Ini Hobi Nabi Muhammad SAW, Termasuk di Bulan Ramadhan, Penjelasan Buya Yahya

22 March 2025, 03:20 WIB
Ini Hobi Nabi Muhammad SAW, Termasuk di Bulan Ramadhan, Penjelasan Buya Yahya

Bulan suci Ramadhan adalah waktu istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Salah satu ibadah yang ditekankan dalam bulan suci Ramadhan ini adalah sholat malam atau tarawih.

Namun, apakah jumlah rakaat tarawih memiliki ketetapan yang pasti? Pertanyaan ini sering kali menjadi perdebatan di kalangan umat Islam.

Sebagian orang mengklaim bahwa jumlah rakaat tarawih harus sesuai dengan angka tertentu, baik delapan maupun dua puluh rakaat. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa jumlahnya tidak ditetapkan secara pasti oleh Nabi Muhammad SAW.

Pendakawah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai kebiasaan ibadah Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan. Buya Yahya menegaskan bahwa sholat adalah bagian dari hobi Nabi Muhammad SAW yang dijadikan oleh Allah sebagai penyejuk hati.

"Dan Nabi itu dijadikan hobinya oleh Allah. Pernah sampai membengkak kakinya," ujar Buya Yahya dalam ceramahnya yang dirangkum dari kanal YouTube @Al Bahjah TV.

Buya Yahya menuturkan bahwa sholat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan tidak memiliki bilangan tertentu yang diwariskan kepada umatnya. Karena itu, perdebatan mengenai jumlah rakaat tarawih tidak seharusnya menjadi bahan pertentangan.

Tak Ada Riwayat Tegas soal Jumlah Rakaat

Tak Ada Riwayat Tegas soal Jumlah Rakaat

Menurutnya, tidak ada riwayat yang secara tegas menyebutkan jumlah rakaat tarawih yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Yang ada hanyalah penjelasan bahwa beliau adalah orang yang paling rajin dalam beribadah dan sholat menjadi bagian utama dalam hidupnya.

Buya Yahya menekankan bahwa yang harus dipahami adalah semangat Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan sholat malam, bukan jumlah rakaatnya. Perdebatan mengenai angka justru dapat mengurangi esensi dari ibadah itu sendiri.

"Ingat supaya tidak meributkan tentang bilangan! Tidak boleh mengklaim 20 rakaat adalah bilangannya Nabi atau yang lainnya," tegas Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa yang jelas dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW adalah kecintaan dan ketekunannya dalam beribadah. Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga menjadi kebahagiaan dan ketenangan bagi beliau.

Sebagai umat Islam, kata Buya Yahya, yang perlu ditiru adalah semangat ibadah Rasulullah SAW, bukan hanya fokus pada jumlah rakaat sholat yang dilakukan. Kesungguhan dalam beribadah lebih utama dibanding memperdebatkan aspek teknis yang tidak memiliki ketetapan pasti.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang selalu mendirikan sholat dengan penuh kekhusyukan dan ketekunan, terutama di bulan Ramadhan. Bahkan, ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau sholat hingga kakinya membengkak.

"Masa sholat dua rakaat sampai kakinya bengkak? Tentu sholatnya sangat banyak," kata Buya Yahya.

Fukus pada Ibadah

Fukus pada Ibadah

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk fokus pada substansi ibadah, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ketenangan dalam sholat.

Menurutnya, tidak perlu ada perpecahan di antara umat Islam hanya karena perbedaan jumlah rakaat tarawih. Sebaliknya, umat Islam harus meneladani semangat ibadah Nabi Muhammad SAW.

Buya Yahya juga menegaskan bahwa yang paling utama dalam sholat malam adalah konsistensi dan kekhusyukan. Jumlah rakaat tidak menjadi ukuran utama dalam menilai kesempurnaan ibadah.

Ia mengajak umat Islam untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momentum memperbanyak ibadah, baik sholat tarawih, witir, maupun sholat malam lainnya.

Buya Yahya mengingatkan bahwa sholat adalah salah satu sarana untuk memperoleh ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah.

Ia juga menekankan pentingnya memahami bahwa Islam adalah agama yang fleksibel dalam hal ibadah sunnah, sehingga tidak perlu ada klaim yang menyatakan jumlah rakaat tertentu sebagai satu-satunya yang benar.

Menurutnya, selama seseorang melaksanakan sholat dengan niat yang ikhlas dan mengikuti tuntunan yang benar, maka ibadah tersebut akan diterima oleh Allah.

"Yang penting adalah kualitas sholatnya, bukan jumlah rakaatnya," tegas Buya Yahya.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Simak Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com