Setan Sudah Dibelenggu, tapi Mengapa Masih Banyak Maksiat di Bulan Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya

19 March 2025, 20:30 WIB
Setan Sudah Dibelenggu, tapi Mengapa Masih Banyak Maksiat di Bulan Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya

Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan. Keutamaan Ramadhan sejatinya memberikan keuntungan bagi umat Islam dan seyogyanya memaksimalkan bulan suci tersebut dengan beribadah kepada Allah SWT.

Dalam sebuah hadis disebutkan tiga keutamaan bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.

Artinya, "Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (HR Bukhari no. 3277, Muslim no. 1079).

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyampaikan bahwa para ulama memaknai pintu neraka ditutup berbeda-beda. Ada yang memaknai bahwa maksud ditutupnya pintu neraka ialah maksiat yang dilakukan pada bulan Ramadhan tidak mudah, kecuali bagi orang yang celaka.

"Karena (pada Ramadhan) terbentuk satu suasana ibadah, rasa melakukan maksiat itu terasa berdosa, sehingga orang itu pada hakikatnya yang sadar akan agungnya Ramadhan susah melakukan kemaksiatan," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (18/3/2025).

Makna Ditutupnya Pintu Neraka saat Ramadhan

Makna Ditutupnya Pintu Neraka saat Ramadhan

Makna lain ditutupnya pintu neraka ialah muslim selama Ramadhan tidak menjadi ahli neraka. Mengapa demikian? Buya Yahya mengatakan bahwa Allah SWT telah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

"Kalau memang sudah terampuni dosa kita, gak masuk lagi ke jahannam. Maka, pintu (neraka) tertutup untuk kita. Maksudnya apa? Pintu neraka bukan untuk kalian hei umat beriman, ngerti nggak," jelas Buya Yahya.

"Ditutup karena apa? Kalian sudah diampuni, maka bergegaslah untuk menjadi orang yang diampuni oleh Allah SWT," sambung Buya Yahya.

Sebab Marak Maksiat meski Setan Sudah Dibelenggu

Sebab Marak Maksiat meski Setan Sudah Dibelenggu

Pada Ramadhan, setan-setan akan dibelenggu. Sebagian ulama menjelaskan bahwa maksud setan dibelenggu adalah dibelenggu secara hakiki, diikat alias tidak bebas seperti hari-hari biasa untuk menggoda manusia.

'Ada makna lain, belenggu ini adalah melihat keadaan umat, dimudahkan oleh Allah untuk kebaikan seolah-olah dia ingin mengganggu gak bisa. Jadi semacam terbelenggu. Ibaratnya, upaya-upaya setan sudah tidak berguna lagi. Biarpun tidak dibelenggu secara sesungguhnya, tapi dia tidak mampu berbuat apa-apa seperti makhluk yang dibelenggu," jelas Buya Yahya.

Pertanyaan kemudian, mengapa tetap banyak maksiat padahal setan sudah dibelenggu sebagaimana disebutkan dalam hadis?

Buya Yahya mengatakan, yang harus dipahami umat Islam adalah musuhnya bukan hanya setan, tapi juga hawa nafsu dalam diri sendiri. Hawa nafsu inilah yang punya komunikasi aktif dengan setan dan bisa menyimpan program-program setan.

"Sehingga setan sudah tidak lagi menggoda akan tetapi programnya berjalan karena terlalu sering berkomunikasinya dengan hawa nafsu setan, sehingga yang membawa kita kemaksiatan adalah hawa nafsu," ujar Buya Yahya.

Wallahu a'lam.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com