Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Hadirkan Pusat Pembelajaran Keluarga di Sekolah

19 April 2025, 10:38 WIB
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Hadirkan Pusat Pembelajaran Keluarga di Sekolah

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menghadirkan solusi bernama Pusat Pembelajaran Keluarga (Pusbaga). Hal tersebut dilakukan di tengah maraknya persoalan rumah tangga yang berujung perceraian, kekerasan, dan tekanan psikologis. Namun, alih-alih menunggu masalah muncul, Pusbaga memilih untuk mendatangi akar persoalan sejak dini, dari ruang kelas sekolah.

Lewat program edukasi pra-nikah, Pusbaga menyasar pelajar SMP dan SMA kelas akhir. Tujuannya jelas, yakni membekali remaja dengan pengetahuan dasar tentang relasi sehat sebelum mereka terjun ke dunia pernikahan.

"Kami ingin pencegahan dimulai dari generasi muda. Mereka harus tahu bagaimana membangun relasi yang sehat sejak awal," kata Kabid Kualitas Keluarga dan Pemenuhan Anak DP3A Kukar, Saipul Anwar, Rabu (16/4/2025).

Pusbaga bukan sekadar ruang curhat. Di dalamnya, terdapat psikolog profesional yang siap mendampingi masyarakat menghadapi berbagai persoalan keluarga, mulai dari konflik ringan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga masalah emosional yang sering kali tak tampak di permukaan.

"Pusbaga kami rancang sebagai ruang aman. Siapa pun bisa datang, bercerita, dan mencari solusi," jelas Saipul.

Layanan ini tersedia di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kukar, selama jam kerja. Meski belum ramai pengunjung, Saipul melihatnya sebagai pertanda baik."Artinya, kita masih bisa mencegah. Dan itu jadi fokus kami," tambahnya.

Tak menunggu masalah datang, Pusbaga gencar terjun ke sekolah-sekolah. Dalam setiap sesi edukasi pra-nikah, para siswa dikenalkan pada nilai dasar membangun hubungan yang sehat, komunikasi yang baik, serta pentingnya kesiapan emosional dalam rumah tangga.

Program ini berjalan sebagai bagian dari upaya membangun fondasi keluarga sejak masa remaja. DP3A ingin membalik pendekatan---dari reaktif menjadi preventif.

Pusbaga juga menjadi wadah pendampingan jangka panjang. Bagi keluarga yang menghadapi konflik, pendampingan tak berhenti di satu sesi konsultasi. Tim DP3A siap mendampingi hingga solusi benar-benar ditemukan.

"Pusbaga bukan tempat satu arah. Ini ruang dialog. Kita hadir sebagai mitra masyarakat," tegas Saipul.

Dengan pendekatan ini, Pusbaga bukan hanya menjadi lembaga layanan. Ia hadir sebagai bagian dari upaya membangun keluarga yang kuat, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman, mulai dari remaja, hingga mereka yang sudah melangkah ke dunia rumah tangga.

Sumber : Liputan6.com