Raja Charles III dan Pangeran William Tidak Akan Menghadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Siapa Penggantinya?
12 May 2025, 10:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4476274/original/070165600_1687392862-Snapinsta.app_355174363_289649020070924_5058191386548205389_n_1080.jpg)
Raja Charles III dan Pangeran William tidak akan menghadiri pelantikan Paus Leo XIV, Minggu, 18 Mei 2025, menurut Istana Buckingham. Sebagai gantinya, adik Charles akan pergi ke Vatikan untuk menghadiri pelantikan resmi paus yang baru terpilih dalam sebuah misa di Lapangan Santo Petrus.
Melansir Hello, Senin (12/5/2025), seorang juru bicara Istana Buckingham mengatakan, "Duke of Edinburgh akan mewakili Yang Mulia pada pelantikan Paus Leo XIV." Misa pelantikan paus baru akan berlangsung 10 hari setelah ia terpilih pada Kamis, 8 Mei 2025.
Meski tidak ada aturan yang menentukan berapa lama waktu yang harus berlalu antara penutupan konklaf dan Misa pelantikan paus, ada perbedaan waktu untuk paus baru. Mendiang Paus Fransiskus terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013, dan dilantik hanya enam hari kemudian.
Istana belum menjelaskan mengapa Raja maupun Pangeran William tidak akan hadir di acara tersebut. Namun, Duke of Edinburgh bukanlah bangsawan pertama yang mewakili Raja dalam urusan yang berkaitan dengan Vatikan.
Baru dua minggu lalu, Pangeran Wales terbang ke Roma untuk mewakili keluarga Kerajaan Inggris di pemakaman mendiang Paus Fransiskus. Ini adalah protokol umum bagi mereka, dengan Charles pernah mewakili mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, di pemakaman John Paul pada 2005.
Pangeran William dipuji karena ketenangannya yang sempurna di acara yang menyedihkan itu, dengan para penggemar kerajaan menyebutnya sebagai "raja yang sempurna." Ia bergabung dengan para bangsawan dan pemimpin dari seluruh dunia.
Advertisement
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5200324/original/077058200_1745721219-000_43K42VF.jpg)
Sebelum duduk, Pangeran William memberi penghormatan terakhirnya di peti jenazah Paus yang disegel, berdiri di samping Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer. Kehadiran suami Kate Middleton di pemakaman akan dilihat sebagai tonggak penting dalam perannya sebagai negarawan global dan calon raja.
Raja lain yang tidak menghadiri pemakaman adalah Raja Frederik, yang diwakili istrinya Ratu Mary, Raja Harald dan Ratu Sonja, yang diwakili oleh Putra Mahkota Haakon dan Putri Mahkota Mette-Marit. William dan Starmer terlihat berada di barisan belakang, padahal sederet pemimpin negara-negara besar di dunia berdiri di barisan depan.
Mengutip Hello, Minggu, 27 April 2025, pemimpin dunia seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya Melania, serta anggota kerajaan Eropa, seperti Ratu Mary dari Denmark, berada di pusat perhatian saat menyaksikan peti mendiang Paus Fransiskus diarak ke depan altar di Basilika Santo Petrus.
Penataan tempat duduk tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa diatur demikian. Nyatanya, penataan itu tidak berhubungan dengan pentingnya seseorang di panggung dunia.
Advertisement
Pengaturan Tempat Duduk
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5200322/original/052685800_1745721219-000_43K42TD.jpg)
Bahkan, rencana itu digambarkan sebagai rencana induk dalam menenangkan "ego besar" para pemimpin dunia oleh Kardinal Vincent Nichols, pemimpin Katolik di Inggris dan Wales. Susunan tempat duduk dilakukan berdasarkan urutan abjad dalam Bahasa Prancis.
Pasalnya, Bahasa Prancis dianggap sebagai bahasa diplomasi, sekaligus mengubah urutan yang diprediksi penutur Bahasa Inggris. Dari 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, dan 12 raja yang berkuasa bergabung dengan para pelayat untuk kebaktian di luar ruangan, negara kelahiran mendiang paus, Argentina, mendapat prioritas, diikuti Italia, karena paus adalah uskup Roma dan pemimpin para uskup Katolik negara tersebut.
Penataan duduk kemudian disusun berdasarkan urutan abjad raja yang berkuasa, kepala negara, dan kepala pemerintahan. Trump muncul relatif awal dalam susunan karena Amerika terdaftar sebagai Etats-Unis d'Amerique, sedangkan William berada di dekat akhir karena Inggris diterjemahkan sebagai Royaume-Uni.
Kardinal Nichols mengatakan bahwa penyelenggara pemakaman memiliki strategi yang dipikirkan matang-matang ketika menyangkut rencana tempat duduk. Penataannya juga tidak akan gentar oleh tantangan yang disajikan acara tersebut.
Mengapa Kate Middleton Tidak Ikut?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5200323/original/060666900_1745721219-000_43K28JZ.jpg)
Kate Middleton tidak mendampingi suaminya di acara tersebut. Hello menyebut, ketidakhadiran Putri Wales dikaitkan dengan tanggung jawab keluarga yang signifikan. Saat itu, ibu tiga anak itu sibuk dengan perayaan ulang tahun ketujuh putranya, Pangeran Louis, dan sedang mempersiapkan ulang tahun kesepuluh putrinya, Putri Charlotte.
Selain itu, anak-anaknya sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler dan pelajaran akhir pekan, terutama mengingat periode pemberitahuan lima hari dari acara global tersebut. Keputusan William menghadiri pemakaman Paus sendirian tidak hanya mengikuti tradisi modern, tapi juga menyoroti perannya sebagai negarawan global dan calon raja.
Sebagai Pembela Iman dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris, raja-raja Inggris secara tradisional menghindari menghadiri upacara Katolik secara pribadi. Penulis kerajaan Robert Hardman mencatat sebelumnya bahwa William sangat menghormati lembaga, tapi tidak secara naluriah merasa nyaman dalam lingkungan agama.
William dilaporkan belum pernah bertemu langsung Paus Fransiskus, sedangkan ayahnya memiliki beberapa pertemuan yang bermakna dengan mendiang paus tersebut. Charles pertama kali bertemu Paus Fransiskus pada 2017, saat ia dan Camilla menghadiri audiensi kepausan selama tur Eropa. Ia berkunjung lagi sendirian pada 2019 menjelang kanonisasi Kardinal John Henry Newman.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5214999/original/079728600_1746786696-Paus_Leo_XIV_1.jpg)