Sejarah Saus Kacang, Ciri Khas yang Hampir Selalu Ada di Aneka Salad ala Indonesia
17 April 2025, 06:30 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5041613/original/039085400_1733732339-pexels-agitaprasetyo-11013145.jpg)
Saus kacang adalah salah satu elemen penting dalam kuliner Indonesia, khususnya dalam aneka salad. Sejarah saus kacang di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kedatangan kacang tanah ke Nusantara.
Kacang tanah, yang berasal dari Amerika Selatan, pertama kali diperkenalkan oleh pedagang Portugis dan Spanyol pada abad ke-16. Sejak saat itu, kacang tanah menjadi bahan dasar yang kaya rasa dan tekstur dalam berbagai hidangan, terutama salad.
Mengutip dari buku "Katjang Tjina" dalam Kuliner Nusantara oleh Ary Budiyanto versi digital, Jumat (17/6/2025), terangkum sejarah saus kacang yang dipakai dalam aneka salad dan makanan Indonesia. Dalam dokumentasi gambar dan publikasi di zamannya, disebutkkan adanya sejarah budidaya tanaman katjang tjina di Tanah Jawa.
"Di Jawa, budidaya tanaman ini cukup luas, yang sebagian besar dijalankan oleh orang Tionghoa dan cukup menguntungkan jika berhasil, meskipun tanaman kadang-kadang gagaal tumbuh, terutama jika tanahnya terlalu lembek atau karena alasan lain," keterangan dokumen dalam bentuk cetak yang ditulis Hasskarl pada 1855.
Tak ada satu titik asal yang pasti untuk saus kacang Indonesia. Namun, perkembangan saus ini terjadi secara bertahap, di mana setiap daerah di Indonesia mengembangkan variasi saus kacang mereka sendiri berdasarkan preferensi rasa lokal.
Misalnya, beberapa daerah lebih menyukai saus kacang yang manis, sementara yang lain lebih condong ke rasa pedas atau gurih. Hal ini membuat saus kacang menjadi sangat beragam dan menarik untuk dicoba.
Advertisement
Variasi Rasa dan Tekstur Saus Kacang
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3524070/original/073471200_1627471146-pexels-idina-risk-3008740.jpg)
Teksturnya pun bervariasi, mulai dari yang kental hingga yang encer, tergantung pada hidangan yang dipadukan. Saus kacang menjadi elemen penting dalam berbagai salad tradisional Indonesia, seperti gado-gado dari Betawi, pecel dari Jawa Timur, karedok dari Jawa Barat, dan rujak yang berasal dari berbagai daerah.
Setiap hidangan ini memiliki komposisi dan rasa saus kacang yang unik, mencerminkan kekayaan dan keragaman kuliner Indonesia. Meskipun bahan dasar saus kacang adalah kacang tanah, variasi penggunaan bahan tambahan seperti gula merah, cabai, bawang putih, kencur, terasi, dan bahan lainnya menghasilkan profil rasa yang berbeda-beda. Misalnya, gado-gado biasanya menggunakan saus kacang yang lebih manis, sementara pecel cenderung lebih pedas dengan tambahan cabai.
Setiap daerah juga memiliki cara tersendiri dalam mengolah saus kacang. Di Jawa Timur, misalnya, pecel biasanya disajikan dengan sayuran segar dan disiram saus kacang yang kental dan pedas. Sementara itu, di Betawi, gado-gado lebih dikenal dengan saus kacang yang lebih manis dan creamy. Hal ini menunjukkan betapa fleksibelnya saus kacang dalam berbagai hidangan.
Advertisement
Cara Merecik Sambal Kacang Lezat
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5062203/original/070397800_1734931911-Pecel_Punten.jpg)
Selain itu, penggunaan berbagai bumbu dan rempah juga mempengaruhi rasa saus kacang. Kencur, yang sering ditambahkan dalam saus kacang, memberikan aroma dan rasa yang khas.
Terasi, yang merupakan bahan fermentasi dari udang, juga sering digunakan untuk memberikan rasa umami yang lebih dalam pada saus kacang. Dengan berbagai variasi ini, saus kacang tak hanya sekadar pelengkap, tetapi juga menjadi bintang utama dalam hidangan.
Sambal kacang merupakan salah satu jenis sambal yang sangat populer di Indonesia. Sambal ini memiliki cita rasa yang khas dengan perpaduan rasa gurih, manis, dan sedikit pedas. Sambal kacang sering digunakan sebagai pelengkap berbagai hidangan seperti sate, gado-gado, pecel, siomay, dan masih banyak lagi.
Pembuatan saus kacang terdiri atas beberapa kombinasi bumbu dan rempah. Kacang tanah sebelumnya digoreng terlebih dulu, kemudian ditambahkan dengan bawang putih, cabai merah, gula merah, garam, lalu sedkit air dihaluskan dengan cara diulek maupun diblender dengan alat pelumat.
Komposisi air akan memengaruhi bagaimana kekentalan saus kacang seperti yang diinginkan. Biasanya air ditambahkan sedikit demi sedikit agar takarannya pas.
Saus Kacang Bukan Hanya untuk Salad
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3134148/original/086384400_1590034074-sate.jpg)
Sejarah saus kacang di Indonesia adalah perjalanan panjang adaptasi dan inovasi kuliner, yang menghasilkan saus serbaguna dan lezat yang menjadi ciri khas banyak hidangan, termasuk berbagai jenis salad.
Namun penggunaan saus kacang juga ditemukan dalam berbagai masakan Indonesia, misalnya sate. Bumbu kacang pada gado-gado maupun pecel juga ditambahkan dengan kecap yang memperkaya cita rasanya menjadi lebih manis sekaligus legit.
Masih mengutip dari buku "Katjang Tjina" dalam Kuliner Nusantara, dalam sebuah foto lama hitam putih tahun 1963, Bung Karno juga terlihat sedang mengambil sayur pecel dengan piring berisi beberapa tusuk sate didampingi istrinya, Hartini dalam satu jamuan di Istana Bogor.
Di masa itu juga disebutkan beberapa merek kecap yang diproduksi di Pulau Jawa, seperti Kecap Tjap Kaki Tiga pada 1921 asal Kudus yang hanya eksis di Belanda. Kemudian Kecap Cap Orang Jual Sate pada 1889 dari Probolinggo, lalu Kecap Benteng Teng Giok Seng pada 1882 dari Benteng Tangerang.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3400139/original/009207000_1615600249-210311_Diplomasi_Lewat_Jalur_Kuliner__P__1_.jpg)