Kuil Jepang Gelar Upacara Mengenang Boneka Kesayangan Sebelum Dibuang, Peminatnya Capai Puluhan Ribu Orang

04 November 2025, 09:00 WIB
Kuil Jepang Gelar Upacara Mengenang Boneka Kesayangan Sebelum Dibuang, Peminatnya Capai Puluhan Ribu Orang

Sebuah layanan unik disediakan Kuil Shinguji di Kota Yao, Prefektur Osaka, Jepang, yakni menggelar upacara mengenang boneka kesayangan. Istilah boneka yang dimaksud adalah dalam arti luas. Bukan hanya boneka cantik, layanan tersebut juga terbuka bagi boneka binatang atau boneka lainnya.

Mengutip Japan Today, Kamis, 30 Oktober 2025, layanan yang diberikan para biksu dari kuil yang didirikan pada akhir abad ke-17 ternyata diminati banyak orang. Pada tahun lalu, lebih dari 50 ribu boneka mengikuti upacara tersebut.

Upacara itu digelar di rumah duka Minami Uematsu Hakkoden, dengan beragam boneka ditata berjejer rapi di depan aula. Pada tahun ini, layanan tersebut digelar pada 26 Oktober 2025.

Partisipannya tidak hanya penduduk kota setempat, tetapi juga orang-orang dari daerah lain di Prefektur Osaka, bahkan dari wilayah lain di Jepang. Para pemilik yang hendak mengikuti upacara tersebut dapat menyerahkan boneka itu langsung ke rumah duka sejak seminggu sebelum upacara digelar, dan juga dapat mengirimkannya melalui pos ke Hakkoden.

Secarik kertas berisi pesan perpisahan, yang dipilih oleh pemilik boneka, ditulis pada selembar kertas untuk setiap boneka yang akan diabadikan, dan dupa juga dapat dipersembahkan untuk mereka. Tahun ini, penyelenggara membebankan biaya layanan sebesar 3.000 yen (sekitar Rp325 ribu) per boneka. Biaya itu untuk menutup biaya operasional dan juga untuk disumbangkan ke program kesejahteraan warga setempat.

Asal-mula Layanan Upacara Mengenang Boneka

Asal-mula Layanan Upacara Mengenang Boneka

Upacara mengenang boneka itu merupakan perwujudan terbaru dari tradisi Yao. Inisiatornya adalah perusahaan jasa pemakaman Yao, Hakkoden, yang beroperasi di Osaka. Mereka telah menggelar ritus itu setiap tahun selama 20 tahun lebih.

Ide untuk upacara itu muncul ketika Hakkoden mulai menerima pertanyaan dari penduduk dewasa setempat yang memiliki boneka dan boneka binatang dari masa kecil yang tidak lagi mereka mainkan. Namun, mereka merasa tidak nyaman untuk membuangnya begitu saja ke tempat sampah seperti kain yang tidak sentimental.

Maka, Hakkoden pun mulai menyelenggarakan upacara peringatan tahunan, yang biasanya diadakan pada musim gugur. Tahun pertama, terdapat sekitar 3.000 boneka, dan pada 2024 mereka menerima 50.000 boneka.

Boneka untuk Lansia

Boneka untuk Lansia

Sebelumnya, sebuah perusahaan mainan asal Jepang merilis produk boneka yang dinamai Ami-chan. Idenya berasal dari banyaknya lansia yang hidup sendiri. Menurut data pemerintah Jepang, hampir 36 juta lansia teridentifikais di Jepang dan sekitar enam juta penduduk lansia hidup sendiri. Kehadiran Ami-chan diharapkan bisa menjadi obat kangen bagi para lansia.

Melansir Sora News 24, Minggu, 22 Agustus 2021, perusahaan mainan bernama Takara Tomy itu merancang boneka yang memiliki rupa seperti boneka anak-anak umumnya. Rambutnya berwarna cokelat dengan potongan pendek sebahu dan mengenakan pakaian kotak-kotak merah.

Boneka anak perempuan itu juga bisa berkedip dan mengeluarkan suara. Yang jadi pembeda adalah fitur artificial intelligence yang dipasang di boneka tersebut.

Lewat teknologi tersebut, Ami-chan dapat mempelajari nama-nama orang yang berinteraksi dengan boneka itu. Selain itu, boneka ini juga dapat mengenali wajah setiap pemiliknya dan memanggil nama pengguna setelah namanya tersimpan di ingatan boneka.

Fitur Penting Boneka Cucu

Fitur Penting Boneka Cucu

Fitur pengenalan wajah dimaksudkan agar interaksi antara boneka dengan pemilik lebih terpercaya. Selain itu, Ami-chan untuk dapat mempelajari tanggal ulang tahun dari lawan bicaranya.

Boneka Ami-chan dapat mengenali 1600 kosa kata dalam Bahasa Jepang. Boneka itu dapat menyanyikan 40 lagu tradisional atau puisi anak-anak dan nyanyian, melafalkan 35 tongue twister, mengajukan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan waktu dan musim, serta dapat berbicara ketika tidur dengan gaya yang lucu.

Untuk menghidupkan boneka Ami-chan, pengguna cukup menggunakan empat buah baterai. Ukuran badan boneka pun didesain berukuran 30 sentimeter yang pas untuk digenggam para lansia.

Bahan yang digunakan untuk baju boneka tersebut didesain untuk dapat dipeluk. Selain itu, pemilik boneka dapat menyisir rambut Ami-chan karena menggunakan bahan rambut yang dapat disisir.

Sumber : Liputan6.com