Prada Segera Rilis Koleksi Terinspirasi Sandal India yang Sempat Bikin Skandal, Dijual Rp15 Jutaan
15 December 2025, 12:00 WIB
Prada akhirnya mengumumkan akan merilis lini alas kaki edisi terbatas yang terinspirasi dari sandal Kolhapuri dari India. Pengumuman disampaikan setelah mereka terbelit skandal tudingan perampasan budaya karena sebelumnya memamerkan sandal di Milan Fashion Week 2026 tanpa menyebutkan kreditnya.
Merek tersebut akhirnya mengakui akar desain alas kaki tersebut dari India. Seorang juru bicara Prada pada saat itu mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan tersebut "selalu menjunjung tinggi keahlian, warisan, dan tradisi desain". Mereka menambahkan "sedang berhubungan dengan Kamar Dagang, Industri & Pertanian Maharashtra mengenai topik ini" - badan perdagangan industri terkemuka di negara bagian tersebut.
Beberapa bulan kemudian, merek mewah Italia itu menyatakan akan memproduksi 2.000 pasang sandal di negara bagian Maharashtra dan Karnataka, India, berdasarkan kesepakatan dengan dua entitas yang didukung negara. Perjanjian tersebut ditandatangani pada Kamis, 11 Desember 2025, selama Forum Bisnis Italia-India 2025.
"Kami akan menggabungkan kemampuan standar produsen asli dengan teknik manufaktur kami," kata Lorenzo Bertelli, Kepala Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Prada, mengutip BBC, Minggu, 14 Desember 2025.
Koleksi ini akan mulai dijual pada Februari 2026, secara online dan di 40 toko Prada di seluruh dunia. Sepasang sandal dilaporkan akan dijual seharga USD 939, sekitar Rp15,6 juta. Menteri Keadilan Sosial Maharashtra, Sanjay Shirsat, mengonfimasi kerja sama itu pada Jumat, 12 Desember 2025. Ia mengatakan bahwa inisiatif baru ini akan disebut 'Prada Made in India -- Terinspirasi oleh Sandal Kolhapuri'.
Kontrak Kerja Sama Prada dan Perajin Sandal India
"Dengan mempertimbangkan kebutuhan dan permintaan Prada, beberapa pengrajin akan menerima pelatihan khusus dari Prada dan LIDCOM [sebuah badan yang didukung negara untuk industri kulit di Maharashtra]. Selain itu, sekitar 200 pengrajin sandal Kolhapuri akan diberikan pelatihan selama tiga tahun di Italia," katanya.
Shirsat mengatakan perjanjian tersebut telah ditandatangani untuk lima tahun, tetapi menyatakan keyakinannya bahwa perjanjian tersebut akan diperpanjang lebih lanjut. "Pemerintah negara bagian juga akan memberikan bantuan keuangan kepada para pengrajin untuk tujuan ini," tambahnya.
Dinamai berdasarkan nama kota di Maharashtra tempat sandal ini dibuat, sandal Kolhapuri memiliki sejarah sejak abad ke-12. Terbuat dari kulit dan terkadang diwarnai dengan warna alami, sandal tradisional buatan tangan ini kokoh dan sangat cocok untuk iklim panas India.
Setelah kontroversi tersebut, banyak pengrajin di Kolhapur mengaku sedih karena Prada menggunakan desain tersebut tanpa memberikan penghargaan yang semestinya.
Prada Resmi Akuisisi Versace
Terpisah, Prada mengumumkan secara resmi akuisisi rumah mode legendaris Versace. Langkah strategis ini tidak hanya menyatukan dua ikon besar industri mode Italia dalam satu grup, tetapi juga menandai perubahan besar dalam peta persaingan sektor barang mewah dunia.
Keputusan ini dinilai sebagai langkah berani Prada untuk memperkuat posisinya dalam persaingan sengit melawan raksasa mewah seperti LVMH dan Kering, yang selama ini mendominasi pasar global. Dikutip dari BBC, Rabu, 3 Desember 2025, akuisisi senilai USD 1,38 miliar, atau sekitar hampir Rp 23 triliun (kurs USD 1 = Rp 16.615), disorot karena nilainya jauh lebih rendah dibandingkan harga pembelian Versace pada 2018 oleh Capri Holdings yang mencapai USD 2 miliar, sekitar Rp 33,2 triliun.
Penurunan harga ini semakin menegaskan tekanan yang dihadapi Versace dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melemahnya performa penjualan serta transisi kreatif setelah kepergian Donatella Versace yang telah memimpin arah artistik merek selama 27 tahun. Dengan masuknya Versace ke dalam portofolio Prada Group, perusahaan kini memiliki kekuatan tambahan untuk memperluas segmen pasar, memaksimalkan pengaruh global, serta memperkuat dominasi di sektor fashion premium.
Pemilik Versace Lama Merugi
Langkah ini diyakini akan membuka babak baru bagi kedua merek ikonis Italia tersebut, baik dari sisi strategi desain maupun ekspansi bisnis. Para analis menilai akuisisi ini bisa menjadi titik balik industri mode Italia dalam bersaing lebih agresif melawan konglomerasi Prancis yang selama ini mendominasi pasar barang mewah dunia.
Prada membeli Versace dengan nilai USD 1,38 miliar, sekitar hampir Rp 23 triliun, jauh lebih rendah dari harga yang dibayarkan Capri Holdings ketika mengakuisisi merek tersebut pada 2018 sebesar USD 2 miliar, sekitar Rp 33,2 triliun.
Penurunan ini terjadi akibat melambatnya penjualan Versace dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan tantangan yang juga dialami lini lain milik Capri seperti Michael Kors dan Jimmy Choo. Penjualan ini membuat Capri mencatatkan kerugian sekitar USD 700 juta, sekitar Rp 11,6 triliun, dari investasi awalnya.