Wanita Tak Bisa I'tikaf di Masjid, Ini Amalan di Rumah agar Tetap Peroleh Keutamaannya, Penjelasan Buya Yahya

23 March 2025, 08:30 WIB
Wanita Tak Bisa I'tikaf di Masjid, Ini Amalan di Rumah agar Tetap Peroleh Keutamaannya, Penjelasan Buya Yahya

I'tikaf merupakan ibadah sunnah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah ini umumnya dilakukan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dengan harapan mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Dalam praktiknya, banyak perempuan yang bertanya apakah mereka diperbolehkan melakukan i'tikaf di rumah atau apakah mereka harus pergi ke masjid seperti laki-laki. Hal ini menjadi perbincangan karena adanya perbedaan kondisi antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan ibadah ini.

Dai kondang KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya, memberikan penjelasan terkait persoalan ini. Ia menekankan bahwa wanita tidak perlu memaksakan diri untuk pergi ke masjid jika tidak memungkinkan.

"Jika seorang wanita tidak memiliki kesempatan untuk i'tikaf di masjid karena keadaan yang tidak memungkinkan, Allah Maha Mengetahui niat dan kerinduan hamba-Nya," ujar Buya Yahya, dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Dalam ceramah itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa wanita tetap bisa meraih kemuliaan Ramadhan meskipun tidak bisa i'tikaf di masjid.

"Kalau tidak ada yang menemani, tidak usah memaksakan diri untuk pergi ke masjid tengah malam. Itu tidak terhormat," ungkapnya. "Bahkan bisa saja menjadi maksiat kalau tidak ada keamanan dan kehormatan terjaga."

Menurut Buya Yahya, meskipun wanita tidak bisa melaksanakan i'tikaf di masjid, mereka tetap bisa menghidupkan suasana ibadah di rumah.

Jika Tak Bisa di Masjid Bisakah di Rumah?

Jika Tak Bisa di Masjid Bisakah di Rumah?

"Jika tidak bisa i'tikaf di masjid, hidupkan rumah dengan ibadah. Bersama anak-anak perempuan, buatlah rumah menjadi tempat penuh keberkahan," tuturnya.

Selain itu, ada juga situasi di mana masjid tidak menyediakan tempat yang layak untuk wanita beritikaf. Jika hal itu terjadi, Buya Yahya menyarankan agar wanita tidak memaksakan diri pergi ke tempat tersebut.

"Kadang masjidnya kecil, tidak ada tempat yang cukup terhormat bagi wanita. Jangan paksakan diri ke tempat seperti itu," jelasnya.

Menurutnya, i'tikaf adalah ibadah yang dilakukan dalam waktu lama, bahkan sering kali sampai seseorang tertidur di masjid. Hal ini bisa menyebabkan wanita berada dalam kondisi yang tidak pantas dilihat oleh kaum pria.

"Ketika seseorang i'tikaf dalam waktu yang panjang, bisa saja terlelap tidur. Ada kondisi di mana seorang wanita bisa berada dalam keadaan yang tidak pantas untuk dilihat oleh laki-laki," ujarnya.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa bagi wanita, beribadah di rumah bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

"Di rumah justru lebih mulia. Memang tidak bisa i'tikaf seperti di masjid, tapi bukan berarti tidak bisa mendapatkan pahala besar," jelasnya.

Sejatinya, I'tikaf Ialah Tiru Kebiasaan Nabi

Sejatinya, I'tikaf Ialah Tiru Kebiasaan Nabi

Ia juga mengingatkan bahwa orang yang mendapatkan Lailatul Qadar bukan hanya mereka yang i'tikaf di masjid.

"Yang mendapatkan Lailatul Qadar bukan hanya orang yang i'tikaf. I'tikaf memang cara yang paling utama, tapi bukan satu-satunya cara," katanya.

Meskipun demikian, bagi wanita yang tetap ingin merasakan suasana i'tikaf, disarankan untuk menyisihkan waktu khusus untuk beribadah di rumah.

"Jika memungkinkan, buatlah suasana seperti i'tikaf di rumah. Sisihkan waktu untuk fokus beribadah tanpa gangguan," pesannya.

Menurut Buya Yahya, i'tikaf sejatinya adalah upaya untuk meniru kebiasaan Nabi Muhammad.

"Hendaknya kita bisa menyisihkan waktu untuk i'tikaf, karena ini sunnah Nabi," tegasnya.

Namun, bagi wanita yang tidak bisa melaksanakannya secara langsung di masjid, ada banyak cara lain untuk tetap meraih pahala di malam-malam akhir Ramadhan.

"Jangan berkecil hati. Banyak amalan lain yang bisa dilakukan, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir," ujarnya.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa niat dan ketulusan dalam beribadah sangat penting.

"Allah melihat niat dan usaha kita. Bukan hanya tempat yang menentukan, tapi ketulusan hati dalam beribadah," katanya.

Dengan demikian, wanita yang tidak bisa i'tikaf di masjid tetap bisa mendapatkan keberkahan Ramadhan melalui berbagai ibadah yang dilakukan di rumah.

Buya Yahya menutup ceramahnya dengan mengajak kaum muslimah untuk tetap semangat dalam mencari keberkahan malam Lailatul Qadar.

"Gunakan sisa Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Jika bisa i'tikaf, lakukan dengan baik. Jika tidak, tetap semangat beribadah di rumah," pesannya.

Melalui penjelasan ini, diharapkan wanita muslimah tidak merasa terbebani atau berkecil hati jika tidak bisa melaksanakan i'tikaf di masjid.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com