Kabar Terbaru Kak Seto Setelah Kena Stroke Ringan, Sempat Linglung dan Akui Terlambat Ditangani
04 November 2025, 16:00 WIB
                                    Pemerhati anak, Seto Mulyadi, atau yang lebih akrab disapa Kak Seto, mengungkap kondisi kesehatan setelah terkena serangan stroke ringan beberapa waktu lalu. Bahkan Kak Seto juga dirawat di rumah sakit.
Kak Seto menceritakan gejala awal yang dirasakan tak seperti stroke pada umumnya yang menyerang fungsi motorik, melainkan kemampuan dalam berpikir. Kak Seto menggambarkan momen ketika ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya.
"Ya, kena stroke ringan, tapi yang terkena kognitifnya. Jadi kemampuan berpikir, jadi sempat seperti linglung, seperti bingung. Beberapa saat lalu ternyata harus segera diperiksa dan ditangani dengan obat," ujar Kak Seto di Kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Kak Seto juga mengakui adanya keterlambatan dalam penanganan medis yang seharusnya ia dapatkan. Ini membuat Kak Seto harus menjalani rangkaian pemeriksaan medis lebih lanjut, termasuk MRI, dan mengharuskannya dirawat inap di rumah sakit.
"Saya memang agak terlambat, ya. Masa kritisnya itu 4,5 jam, saya terlambat 4 hari baru diperiksa, di-MRI, dan ternyata harus dirawat selama ya, 3 atau 4 hari begitu dan setelah itu istirahat di rumah," jelasnya.
Advertisement
Jangan Terlalu Capai
                                                                                Saat ini, Kak Seto menjalani masa pemulihan di kediamannya. Dokter yang menangani memberikan sejumlah anjuran dan pantangan yang harus dipatuhi demi mempercepat proses pemulihan dan mencegah kondisi serupa terulang kembali.
"Ya, apa ya, pantangannya mungkin jangan terlalu capai dulu. Jangan terlalu banyak kegiatan dulu, lalu harus istirahat," jelas pria yang identik dengan rambut berponi itu.
Advertisement
Enggak Nendang
Anjuran beristirahat total dalam waktu cukup lama tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi Kak Seto yang dikenal aktif. Ia merasa sulit jika harus berdiam diri tanpa melakukan aktivitas yang sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari.
"Malah disarankan istirahat 1 sampai 2 bulan. Tapi saya kadang-kadang apa, ya, kalau enggak bergerak, kalau enggak berkegiatan enggak nendang, ya rasanya. Jadi terus berusaha ya, dipadukanlah antara istirahat, lalu ada kegiatan begitu," Kak Seto menyambung.
Jalan Kaki
Selain membatasi kegiatan yang menguras tenaga, tim medis memberi batasan spesifik terkait aktivitas fisik yang boleh dilakukan. Sementara waktu, Kak Seto diminta menghindari jenis olahraga berat atau yang bersifat kompetitif.
"Oh, ya, olahraga yang pertandingan, apa saja, tidak bisa, disarankan dicegah saja. Jadi, paling kalau bisa jalan kaki saja dulu selama lebih kurang 1 bulan begitu," pungkas Kak Seto.