Semangat Melokal Lewat Garam Kusamba dan Kayu Rambutan dari Dapur SKYE yang Baru Dibuka Kembali
14 December 2025, 03:00 WIB
Dari area bar SKYE di lantai 56 Menara BCA yang baru dibuka kembali setelah setahun direnovasi, Chef Adam Rizal, Cluster Executive Chef Ismaya, beratraksi saat menghidangkan steak OP Ribs yang dihidangkan bersama lima pilihan rasa garam kusamba buatan sendiri. Daging sapi hasil perkawinan silang dari sapi Australia dan Jepang dengan marbling level sembilan itu di-flambe singkat sebelum dihidangkan.
"Di-flambe itu ngebantu untuk ningkatin rasa smokey, juga buat dapetin char (warna gosong) di luarnya," kata Chef Adam kepada Lifestyle Liputan6.com, di Jakarta Pusat, Rabu siang, 10 Desember 2025.
Walau terlihat singkat, faktanya ia memerlukan waktu 30 hari untuk mempersiapkan daging steak yang lembut dan bercita rasa tinggi. Daging melewati proses dry aging, disimpan dalam ruangan terkontrol dengan suhu antara 0--4 derajat celcius, selama jangka waktu tersebut.
"Kenapa aku aging? Biar aku bisa dapetin tekstur tender, terus dagingnya juga lebih meaty... Lebih firm lah pas dimakan juga," ujarnya. "Jadi, daging itu kering di luar, tapi moist di dalam saat kita grill," sambungnya.
Setelah proses aging selesai, masuk tahap pemanggangan. Tak banyak bumbu yang dipakai, hanya rempah-rempah sederhana, seperti rosemary, untuk memperkaya cita rasa. Proses pemanggangan dilakukan dengan kayu rambutan setelah melewati riset selama beberapa waktu.
"Masing-masing kayu itu punya berbagai macam flavor. Menurut aku, kayu rambutan itu yang paling dapat rasa smokiness-nya untuk daging dan enggak ngerubah rasa," ujarnya setelah ia membandingkan dengan kayu mahoni dan kayu jambu.
"Sometimes, kayu-kayu lain bisa ngerubah rasa dagingnya. Terkadang dari smokinessnya ini bisa ngerubah jadi agak pahit gitu," ia menambahkan.
Semangat Melokal SKYE dengan Garam Kusamba
Kayu rambutan yang dipakai didapat dari supplier lokal. "Zaman dulu kan kita masak pakai kayu. So, we bring back the concept to elevate dining cuisine," imbuhnya.
Semangat mengusung bahan lokal ke dalam restoran fine dining itu juga dilakukan dengan memanfaatkan garam kusamba dari Bali dan Lombok, alih-alih menggunakan maldon salt yang harus diimpor dari luar negeri. Ia menyebut kualitas garam kusamba tak kalah dari garam impor, tetapi berbeda dari garam dapur biasa.
"Kalau garam dapur kan asin banget, tapi garam kusamba itu enggak terlalu asin. Jadi, asinnya lebih kayak cuma punch one time, abis itu udah," ujar Chef Adam.
Yang lebih spesial, ia berkreasi dengan membuat garam rasa dari garam kusamba. Ada empat kreasi garam kusamba yang diciptakannya, yakni truffle, bawang putih, anggur merah, dan rempah-rempah. Bersama garam kusamba orisinal, total ada lima pilihan garam yang dihidangkan bersama steak. "Rekomendasi pribadiku sih (dicocol) yang truffle dan garlic," ucapnya untuk meningkatkan rasa steak.
Menu Unggulan SKYE
Selain OP Ribs, timnya juga menyediakan beragam menu unggulan lain, seperti braised short ribs. Short ribs dimasak perlahan hingga lembut, diperkaya chipotle smoky, charred spring onion relish, dan crispy beef brisket. Disajikan dengan baby carrots panggang dan disempurnakan dengan caramelized miso jus, untuk keseimbangan rasa dan tekstur.
Ada pula Bone Marrow Butter Pappardelle. Sausnya dibuat dari bone marrow yang dimasak 72 jam, dipadukan dengan butter yang dibuat khusus oleh tim chef SKYE agar pastanya memiliki rasa yang kaya, lembut, tapi seimbang. Dagingnya sampai meleleh di mulut.
Ada pula Cappellini Vongole. Itu adalah perpaduan white clams dan angel hair pasta yang menghadirkan rasa yang ringan, bersih, dan dan penuh rasa.
Sebagai penutup hidangan, saya sempat menyicipi SKYE Signature Chocolate Fondant yang kembali dihadirkan. Meski disebut memakai dark chocolate, rasa pahit yang jadi ciri khas justru tak begitu terasa karena didominasi rasa manis. Itu pun ditakar dengan tepat sehingga tidak kemanisan dan pas.
Babak Baru SKYE
SKYE dikenal sebagai destinasi rooftop pertama di Jakarta dan menjadi salah satu tempat ikonis untuk melihat Jakarta 360 derajat dari ketinggian saat matahari terbenam. Dibuka pertama kali pada 2012, tempat itu ditutup pada 2024 untuk direnovasi.
Seteelah setahun, SKYE kembali dibuka dengan desain yang dirancang oleh arsitek Willis Kusuma. Interior baru menampilkan kehangatan dan modernitas, tekstur natural, garis lembut, sentuhan logam matte, serta palet warna yang mengikuti perubahan suasana Jakarta dari siang hingga malam.
Transisi ruangan mengalir dari area dining indoor yang hangat dan modern, menuju teras terbuka dengan pemandangan kota yang luas. Dua private room untuk perayaan personal, serta dua bar yang melengkapi keseluruhan desain, memperkuat kenyamanan yang menjadi inti dari pengalaman baru ini. Suasananya terasa lebih ramah, tidak terlalu formal, lebih ekspresif, dan berfokus pada rasa kehangatan.
SKYE juga menghidupkan kembali program hiburannya. Lounge SKYE akan kembali menjadi panggung bagi DJ internasional hingga musisi rumahan di masa depan.