Gempa Tapanuli Utara Sebabkan Longsor hingga Tewaskan 1 Orang

18 March 2025, 10:44 WIB
Gempa Tapanuli Utara Sebabkan Longsor hingga Tewaskan 1 Orang

Pada Selasa pagi, 18 Maret 2025, gempa bumi dengan kekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Guncangan terjadi pada pukul 05:22 WIB dan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sekitar 17 kilometer tenggara dari wilayah Tapanuli Utara. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terasa cukup kuat di daerah sekitar.

Dampak langsung dari gempa ini sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, terutama di Desa Lobu Pining, Kecamatan Pahae Julu. Satu korban jiwa, Kartini Manalu, seorang wanita berusia 68 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun reruntuhan rumahnya yang hancur akibat guncangan tersebut.

"Akibat guncangan gempa bumi, satu orang meninggal dunia dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat," ujar Pj Sekda Tapanuli Utara, David Sipahutar, dikutip dari ANTARA.

Selain korban jiwa, gempa ini juga menyebabkan longsoran tanah yang menutupi jalan utama di kawasan Pahae Julu. Longsoran tersebut menghalangi akses jalan, sehingga kendaraan tidak dapat melewati jalur tersebut. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan melakukan pendataan kerusakan lebih lanjut.

Gempa Guncang Tapanuli Utara pada Pagi Hari

Pada Selasa, 18 Maret 2025, gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang wilayah Tapanuli Utara pada pukul 05:22 WIB. BMKG melaporkan bahwa pusat gempa berada di koordinat 1.99 Lintang Utara dan 99.12 Bujur Timur, tepatnya di kedalaman 10 kilometer dengan jarak sekitar 17 kilometer tenggara dari wilayah Tapanuli Utara.

Meskipun terjadi pada pagi hari, gempa ini terasa cukup kuat di berbagai kawasan sekitar, menyebabkan kepanikan di kalangan warga. Beberapa bangunan dan rumah warga mengalami kerusakan parah akibat guncangan yang berlangsung singkat namun cukup dahsyat. Kejadian ini turut mengingatkan masyarakat akan potensi gempa di wilayah Sumatera Utara, yang memang dikenal memiliki banyak aktivitas seismik.

Korban Jiwa di Desa Lobu Pining

Di tengah bencana ini, seorang warga Desa Lobu Pining, Kartini Manalu, yang berusia 68 tahun, menjadi korban jiwa setelah tertimpa reruntuhan rumahnya. Kejadian tersebut membuat warga setempat terkejut, terutama karena gempa terjadi pada saat sebagian besar masyarakat masih beristirahat.

Pj Sekda Tapanuli Utara, David Sipahutar, mengonfirmasi bahwa korban sudah dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Selain itu, pihak berwenang juga memulai pendataan terhadap kerusakan yang terjadi di daerah tersebut, baik kerusakan material maupun dampak lebih lanjut terhadap warga lainnya.

Longsor Tutup Akses Jalan

Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, gempa bumi ini juga memicu longsoran tanah di beberapa titik. Salah satu lokasi yang terdampak cukup parah adalah jalur utama Pahae Julu. Longsoran tanah yang menutupi jalan tersebut menghalangi akses kendaraan, sehingga beberapa desa terisolasi.

Berdasarkan laporan dari Pj Sekda, terdapat dua titik longsor utama yang menghalangi jalan, yaitu di sekitar area "lubang ni homang" dan satu titik lagi di dekat Desa Peanornor. Akses utama menuju dan dari Pahae Julu pun terhambat total, sehingga kendaraan tidak dapat melewati jalan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Bergerak Cepat

Menanggapi situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara langsung bergerak cepat dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan. Langkah tersebut diambil guna memulihkan akses jalan dan memastikan distribusi bantuan ke wilayah yang terdampak dapat segera dilakukan.

Pihak berwenang juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk melakukan evakuasi dan memastikan keselamatan warga. Pendataan lebih lanjut terhadap kerusakan material dan kerugian lainnya juga sedang dilakukan oleh tim pemerintah.

Upaya Pemulihan dan Antisipasi Bencana

Sebagai bagian dari upaya pemulihan, tim relawan dan petugas setempat terus melakukan pembersihan jalur-jalur yang terhalang material longsor. Selain itu, Pemkab Tapanuli Utara juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah mitigasi bencana gempa dan longsor untuk mengurangi risiko korban lebih lanjut di masa depan.

Pemerintah juga berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban dan membantu memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat gempa dan longsor. Sementara itu, BMKG mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Pertanyaan dan Jawaban:

Apa yang menyebabkan gempa bumi di Tapanuli Utara?

Gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. BMKG mencatat bahwa gempa tersebut memiliki kekuatan 5,5 magnitudo dan terjadi pada kedalaman 10 kilometer.

Apa dampak dari gempa ini?

Dampak gempa ini sangat terasa di wilayah Tapanuli Utara, dengan satu korban jiwa yang tertimbun reruntuhan rumah dan terjadinya longsor yang menutup akses jalan utama di kawasan Pahae Julu.

Apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah terkait bencana ini?

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan longsoran tanah yang menutup jalan serta melakukan pendataan kerusakan. Selain itu, mereka juga berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada korban dan keluarga yang terdampak.

Sumber : Liputan6.com