Emirates Larang Penumpang Pakai Powerbank Selama Penerbangan, Berlaku Mulai 1 Oktober 2025
13 August 2025, 08:01 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5040368/original/076839100_1733631509-Foto_Emirates_-_Pesawat_A350_Terbaru_Emirates__1_.jpg)
Emirates mulai memberlakukan aturan baru terkait penggunaan powerbank di pesawat oleh penumpang. Mereka akan melarang penggunaannya selama penerbangan berlangsung sebagai langkah-langkah keamanan baru.
Aturan tersebut akan berlaku mulai 1 Oktober 2025 setelah melalui tinjauan keamanan karena kekhawatiran memicu kebakaran, ledakan, dan gas beracun. Selama ini, maskapai yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) itu memperbolehkan penumpang mereka mengisi ulang powerbank yang kemudian dapat mengisi daya perangkat elektronik lainnya, seperti ponsel, tablet, dan kamera.
Mengutip The Independent, Rabu (13/8/2025), setelah aturan baru berlaku nanti, penumpang Emirates tetap diperbolehkan membawa satu power bank ke dalam pesawat, asalkan informasi kapasitas tercantum dan hanya disimpan di saku kursi atau tas di bawah kursi depan, bukan di bagasi kabin. Larangan penyimpanan power bank di bagasi terdaftar sudah diberlakukan.
Dalam sebuah pernyataan resmi disebutkan, "Terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan yang menggunakan powerbank dalam beberapa tahun terakhir, yang mengakibatkan peningkatan jumlah insiden terkait baterai litium di dalam pesawat di seluruh industri penerbangan."
"Menyimpan power bank di lokasi yang mudah diakses di dalam kabin memastikan bahwa jika terjadi kebakaran, awak kabin terlatih dapat dengan cepat merespons dan memadamkan api."
Advertisement
Tambah Daftar Maskapai yang Berlakukan Aturan Ketat Penggunaan Power Bank
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4906508/original/040636600_1722474566-Foto_Emirates_-_Emirates_Operasikan_Layanan_A380_Kedua_ke_Bali_untuk_Memenuhi_Permintaan_Musiman.jpg)
Baterai lithium-ion yang digunakan dalam power bank memicu kekhawatiran besar di kalangan maskapai penerbangan dan regulator keselamatan penerbangan karena risiko panas berlebih jika terjadi pengisian daya berlebih atau kerusakan. Dengan kebijakan itu, Emirates menambah daftar maskapai yang telah mengatur ketat penggunaan powerbank di dalam penerbangan.
Sebelumnya, beragam maskapai Asia telah memberlakukan larangan penggunaan power bank di pesawat, seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Thai Airways. Kebijakan itu terutama dipicu insiden kebakaran yang menghanguskan pesawat Air Busan pada 28 Januari 2025.
Namun, aturan penggunaan power bank relatif lebih longgar di maskapai Amerika Serikat. Penumpang Southwest Airlines tetap memperbolehkan menggunakan pengisi daya dan baterai portabel tetapi harus di tempat yang mudah terlihat. Maskapai itu memberlakukan aturan tersebut mulai 28 Mei 2025 dengan alasan keselamatan setelah beberapa insiden panas berlebih.
Tahun lalu, tiga insiden baterai lithium yang terlalu panas di pesawat tercatat secara global oleh Administrasi Penerbangan Federal AS dalam dua minggu, dibandingkan dengan hanya kurang dari satu insiden seminggu pada 2018.
Advertisement
Aturan Bawa Power Bank di Inggris
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4864895/original/082978600_1718505797-power-bank-mobile-phone__1_.jpg)
Sementara, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) merekomendasikan agar 'menyalurkan baterai cadangan untuk perangkat elektronik portabel yang berisi Baterai litium-ion dengan daya di atas 100 Wh tetapi tidak melebihi 160 Wh diperbolehkan dalam bagasi kabin untuk penggunaan pribadi'.
Otoritas juga melarang penumpang membawa lebih dari dua baterai cadangan ke dalam kabin. Masing-masing power bank harus 'dilindungi secara individual untuk mencegah korsleting'. Baterai cadangan apa pun tidak diperbolehkan untuk dibawa dalam bagasi terdaftar, CAA memperingatkan.
Glenn Bradley, kepala operasi penerbangan di CAA, mengatakan, "Baterai litium memberi daya pada segala hal, mulai dari vape dan ponsel hingga kamera dan power bank. Jika rusak atau cacat, baterai ini dapat menyebabkan kebakaran hebat yang sulit dipadamkan -- baik di kabin maupun di bagasi pesawat."
"Penanganan yang tepat mengurangi risiko. Baterai litium harus dibawa dalam bagasi kabin Anda. Power bank dan baterai cadangan juga harus berada di dalam tas kabin dan harus dimatikan sepenuhnya, bukan dalam mode siaga."
Kasus Kebakaran Diduga Dipicu Power Bank Kepanasan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4014779/original/080222000_1651811299-lukas-souza-E-aDdEgAjxY-unsplash.jpg)
Insiden power bank diduga jadi penyebab kebakaran di kabin pesawat kembali dilaporkan. Peristiwa mendebarkan itu terjadi pada penerbangan Virgin Australia dari Sydney ke Hobart, Australia, pertengahan Juli 2025.
Melansir The Guardian, Jumat, 25 Juli 2025, penerbangan Virgin VA1528 sedang mendarat di Hobart pada Senin, 21 Juli 2025, ketika kebakaran terjadi di bagasi kabin, kata juru bicara maskapai. Video yang diambil di dalam pesawat, seperti dimuat Pulse Tasmania, menunjukkan seorang pramugari menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) pada tas jinjing berasap.
Saat itu, para penumpang juga mencoba membantu memadamkan api dengan menuangkan botol air mereka ke tas berasap tersebut. Juru bicara Virgin mengatakan, awak kabin memadamkan api sebelum pesawat mendarat dan petugas pemadam kebakaran di darat mengeluarkan tas dari bagasi kabin.
"Keselamatan selalu jadi prioritas utama kami," ujar mereka. "Kami mengapresiasi respons cepat dan profesional dari awak pesawat dan kabin kami, serta dukungan dari petugas pemadam kebakaran Airservices Australia."
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4878844/original/041447300_1719664938-WhatsApp_Image_2024-06-29_at_19.29.14_c652b0f2.jpg)