Pemerintah, melalui Kementerian Agama (Kemenag), telah menetapkan tanggal pelaksanaan sidang isbat untuk menentukan tanggal resmi Idul Fitri, yaitu pada 29 Maret 2025. Sidang ini, metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal) akan dikombinasikan untuk menentukan awal Syawal.

"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," kata Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad.

Sidang Isbat Idul Fitri 2025 menjadi momen krusial bagi umat Islam Indonesia. Keputusan yang dihasilkan akan menentukan kapan seluruh umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri secara serentak.

Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kemenag, organisasi kemasyarakatan Islam (ormas), ahli astronomi, dan ulama.

Penggunaan metode hisab dan rukyat merupakan perpaduan antara perhitungan ilmiah dan pengamatan langsung. Hasil hisab menunjukkan ijtimak (konjungsi) terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Posisi hilal pun akan dikonfirmasi melalui rukyatul hilal di 33 titik di seluruh Indonesia, kecuali Bali karena bertepatan dengan Nyepi.

Proses rukyatul hilal memiliki dua dimensi, yaitu dimensi ta'abbudi (ibadah) dan konfirmasi data hisab. Rukyat merupakan sunnah Nabi dan bagian penting dalam penetapan awal bulan Hijriah. Hasil rukyat akan memverifikasi data astronomi yang telah dihitung sebelumnya.