan dan Tanam Pohon

Puluhan tahun terjun di dunia nyanyi tak membuat Rossa terlena di zona nyaman. Sang Ratu Pop Indonesia kini mencoba tantangan baru, mengisi suara karakter semut dalam instalasi seni imersif Pipilaka, yang tersaji di Gedung Sarinah Jakarta Pusat.

Rossa menjelaskan, Piplaka pertunjukan imersif dan instalasi seni yang menggabungkan karya seni patung, teknologi, cerita, juga filosofi hidup. Bertempat di Gedung Sarinah, Pipilaka berlangsung mulai 15 Desember 2025 hingga 8 Maret 2026.

Setelah masuk ke "dunia" Pipilaka yang menakjubkan, Rossa berbagi cerita kepada awak media. Ada sejumlah aktivitas seru untuk anak-anak mengenal lingkungan dan menjaganya dengan beragam cara. Dari menanam pohon hingga tak membuang sampah sembarangan.

"Jadi semut-semut itu, mengajak kita mengambil sampah. Di dalam juga ada hutan berwarna-warni, sehingga kita memiliki bayangan bahwa hutan itu tidak seperti yang kita lihat sekarang apalagi kita sedang terkena banyak musibah Indonesia," kata Rossa.

Kepada Showbiz Liputan6.com, di Jakarta Pusat, pada Senin (15/12/2025), Rossa mengaku bukan satu-satunya artis yang menyumbang suara untuk menghidupkan semesta Pipilaka yang penuh warna, teduh, dan menyenangkan.

"Ada Fadil Jaidi, Cinta Laura, Soimah, Dwi Sasono, Nirina Zubir, Ringgo Agus Rahman, yang memberikan karakter, emosi, dan kedalaman pada cerita Pipilaka," beri tahunya. Rossa tidak dibayar kala mengisi suara karakter semut dalam Pipilaka.

Supaya Kita Bisa Berkembang

Supaya Kita Bisa Berkembang

Pelantun "Tegar" dan "Terlalu Cinta" menyebut, keputusan ini bentuk dukungan untuk pendidikan anak-anak Indonesia. Pendiri Pipilaka, Wahyadi, membenarkan lalu menerangkan harga tiket masuk ke Pipilaka hanya Rp50 ribu. Itu pun untuk donasi sepenuhnya.

"Tiket 50 ribu. Ini 100 persen akan kita sumbangkan kembali," Wahyadi menuturkan. "Jadi Pipilaka hidupnya bukan dari tiket, tapi justru dari teman-teman sponsor, kayak kolaborasi sama Sarinah segala macam, supaya kita ini bisa berkembang," akunya.

Sebagai Pusat Budaya Indonesia

Sebagai Pusat Budaya Indonesia

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, berbangga karena Gedung Sarinah jadi rumah Pipilaka. Menurutnya, Pipilaka bukan sekadar pameran atau instalani seni imersif, tapi contoh betapa seni dapat hidup di ruang publik yang tepat.

"Sebagai pusat budaya Indonesia, Sarinah platform yang mempertemukan karya kreatif dengan audiens luas, sehingga pesan kemanusiaan dan kepedulian terhadap alam dapat hadir secara relevan sekaligus berdampak," Raisha Syarfuan memaparkan.

Inilah Begotong Royong

Inilah Begotong Royong

Rossa pun bangga menjadi bagian keluarga besar Pipilaka. Mengingat, hasil penjualan tiketnya untuk menopang pendidikan anak Indonesia baik dalam bentuk membangun fasilitas pendidikan hingga beasiswa di masa mendatang.

"Dari tiket kita sendiri sebetulnya. Jadi semua orang ikut serta dalam (Pipilaka) mencerdaskan anak-anak bangsa ini. Sebisa mungkin apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dan membuat diri kita bermanfaat, kita harus manfaatkan," ucapnya.

"Inilah bergotong royong. Sama kayak semut, (lewat Pipilaka) kita gotong royong bagaimana kita bisa... dengan (mungkin) hanya memberikan sedikit tapi mudah-mudahan berimpak banyak ketika semua orang terlibat," Rossa mengakhiri.

Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com