Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan

19 April 2025, 10:04 WIB
Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan

Beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin, yang menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari seorang Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras, memantik klarifikasi dari Kementerian Pertanian.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menegaskan bahwa teguran tersebut justru dianggap sebagai masukan positif bagi Mentan Amran.

"Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian," ujar Arief di Jakarta, Jumat, (18/4/2025).

"Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional," lanjutnya.

Arief menjelaskan bahwa melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menekankan dukungan penuh Presiden dan Wakil Presiden dalam upaya pemberantasan mafia pangan. "Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar," tegasnya.

Bukti nyata dari dukungan tersebut terlihat dari kinerja Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran dalam mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri.

Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Bahkan, di internal Kementerian Pertanian sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

"Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden," lanjut Arief.

"Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan. Dan Pak Menteri Amran terus melanjutkan komitmen tersebut," lanjutnya.

Bekerjasama dengan KPK, Kepolisian dan Kejaksaan

Komitmen tersebut terus berlanjut hingga kini, dengan Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk menindak tegas kasus-kasus seperti pupuk palsu, manipulasi MinyaKita, serta dugaan korupsi di lingkungan internal.

Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, Mentan Amran telah menunjukkan ketegasannya: tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka, dan 50 perusahaan tengah diproses secara hukum.

"Presiden dan Wakil Presiden kita sangat tegas dalam isu pangan, khususnya perangi korupsi dan mafia pangan. Bagi Pak Menteri, integritas adalah harga mati. Siapa pun yang terbukti merugikan petani baik mitra kerja, pengamat, maupun pegawai internal akan ditindak tanpa kompromi," kata dia.

<p>Infografis Pertemuan Prabowo dengan Megawati, SBY dan Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com