Inggris dan Indonesia Perkuat Diplomasi Iklim, Fokus pada Transisi Energi dan Pasar Karbon
11 May 2025, 17:00 WIBPerwakilan Khusus Inggris untuk Iklim, Rachel Kyte, mengunjungi Indonesia pada 8--9 Mei 2025 dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral di sektor iklim dan energi.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam implementasi Kemitraan Strategis Inggris--Indonesia, khususnya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan pencapaian target emisi nasional Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rachel Kyte menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), pengembangan pasar karbon berintegritas tinggi, serta peningkatan akses terhadap pembiayaan hijau yang mendukung target Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia.
"Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia sebagai Perwakilan Khusus Inggris untuk sektor Iklim, negara dengan potensi yang signifikan untuk menjadi pemimpin iklim," ujar Rachel Kyte, seperti dikutip dari pernyataan resmi Kedubes Inggris, Minggu (11/5/2025).
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi internasional guna menghadapi krisis iklim secara global, sekaligus membangun ekonomi hijau yang inklusif dan tangguh.
Selain itu, Rachel Kyte berpartisipasi dalam diskusi strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Inggris bersama Standard Chartered Bank dan International Emissions Trading Association.
Forum ini membahas meningkatnya permintaan terhadap kredit karbon berkualitas tinggi dari Indonesia.
Turut hadir dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo.
Advertisement
Pertukaran Pengalaman antara Kedua Negara
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1612482/original/068127300_1496400236-Warga-AS-Tolak-Keputusan-Trump-Keluar-dari-Perjanjian-Paris3.jpg)
Kunjungan ini juga menjadi ajang pertukaran pengalaman antara kedua negara. Dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard, Rachel Kyte berbagi praktik sukses Inggris dalam mengurangi emisi hingga setengahnya sembari tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya itu, Rachel juga menjajaki peluang kerja sama regional dengan ASEAN melalui dukungan terhadap ASEAN Power Grid, sebuah inisiatif integrasi energi regional yang didukung oleh ASEAN--UK Green Transition Fund.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kedalaman hubungan strategis kedua negara di bidang iklim dan energi.
"Tantangan iklim bersifat global, tetapi solusinya bergantung pada kepemimpinan nasional dan kemitraan internasional. Inggris berkomitmen untuk mendampingi Indonesia dalam membangun masa depan energi bersih dan berkelanjutan," ujarnya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4578818/original/067720700_1694972789-230918_INFOGRAFIS_JOURNAL_Berbagai_Polusi_Berdampak_pada_Perubahan_Iklim_S3.jpg)
Advertisement