Kenapa Baca Qunut saat Witir di 15 Malam Terakhir Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya

18 March 2025, 04:30 WIB
Kenapa Baca Qunut saat Witir di 15 Malam Terakhir Ramadhan? Ini Kata Buya Yahya

Pada 15 malam terakhir Ramadhan, sebagian umat Islam membaca doa qunut pada rakaat terakhir Witir. Seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya, mengapa ada anjuran membaca doa qunut Witir di separuh terakhir Ramadhan?

Buya Yahya mengatakan, membaca doa qunut Witir di 15 malam terakhir Ramadhan merupakan bimbingan dari Rasulullah SAW. Sebagai muslim, tinggal menjalankan saja apa yang diajarkan Nabi SAW.

Pengasuh LPD Al Bahjah ini menambahkan, dalam riwayat Imam Ahmad membaca doa qunut pada rakaat terakhir Witir dilakukan sejak awal Ramadhan. Namun, mazhab Syafi'i melakukannya sejak pertengahan Ramadhan.

"Ini (qunut Witir) disepakati, bukan (seperti) qunut Subuh. Qunut Subuh ada khilaf. Mazhab Abu Hanifah gak mau qunut Subuh. Kalau ini adalah khilaf, bahkan ada sebagian mengatakan dari awal Ramadhan," jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (17/3/2025).

"Jadi (membaca doa qunut Witir) dari awal Ramadhan termasuk riwayat Imam Ahmad bin Hanbal. Kalau dari mazhab kita (Syafi'i) pertengahan Ramadhan disunnahkan membaca qunut," sambungnya.

Hikmah Membaca Doa Qunut Witir di Separuh Terakhir Ramadhan

Hikmah Membaca Doa Qunut Witir di Separuh Terakhir Ramadhan

Buya Yahya menuturkan, hikmah membaca doa qunut Witir di separuh terakhir Ramadhan merupakan tambahan ibadah sebagai persiapan memasuki 10 hari akhir Ramadhan. Doa qunut merupakan panjatan khusus menjelang memburu Lailatul Qadar.

"Hikmahnya adalah untuk menambah ibadah, tambah kita mengadu kepada Allah di pertengahan Ramadhan karena mendekati tanggal 20 Ramadhan. Tapi, menurut mazhab lain dari awal, tapi yang jelas sunnah, lakukanlah, sunnah yang dikukuhkan di dalam Witir kita membaca qunut setelah malam 15," tutur Buya Yahya.

Selain membaca doa qunut Witir, Buya Yahya menyarankan agar pada separuh terakhir Ramadhan juga ditambah bilangan rakaat Tarawih dan Witir-nya. Semisal, dari 20 rakaat Tarawih menjadi 36 rakaat dan dari tiga rakaat Witir menjadi 11 rakaat.

Penjelasan Ulama tentang Qunut Witir Separuh Terakhir Ramadhan

Penjelasan Ulama tentang Qunut Witir Separuh Terakhir Ramadhan

Mengutip NU Online, para ulama mazhab Imam Syafi'i menghukumi sunnah membaca doa qunut pada rakaat terakhir sholat witir di separuh terakhir Ramadhan. Sebagian pendapat ada yang membolehkan qunut sepanjang Ramadhan, tetapi pendapat yang paling kuat dalam mazhab Syafi'i adalah qunut dikhususkan pada separuh akhir Ramadhan.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menuturkan,

: :

Artinya, "Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan."

Bacaan Doa Qunut Witir

Bacaan Doa Qunut Witir

Berikut doa qunut yang bisa dibaca pada rakaat terakhir Witir.

Allahummahdin f man hadait. Wa 'fin f man 'fait. Wa tawallan f man tawallait. Wa briklan f m a'thait. Wa qin syarra m qadhait. Fa innaka taqdh wa l yuqdh 'alaik. Wa innah l yazillu man wlait. Wa l ya'izzu man 'dait. Tabrakta rabban wa ta'lait. Fa lakal hamdu a'l m qadhait. Wa astagfiruka wa atbu ilaik, wa shallallhu 'al sayyidin muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'al lihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya, "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan.

Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya.

Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."

Wallahu a'lam.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sumber : Liputan6.com