Harga Bahan Pokok Masih Stabil, Pedagang Waspadai Kenaikan Saat Musim Hujan
24 October 2025, 11:37 WIB
Memasuki musim hujan, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Prumnas Jakarta Timur masih terpantau stabil. Meski belum terjadi penawaran harga, baik pedagang maupun pembeli mulai waspada terhadap kemungkinan kenaikan harga dalam beberapa minggu ke depan.
Cuaca yang diperkirakan akan mempengaruhi pasokan dari produsen daerah, terutama untuk komoditas lain antara cabai, ikan, dan sayuran segar.
Harga Bawang dan Cabai
Salah satu pedagang di pasar tradisional Jakarta Timur, Lisda menyebutkan harga bahan pokok masih bisa dikendalikan. Namun kenaikan sudah mulai terlihat dari beberapa komoditas.
"Sekarang bawang merah masih di harga Rp 40.000 per kilogram, tapi kalau musim hujan makin sering, bisa naik sampai Rp 45.000. Bawang putih masih stabil di Rp38.000. Yang mulai terasa itu cabai merah, biasanya naik sekitar Rp 5.000 saat musim hujan," jelas Lisda, Jumat (24/10/2025).
Selain bumbu dapur, harga ikan laut juga menunjukkan hal serupa. Ikan tongkol yang semula dijual Rp 35.000 per kilogram kini mulai naik menjadi Rp 40.000. Sementara ikan kembung dan bandeng naik sekitar Rp 5.000, dari Rp 55.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.
Advertisement
Cuaca Buruk Picu Gangguan Pasokan
Menurut salah satu pedagang ikan penyebab utama kenaikan harga ini bukan karena tingginya permintaan, melainkan karena pasokan yang mulai terganggu akibat hujan deras dan gelombang laut yang tinggi.
"Kalau nelayan tidak bisa melaut, otomatis stok ikan berkurang. Begitu juga petani, banyak yang panennya tertunda karena ladangnya becek," tambahnya.
Kondisi ini dapat diterima oleh Nunung Nuryartono, pakar ekonomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia menuturkan, musim hujan sering menjadi pemicu keruntuhan harga pangan di pasar.
"Naiknya harga pangan pada momen-momen tertentu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan kritis. Apabila kita melihat inflasi dari makanan, relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-makanan," ujar Nunung, dikutip dari laman resmi IPB, ppid.ipb.ac.id.
Advertisement
Pembeli Mulai Berhemat dan Selektif
Rina (38), seorang ibu rumah tangga mengaku sudah mulai berhati-hati dalam berbelanja. Ia mengatakan, meskipun harga saat ini masih stabil, dia tetap menyiapkan strategi agar tidak terlalu mempengaruhi jika harga bahan pokok naik.
"Sekarang saya beli secukupnya saja. Biasanya beli setengah kilo bawang merah, sekarang seperempat dulu. Soalnya kalau nanti naik, mau enggak mau harus hemat," ujar Rina sambil menimbang belanjaannya di pasar.
Ia menambahkan, kondisi seperti ini sudah menjadi rutinitas setiap musim hujan.
"Kalau sudah masuk musim penghujan, pasti cabai sama ikan yang duluan naik. Tapi mudah-mudahan pemerintah bisa membantu biar ngga melonjak tinggi," harapnya.
Rina juga berharap agar pasar tradisional tetap menjadi tempat belanja yang terjangkau bagi masyarakat. Kalau di pasar masih bisa nawar. Jadi meski naik, paling ngga bisa disesuaikan sama kantong, tambahnya.
Harapan Pedagang dan Konsumen
Pedagang berharap harga tetap stabil agar penjualan di pasar tidak menurun. "Kalau harga naik terus, pembeli jadi sepi. Kita juga rugi. Jadi semoga aja cuaca cepat normal biar pasokan lancar lagi," harapnya.
Sementara itu, Rina menegaskan akan tetap berbelanja dengan bijak. "Yang penting jangan panik kalau harga mulai naik. Kita harus pintar-pintar ngatur pengeluaran," ujarnya.
Meski harga bahan pokok masih dalam batas wajar, para pedagang dan pembeli sama-sama mewaspadai potensi kenaikan di musim hujan ini. Faktor cuaca, pasokan, dan distribusi masih menjadi tantangan utama dalam menjaga kestabilan harga di pasar tradisional.
Pemerintah diharapkan terus memantau perkembangan dan memberikan solusi cepat agar harga bahan pokok tidak melonjak tajam, sehingga masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa beban berlebih.