Indonesia dan China Dorong Pendirian Pusat Inovasi AI ASEAN
25 March 2025, 22:35 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5174340/original/089941300_1742916456-dXBsb2Fkcy8yMDI1LzMvMjUvODdlZThjOWQtZmEwZS00NWQxLTliYzUtYmU0MzMyZjhkM2JkLmpwZWc_.jpg)
Pemerintah Indonesia dan China terus memperkuat kerja sama strategis di bidang teknologi digital. Terkait hal ini, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Meutya Hafid bertemu dengan Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China, Nong Shengwen, untuk membahas pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan rencana pendirian pusat inovasi AI bersama di kawasan ASEAN.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital ini menjadi tonggak penting dalam transformasi digital Indonesia, sekaligus membuka peluang besar untuk pemanfaatan AI di sektor pertanian dan pengembangan kota pintar (smart city).
"Kerja sama di bidang infrastruktur digital antara Indonesia dan China menjadi yang terbesar di antara kerja sama dengan negara lainnya. Hal ini telah mendukung konektivitas hingga ke pelosok Indonesia melalui teknologi 4G dan 5G," ungkap Meutya dalam pertemuan di Kantor Kementerian Komdigi, Selasa (25/3/2025).
Meutya menyatakan minat untuk memperluas kerja sama di bidang AI dengan Kota Nanning sebagai inspirasi berkat keberhasilannya menjadi pusat smart city yang berbasis AI.
"Kami dapat belajar dari pengalaman Kota Nanning dalam membangun smart city. Selain itu, potensi besar digital startup dan talenta digital di Kota Nanning yang dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ekosistem digital di Indonesia," tutur Meutya.
Menurut Meutya, pengembangan AI di Indonesia juga akan diarahkan untuk mendukung sektor pertanian sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan.
"Kami terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk China, dalam mengembangkan teknologi AI. Target kami adalah menciptakan 9 juta talenta digital yang berkapabilitas tinggi di bidang AI pada tahun 2030," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Partai Kota Nanning Nong Shengwen menyatakan komitmennya untuk mempererat hubungan kedua negara melalui inovasi teknologi.
"Kami ingin mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi AI di Nanning," sebut Nong Shengwen.
Nong Shengwen menegaskan pula kesiapan Nanning untuk memberikan dukungan penuh, termasuk kebijakan dan fasilitas, kepada perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin bekerja sama.
"Kami berharap dapat membangun pusat kerja sama dan inovasi AI antara China dan ASEAN di Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Digital," kata Nong Shengwen.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan industri di Indonesia dan China.
Advertisement