Yupi Bakal Catatkan Saham di BEI pada 25 Maret 2025
21 March 2025, 15:26 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1505536/original/011475000_1486967390-Pembukaan-Saham3.jpg)
PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 2.390 per saham dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham perdana yang ditawarkan tersebut mendekati batas atas dari harga penawaran saham sebelumnya di Rp 2.100-Rp 2.500 per saham.
Mengutip prospektus Perseroan di laman e-ipo, ditulis Jumat (21/3/2025), Yupi Indo Jelly Gum menawarkan 854.448.000 saham yang terdiri dari 256.334.700 saham baru atau tiga persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Selain itu, 598.114.200 saham milik PT Sweets Indonesia atau saham divestasi yang mewakili 7 persen dari modal ditempatkan dan dsetor Perseroan sehingga seluruhnya total 10 persen setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Adapun Confectionary Consumer Products Global Pte Ltd dan PT Confectionary Consumer Products Indonesia (PT CCPI) telah menandatangani perjanjian perikatan jual beli saham Perseroan dengan PT Sweets Indonesia dan Daniel Budiman (penjual) pada 1 November 2024.
Setelah IPO dan pencatatan saham Perseroan di BEI, PT CCPI akan membeli seluruh kepemilikan saham milik penjual sebanyak 7.690.039.800 saham.
Dengan demikian setelah IPO dan rencana akuisisi, pemegang saham Perseroan antara lain PT CCPI sebesar 90 persen dan masyarakat sebesar 10 persen. Pemegang saham Perseroan sebelum akuisisi dan setelah pelaksanaan IPO antara lain PT Sweets Indonesia sebesar 89,90 persen dan Daniel Budiman sebesar 0,10 persen serta masyarakat sebesar 10 persen.
Seiring harga saham perdana yang ditetapkan Rp 2.390 per saham, Perseroan akan meraup dana Rp 2.042.132.871.000 atau Rp 2,04 triliun. Dana itu terdiri dari hasil IPO sebesar Rp 612,63 miliar dan Rp 1,42 triliun dari penawaran umum atas saham divestasi.
Advertisement
Dana Hasil IPO
Dana hasil IPO Perseroan antara lain sekitar 72 persen untuk keperluan pembiayaan belanja modal. Hal itu seperti pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur dengan biaya perkiraan sebesar Rp 437,50 miliar. Pabrik itu paling cepat beroperasi pada 2026.
Selain itu, sekitar 28 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk ekspansi bisnis baik ke pasar internasional dan pasar dalam negeri yang termasuk tapi tidak terbatas untuk keperluan term of payment, persediaan dan penambahan jumlah karyawan.
"Dana yang diperolah dari hasil penjualan saham milik pemegang saham penjual akan menjadi pemegang saham penjual," demikian seperti dikutip.
Dalam rangka IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu PT OCBC Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Jadwal IPO:
- Tanggal efektif pada 18 Maret 2025
- Masa penawaran umum pada 19-21 Maret 2025
- Tanggal penjatahan pada 21 Maret 2025
- Tanggal distribusi secara elektronik pada 24 Maret 2025
- Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Maret 2025
Advertisement
Produsen Permen Yupi Mau IPO Jumbo, Janjikan Sebar Dividen 80%
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5167904/original/050730100_1742374600-20250319-OJK-ANG_6.jpg)
Sebelumnya, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham(initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, produsen permen Yupi ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 854.448.900 lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar.
Saham yang ditawarkan itu terdiri dari 256.334.700 lembar saham baru yang mewakili 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Dan, sebanyak 598.114.200 lembar saham milik PT Sweets Indonesia (PTSI) yang mewakili 7 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Dengan demikian, total saham yang ditawarkan dalam IPO PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk adalah 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok pada kisaran RP 2.100-2.500 per lembar. Sehingga, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 2,14 triliun dari IPO.
Rencananya, sekitar 77 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk keperluan pembiayaan belanja modal. Yaitu untuk pembangunan pabrik baru di daerah Nganjuk Jawa Timur, dengan total biaya yang diestimasi sekitar sebesar Rp 437,5 miliar dan diestimasi akan beroperasi paling cepat pada tahun 2026.
Lalu sisanya sekitar 23 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis baik ke pasar internasional maupun pasar dalam negeri. Termasuk tapi tidak terbatas untuk keperluan term of payment, persediaan dan penambahan jumlah karyawan.
Janjikan Dividen hingga 80 Persen Laba
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4112074/original/097506200_1659528504-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-5.jpg)
Setelah IPO, manajemen perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham perseroan hingga 80 persen dari laba bersih. Namun kebijakan itu tetap memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku dan tidak mengabaikan kesehatan keuangan perseroan tanpa mengurangi hak dari RUPS.
Dalam aksi IPO ini, perseroan menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana emisi efek. Saat ini, modal dasar perseroan terdiri dari 15 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 750 miliar.
Kemudian jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan tercatat sebanyak 8.288.154.000 lembar dengan nilai nominal Rp 414,4 miliar. Rinciannya, sebanyak 8.279.860.000 lembar atau setara 99,9 persen senilai Rp 413,99 miliar merupakan kepemilikan PTSI. Kemudian sisanya dimiliki oleh Daniel Budiman yang tercatat memegang 8.294.000 lembar atau senilai Rp 414,7 juta.
Setelah IPO, modal ditempatkan dan disetor penuh akan bertambah menjadi 8.544.488.700 lembar dengan nilai nominal Rp 427,22 miliar. Di mana PTSI masih mengempit 7.681.745.800 lembar atau setara 89,90 persen dengan nilai nominal Rp 384,09 miliar. Kepemilikan Daniel Budiman tak alami perubahan. Sementara publik akan memiliki 854.448.900 lembar saham perseroan dengan nilai nominal Rp 42,72 miliar, setara 10 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4995048/original/088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global.jpg)