Ketahui Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

22 March 2025, 19:35 WIB
Ketahui Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Puasa tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, melainkan juga mental. Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Imran Pambudi mengatakan, praktik puasa berdampak besar pada kesehatan mental, selain membawa manfaat spiritual.

Menurut Imran, manfaat puasa telah dibuktikan berbagai penelitian terbaru.

"Berbagai penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana puasa dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan pengendalian diri, dan memperkuat kesehatan psikologis individu," kata Imran di Jakarta, Kamis, dilansir ANTARA.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MAN 2 Kota Cilegon pada 2019, kata Imran, hasil menunukkan bahwa praktik puasa berkontribusi sebesar 98,01 persen terhadap peningkatan kesehatan mental siswa.

Imran menjelaskan, penelitian ini menyoroti bagaimana pengendalian diri dan peningkatan spiritualitas yang terjadi selama puasa membantu siswa mengembangkan regulasi emosi yang lebih baik.

Kesimpulan penelitian menyebut adanya hubungan yang sangat kuat antara puasa dengan pengendalian emosi dan tingkat kebahagiaan para siswa.

Selain itu, studi dari Universitas Sirjan Azad menemukan bahwa individu yang berpuasa menunjukkan pengendalian diri yang lebih kuat, yang berdampak positif pada kesehatan mental mereka.

Para peneliti menemukan bahwa pengendalian diri selama puasa ini membantu individu untuk lebih tenang dalam menghadapi tekanan hidup.

Penelitian serupa juga mengungkap manfaat puasa lainnya. Puasa meningkatkan produksi Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Ini merupakan protein yang mendukung pertumbuhan dan regenerasi sel otak. BDNF berperan penting dalam meningkatkan daya ingat, memperbaiki fungsi kognitif dan melindungi otak dari penyakit neurodegenerative seperti Alzheimer.

Puasa juga memicu proses autofagi yakni mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel rusak, termasuk di otak.

Puasa Bantu Kurangi Produksi Hormon Stres

Sementara itu, penelitian dari National Library of Medicine (2024) mendukung data sebelumnya bahwa puasa membantu mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks.

Peningkatan hormon kebahagiaan seperti serotonin dan endorfin selama puasa juga berkontribusi pada suasana hati yang lebih positif.

"Hal ini mirip dengan efek yang dirasakan setelah berolahraga, di mana tubuh merasa lebih tenang dan bahagia," ujarnya.

Pentingnya Dukungan Keluarga

Bulan Ramadhan sering kali menjadi momen refleksi dan perbaikan diri, tetapi juga berpotensi memengaruhi tren gangguan jiwa terutama bagi yang memiliki gangguan mental berat seperti skizofrenia.

Ia mengatakan, dukungan keluarga dan komunitas sangat penting untuk membantu mereka menjalani bulan suci ini dengan baik.

Para ahli merekomendasikan beberapa langkah untuk menerapkan puasa secara optimal demi mendukung kesehatan mental, seperti menetapkan tujuan spiritual, berfokus pada mindfulness, menjaga pola hidup sehat, dan berbagi pengalaman dengan komunitas.

"Puasa yang dilakukan dengan cara yang benar tidak hanya memperkuat kesehatan fisik tetapi juga memberikan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa, sehingga puasa memiliki manfaat luar biasa dalam dunia kesehatan mental," katanya.

Sumber : Liputan6.com