Pemkot Jaksel Rencanakan Bangun Rumah Vertikal Tangani Banjir Jati Padang

04 November 2025, 18:50 WIB
Pemkot Jaksel Rencanakan Bangun Rumah Vertikal Tangani Banjir Jati Padang

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berencana membangun rumah vertikal untuk menangani banjir yang kerap terjadi di Jati Padang, Pasar Minggu.

"Ke depan sesuai arahan Pak Gubernur apa dibebaskan lahan seluas itu atau langsung dibikin rumah vertikal," ujar Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar saat ditemui di Gedung Pertemuan Sasana Pakarti Jakarta, melansir Antara, Selasa (4/11/2025).

Dia mengatakan, tujuan membangun rumah vertikal di Jati Padang untuk merelokasi warga yang tinggal di pinggir kali. Kemudian, lanjut Anwar, nantinya kawasan itu akan dibuat penampungan sebagai pengendali air saat musim hujan tiba.

"Terlebih, tanggul Baswedan yang dibangun juga sudah jebol sehingga tak maksimal membantu debit air di kala banjir," ucap dia.

Ada pun, lanjut dia, upaya jangka pendek penanganannya yakni melakukan pengerukan kali dan membuat turap sementara. Sedangkan, kata Anwar, jangka panjang direncanakan dibuat tampungan air dan rumah susun.

"Jangka panjangnya dipikirkan. Yang tujuh hektare sekian mau dibuat tampungan air, di atasnya dibuat rumah susun," papar dia.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera memperbaiki tanggul Baswedan yang jebol akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari yang lalu.

Dalam jangka menengah panjang, Pemerintah Jakarta akan menata kawasan Jati Padang menjadi catchment area atau daerah resapan air seluas tujuh hektare. Tak hanya itu, di kawasan tersebut juga akan dibuat rumah susun (rusun) hingga tempat rekreasi.

Hingga hari ini diketahui Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terus melakukan pembersihan pasca banjir di wilayahnya, khususnya di wilayah RW 06.

Siagakan 24 Personel

Siagakan 24 Personel

Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang Yandi Trisandi mengatakan, Pasukan Oranye yang disiagakan setiap harinya berjumlah 24 personel.

"Selain membantu membersihkan bangunan rumah tinggal, musala, dan sekolah yang sebelumnya tergenang, petugas PPSU juga membantu jajaran SDA dalam penanganan sementara tanggul yang jebol," jelas Yandi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau tanggul Baswedan di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Tanggul itu jebol 40 meter karena diguyur air hujan pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Jebolnya tanggul itu menyebabkan limpasan air meredam pemukiman warga sekitar tanggul hingga harus mengungsi di lokasi terdekat. Pramono menyatakan, tanggul yang roboh itu bakal segera diperbaiki agar dapat berfungsi dengan baik kembali.

"Dalam jangka pendek, tanggul yang roboh akan segera diperbaiki agar fungsi yang selama ini dirasakan masyarakat bisa kembali seperti semula," kata Pramono.

Wilayah Jati Padang Daerah Tangkapan Air

Wilayah Jati Padang Daerah Tangkapan Air

Pramono menjelaskan, kawasan Jati Padang merupakan daerah tangkapan air (catchment area) sekaligus salah satu muara dari Kali Krukut. Oleh karena itu, penanganan jebolnya tanggul di kawasan tersebut tidak bisa dilakukan setengah-setengah.

"Dalam jangka menengah dan panjang, kami akan merumuskan penanganan secara menyeluruh. Di area seluas sekitar tujuh hektare ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi catchment area sekaligus rumah susun dan tempat rekreasi," ucap dia.

Sementara itu, Ketua RW 6 Jati Padang, Abdul Kohar menyebut terdapat sekitar 1.200 hingga 1.500 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat jebolnya tanggul. Namun, ia memastikan saat ini seluruh warga terdampak sudah kembali ke rumah dan tidak ada lagi yang mengungsi.

"Kita di sini ada ada jumlah kita di RT 03 khususnya ya, di RW 06 ini. Kita mempunyai KK sekitar 600 KK, untuk di RT 03 saja. Dan di RT 04 sebagian sekitar 200 KK dan di RT 14, 200 KK dan kalau kita akumulatifkan semua sekitar 1.200 sampai eh 1.500 KK," ujar Kohar.

"Jadi, Alhamdulillah semuanya itu sudah dapat kita atasi bersama, baik dari kelurahan, sampai saat ini berarti tidak ada yang mengungsi," lanjutnya.

<p>Infografis Bali Dikepung Banjir hingga Bencana Longsor. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com