Istri Selingkuh Itu Hina Banget, Dikutuk Malaikat Kata Buya Yahya

16 April 2025, 18:30 WIB
Istri Selingkuh Itu Hina Banget, Dikutuk Malaikat Kata Buya Yahya

Perselingkuhan dalam rumah tangga menjadi salah satu bentuk pengkhianatan terbesar yang dapat menghancurkan hubungan suami-istri. Dalam Islam, selingkuh ini bukan hanya dilarang, tetapi juga mendatangkan laknat dari Allah dan malaikat bagi pelakunya.

Fenomena perselingkuhan yang semakin marak menjadi perhatian para ulama dan dai dalam menyampaikan nasihat kepada umat. Salah satu yang menyoroti masalah ini adalah Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya.

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa istri selingkuh telah melakukan perbuatan yang hina dan terkutuk. Tidak hanya merusak rumah tangga, tetapi juga mendapatkan laknat dari malaikat.

Penceramah ini menegaskan bahwa seorang wanita yang sudah memiliki suami yang sah tetapi tetap mencari hubungan haram telah menurunkan derajatnya sendiri di mata Allah dan makhluk-Nya.

Ceramah Buya Yahya ini dirangkum Selasa (15/04/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @SemSyamira, yang membahas dampak buruk perselingkuhan dalam kehidupan rumah tangga dan hukuman bagi pelakunya.

Menurut Buya Yahya, seorang istri yang mengkhianati suaminya dengan berselingkuh telah melakukan kezaliman besar. Dosanya bahkan lebih berat dibandingkan durhaka seorang anak kepada ibunya.

"Istri selingkuh, yang halal masih melakukan yang haram. Terhina, rendah, dikutuk malaikat, dikutuk semuanya," ujar Buya Yahya dalam ceramahnya.

Ia menegaskan bahwa seorang wanita yang sudah memiliki suami, tetapi tetap mencari hubungan di luar pernikahan, telah melakukan kejahatan moral yang sangat berat.

Zina dalam Pernikahan adalah Bentuk Penghinaan

Zina dalam Pernikahan adalah Bentuk Penghinaan

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa zina dalam pernikahan adalah bentuk penghinaan terhadap kehormatan diri sendiri. Tidak ada alasan bagi seorang wanita yang telah diberikan jalan halal untuk tetap melakukan hal yang haram.

"Zina adalah rendah. Apalagi sudah punya suami, naudzubillah. Hanya wanita rendah saja yang melakukan demikian itu," tegasnya.

Dalam Islam, pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga. Kesetiaan dalam rumah tangga bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga bentuk ketaatan kepada Allah.

Buya Yahya menegaskan bahwa jika seorang suami mengetahui istrinya berselingkuh, langkah terbaik adalah mengambil keputusan yang tegas.

"Kalau betul, maka cerailah dia," ujar Buya Yahya, menasihati agar tidak membiarkan diri terus hidup dalam kehinaan akibat pengkhianatan.

Namun, keputusan untuk bercerai juga harus diambil dengan bijak. Jika seorang suami merasa emosinya terlalu besar dan khawatir akan bertindak di luar batas, maka lebih baik menyikapinya dengan diam-diam dan menyerahkan urusan itu kepada Allah.

"Kalau ada seorang suami menemukan istrinya berzina atau sesuai dengan pengakuannya, kalau dia khawatir karena mungkin emosi besar, bisa dengan diam-diam," lanjutnya.

Menjaga Kesetiaan Bukan Hanya Soal Moral, Tapi Ketaatan kepada Allah

Menjaga Kesetiaan Bukan Hanya Soal Moral, Tapi Ketaatan kepada Allah

Buya Yahya mengingatkan bahwa dalam menghadapi masalah rumah tangga, seseorang harus tetap mengutamakan ketakwaan kepada Allah dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan.

Bagi para wanita, menjaga kesetiaan terhadap suami bukan hanya soal moral, tetapi juga bentuk ketaatan kepada Allah.

Ia juga mengingatkan kaum pria agar tidak tergoda untuk berzina. Baik laki-laki maupun perempuan, keduanya harus menjaga diri dari perbuatan keji yang dapat menghancurkan kehidupan di dunia dan akhirat.

"Zina adalah rendah, hina. Anda punya pintu halal, kenapa berzina?" ucapnya.

Pesan ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang tergoda untuk mengkhianati pasangan. Setiap perbuatan pasti memiliki konsekuensinya, baik di dunia maupun di akhirat.

Buya Yahya juga menekankan bahwa hubungan suami-istri harus dibangun atas dasar kejujuran, kesetiaan, dan ketakwaan kepada Allah.

Hidup dalam ketaatan kepada Allah adalah jaminan kebahagiaan sejati. Sebaliknya, hidup dalam pengkhianatan hanya akan membawa kehancuran dan penyesalan yang tiada akhir.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com