Mata Elang Kembali Resahkan Warga Depok, Pengendara Mobil jadi Korban Penganiayaan
14 December 2025, 13:50 WIB
Kelompok Debt Collector atau biasa disebut mata elang (matel), kembali meresahkan warga Depok, Jawa Barat.
Korban berinisial ATF (35) dihadang dan dianiaya kelompok matel Jalan Keadilan Ujung sampai Jalan Raya Juanda, pada Sabtu sore 13 Desember 2025.
Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan adanya aksi perampasan yang diduga dilakukan kelompok matel. Kejadian penghadangan kendaraan korban sempat dilaporkan korban dan warga, Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi kejadian.
"Iya, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok langsung mendatangi lokasi kejadian, saat korban didatangi kelompok matel," ujar Made, Minggu (14/12/2025).
Dia menjelaskan, sebelum kejadian korban mengendarai mobilnya bersama keluarga, melintas di wilayah Sukmajaya. Sesampainya di Jalan Keadilan Ujung, kendaraan korban di ikuti beberapa sepeda motor berboncengan.
"Korban merasa curiga dan menduga yang mengikutinya merupakan matel," ucap Made.
Sesampainya korban di Jalan Keadilan Ujung atau depan Gema Insani, beberapa sepeda motor berusaha mendahului dan menghalangi laju mobil korban. Melihat gelagat Matel, korban enggan menghentikan dan tetap menjalankan mobil yang dikendarainya.
"Salah satu matel memaksa untuk berhenti," terang Made.
Melihat arogansi matel, korban sempat sedikit membuka kaca mobilnya dan meminta berhenti di depan atau di lokasi yang ramai. Namun kelompok matel tidak mengindahkan permintaan korban dan melakukan tindakan arogansi.
"Matel telah bertindak kasar, menendang mobil dan memukul korban," kata Made.
Aksi Dilihat Warga
Selain melakukan pemukulan, kelompok matel sempat mencabut kunci mobil yang dikendarai korban. Namun kunci mobil tidak berhasil direbut, namun hanya gantungan kunci berisikan STNK.
"Iya, jadi gantungan kunci itu berisi STNK dan remote mobil dirusak," kata Made.
Made mengungkapkan, warga melihat aksi kelompok matel berusaha merebut mobil korban. Warga berusaha mendatangi lokasi keributan antara korban dengan kelompok matel yang sempat mengejar menggunakan sepeda motor.
"Kedatangan warga membuat kelompok matel berjumlah 10 orang langsung pergi meninggalkan korban," terang Made.
Made menuturkan, Polres Metro Depok sedang menangani penganiayaan yang dilakukan kelompok matel. Polres Metro Depok akan melakukan penindakan terhadap kelompok matel yang meresahkan warga Depok.
"Kejadian ini sudah kami tangani, anggota kepolisian sudah melakukan penyelidikan," tutur Made.
Keberadaan Matel Meresahkan Warga
Salah seorang warga Sukmajaya, Jarkasih mengaku keberadaan kelompok matel meresahkan warga. Jarkasih meminta pihak kepolisian untuk serius menangani kelompok matel yang kerap mengambil kendaraan korban dengan cara paksaan.
"Kami masih percaya polisi, jadi tolong serius tangani matel, jangan sampai warga yang turun tangan lakukan hukum rimba," kata Jarkasih.
Jarkasih meminta, para kelompok matel yang terjaring operasi kepolisian dapat dilakukan penegakan hukum. Jarkasih tidak ingin, operasi penangkapan matel hanya bersifat seremonial sehingga tidak memberikan efek jera kepada Matel.
"Jangan hanya operasi penangkapan, pendataan, ya gitu, lihat aja, kemarin yang ditangkap sekarang ada lagi aja tuh (matel) di jalan,""tutur Jarkasih.
Jarkasih menginginkan Polres Metro Depok dapat serius menangani permasalahan matel yang resahkan warga Depok.
"Jadi polisi dapat serius tangani matel, segera tangkap dan jangan dibiarkan kelompok matel ngambil kendaraan secara paksa di jalan, semua itukan ada aturannya," pungkas Jarkasih.