Pesan Suara Terakhir Korban Sebelum Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone: Saya Nggak Bisa Ngapa-ngapain

10 December 2025, 22:14 WIB
Pesan Suara Terakhir Korban Sebelum Tewas Kebakaran Gedung Terra Drone: Saya Nggak Bisa Ngapa-ngapain

Sebuah voice note berdurasi singkat mendadak muncul di grup WhatsApp keluarga. Suara itu lirih, napasnya terdengar terburu-buru.

"Gua enggak tahu lagi ya. Sumpah ini gua dah.. Gua udah enggak bisa ngapa-ngapain, Dea, guys. Maaf banget gua dah nggak tahu lagi nih," begitu bunyi pesan suara.

Pengirimnya adalah Ervina (25), satu dari 22 orang karyawan di Gedung Terra Drone yang meninggal dunia.

Keadaan itu diceritakan oleh Ferry, kakak kandung Ervina, di halaman Rumah Duka RS Polri pada Rabu (10/12/2025). Di sampingnya, sang ayah, Endang Supandi, tak mampu menahan air mata yang terus jatuh.

Ferry mencoba tampak tegar ketika menceritakan detik-detik keluarga menerima kabar nahas itu. Dia sedang berada di kantor ketika voice note itu muncul. Awalnya, Ervina hanya mengirim kabar ke salah satu kakaknya.

"Chat ke kakanya dia menginformasikan kalau kantornya kebakaran," ucap dia.

Setelah itu barulah pesan suara tersebut muncul di grup keluarga besar. Rekaman itu, kata Ferry, dikirim langsung oleh Ervina. Bukan diteruskan siapa pun.

"Voice note dia langsung kirim di grup. Setelah itu saya ke TKP," kata Ferry.

Bekerja di Terra Drone Hampir 2 Tahun

Ia langsung meluncur ke lokasi. Sampai di sana sekitar pukul 14.00, telepon Ervina tak lagi diangkat. Nada sambung berulang, tetapi tak ada jawaban.

"Mungkin satu kondisi ruangan berasap. Kita nggak tahu di lapangan," ucap dia.

Ervina adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Dia diketahui bekerja di gedung itu hampir dua tahun. Siang itu ia berada di lantai tiga. Tak ada firasat apa pun sebelum kejadian. Keluarga bilang semuanya normal seperti biasa.

"Karena kan saya beda rumah ya, kalau saya dapat dari informasi keluarga yang lain, nggak ada hal seperti yang bakal kejadian seperti itu, nggak ada, seperti biasa aja, normal," ujar dia.

Jenazah Ervina rencananya dimakamkan besok, menunggu seluruh keluarga berkumpul.

"Karena sejak kejadian sampai saat ini semua keluarga belum ketemu beliau," ujar dia.

22 Orang Meninggal

Kebakaran Terra Drone yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat menewaskan 22 orang. Rinciannya, 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri, Brigjen Prima Heru mengatakan, proses identifikasi memakan waktu dua hari, berkat kombinasi kecocokan data primer dan kerja lembur tim forensik sejak malam hingga pagi.

"Kita ada data primer yang sangat akurat dari sidik jari, ada audotologi medis, dan lainnya jadi kombinasi," ungkap dia.

Sementara itu, Kabid Yandokpol Pusdokkes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menerangkan, seluruh korban dipastikan meninggal akibat menghirup karbon monoksida saat kebakaran terjadi.

"Ya, bisa dipastikan seperti ini," ujar dia.

Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting menambahkan, pemeriksaan darah menunjukkan kadar CO yang tinggi, menandakan tubuh korban lebih dulu kehilangan kemampuan mengikat oksigen sebelum kobaran api membuat mereka tak bisa menyelamatkan diri.

Dia menerangkan, ikatan hemoglobin terhadap karbon monoksida jauh lebih kuat sekitar 20 hingga 30 kali dibanding oksigen.

"Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas, makanya ada pemeriksaan darah, kadar CO-nya tinggi. Kira-kira seperti itu," ujar dia.

Infografis Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone. (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com