3 Alasan Timnas Indonesia Dibantai Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
20 March 2025, 20:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5168991/original/092253800_1742474272-20250320-Timnas_Indonesia-AFP_8.jpg)
Pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert menggoreskan tinta hitam dalam debutnya bersama skuad Garuda saat laga melawan Australia di lanjutan grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (20/3/2025).
Jay Idzes dan kawan-kawan terpaksa menelan pil pahit usai dibantau 5-1 oleh Socceroos, sehingga membuat mereka terdepak ke peringkat 5 klasemen sementara, setelah sebelumnya sempat menghuni urutan 3.
Hasil laga kali ini menurun signifikan jika dibandingkan saat skuad Garuda menjamu Australia di ajang yang sama, September lalu. Ketika itu, Timnas Indonesia mampu mengemas satu poin usai memaksa tamunya bermain imbang tanpa gol.
Adapun menilik jalannya pertandingan, skuad Garuda sebenarnya sesempat menunjukkan performa menjajikan di awal. Dengan permainan high pressing yang diterapkan, Timnas Indonesia tampil dominan dan berhasil menciptakan situasi yang berujung diberikannya hadiah tendangan penalti, tetapi gagal dimaksimalkan Kevin Diks di menit ke-8.
Setelahnya, Australia berbalik membuka keran gol sampi berakhir menang 5-1 pada pengujung laga. Skuad Garuda cuma mampu mencetak satu gol hiburan lewat aksi Ole Romeny pada menit ke-78.
Ada setidaknya 2 faktor yang jadi penyebab Timnas Indonesia dibantai Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025). Simak ulasan lengkapnya pada halaman berikut ini.
Advertisement
1. Kesalahan di Area Pertahanan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5168961/original/067521800_1742473196-Timnas_Indonesia_vs_Australia-7.jpg)
Timnas Indonesia fokus menampilkan high pressing di awal babak pertama. Sejak saat itu pun, pasukan Patrick Kluivert menunjukan tanda-tanda kesalahan dalam membangun garis pertahanan.
Area ini dibuat terlalu tinggi oleh pelatih, sehingga menyebabkan Timnas Australia dapat dengan mudah mengeksploitasi, terutama skema serangan balik.
Buktinya terlihat jelas ketika skuad Garuda kebobolan gol kedua oleh aksi Nishan Velupillay pada menit ke-20. Ketika itu, pemain Socceroos dengan piawai mampu meloloskan diri dari jebakan offside dan memanfaatkan kekosongan di lini belakang.
Velupillay sudah satu lawan satu dengan Maarten Paes, sehingga tinggal melepaskan tembakan untuk menggetarkan jala Timnas Indonesia. Alhasil skuad Garuda pada akhirnya dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah.
Advertisement
2. Kurang Antisipasi Set Piece
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5168985/original/087046200_1742474267-20250320-Timnas_Indonesia-AFP_2.jpg)
Selain karena lengahnya area pertahanan, Timnas Indonesia beberapa kali kebobolan lewat set piece saat laga kontra Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (20/3/2025).
Dari lima gol yang dilesakkan Australia ke gawang Maarten Paes, sebanyak tiga di antaranya tercipta dari situasi bola mati, dengan rincian satu tendangan penalti dan dua sepak pojok.
Situasi itu mungkin dipicu kurangnya waktu bagi skuad Garuda melatih antisipasi set piece secara maksimal, mengingat durasi persiapan terbilang cukup mepet.
Hal tersebut tentu perlu menjadi catatan buat Timnas Indonesia ketika akan menantang Bahrain dalam laga FIFA World Cup Qualifiers selanjutnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (25/3/2025).
3. Kesalahan Pemain Sendiri
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5168902/original/089179300_1742467367-000_379J7HA.jpg)
Blunder yang dilakukan oleh pemain Timnas Indonesia sendiri juga turut menjadi faktor penyebab skuad Garuda kalah telak dari Australia pada Kamis (20/3/2025).
Nathan Tjoe-A-On membuat pelanggaran tak perlu di kotak terlarang, yang menyebabkan diberikannya tendangan 12 pas oleh wasit ke kubu tuan rumah.
Pemain Swansea City itu juga beberapa kali jadi sorotan sepanjang pertandingan akibat kesalahan-kesalahannya yang nyaris membahayakan Timnas Indonesia.
Di sisi lain, kegagalan penalti Kevin Diks di awal laga juga turut menjadi satu hal yang disayangkan lantaran Indonesia harusnya bisa mencetak gol pembuka yang jadi pemantik mental di kandang lawan.