95% SPBU Pertamina Jalur Mudik Lebaran 2025 Sudah Layani Cashless
17 March 2025, 16:45 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4797321/original/010045300_1712504268-WhatsApp_Image_2024-04-07_at_8.01.16_PM.jpeg)
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menyiapkan SPBU miliknya untuk melayani pembayaran non tunai alias cashless selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan bahwa sekitar 95 persen SPBU Pertamina di jalur mudik saat ini sudah melayani transaksi cashless untuk pembelian BBM.
"Untuk pembayaran di SPBU, saat ini 95 persen sudah bisa menjalankan cashless. Kecuali wilayah-wilayah yang kita terkendala sinyal," ujar dia di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Menurut dia, para pelanggan Pertamina nantinya bisa membeli BBM secara non tunai lewat berbagai cara. "Cashless ini pun metodenya bermacam-macam, dari mulai debit, kartu kredit, maupun menggunakan e-wallet," imbuhnya.
Tak hanya itu, Mars Ega pun menyebut Pertamina telah menyiapkan promo pembelian BBM selama musim mudik dan balik tahun ini via aplikasi digital. Namun, ia tak merinci seperti apa bentuk promo yang diberikan.
"Kami pun ada beberapa program promo yang cashless menggunakan aplikasi MyPertamina selama Ramadan dan Idul Fitri," tutur dia.
QR Code untuk Beli Pertalite
Pada kesempatan sama, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, Pertamina telah menyiapkan sistem scan QR Code untuk pembelian BBM Pertalite (RON 90) di jalur mudik Lebaran 2025.
"Kita melihat kebutuhan sepanjang perjalanan, tentu untuk QR Code yang mereka miliki bisa digunakan di seluruh daerah untuk jalur mudik. Jadi kita harapkan implementasinya justru tidak ada masalah," ujarnya.
Yuliot menyatakan, pembelian Pertalite via QR Code di sepanjang jalur mudik bersifat wajib. Sementara pembayaran dalam pembelian BBM non subsidi lainnya itu opsional.
"Memang harus. Kalau untuk menggunakan Pertalite itu berarti menggunakan QR Code. Kalau masyarakat menggunakan Pertamax, itu justru tidak perlu scan QR Code," dia menegaskan.
Advertisement
Antisipasi Perpindahan ke Pertalite
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4010236/original/021378300_1651152654-IMG20220428105911.jpg)
Saat ditanya soal potensi adanya pergeseran pembelian dari Pertamax ke Pertalite di musim arus mudik dan balik tahun ini, pemerintah dan Pertamina akan membaca pola transaksinya, dan siap mengantisipasi jika ada pergeseran itu.
Kekhawatiran ini muncul lantaran adanya isu Pertamax (RON 92) merupakan BBM dengan nilai oktan sama seperti Pertalite (RON 90). Isu itu merebak usai Kejaksaan Agung menciduk dugaan korupsi Pertamina dan anak usaha dalam tata kelola minyak mentah.
"Untuk mudik kan baru akan terlaksana dalam beberapa hari ke depan. Kalau memang ada kendala-kendala, kita siap antisipasi perubahan-perubahan konsumsi masyarakat dari RON 90 ke 92 atau sebaliknya," kata Yuliot.
Advertisement
Ingat, Beli BBM Pertalite saat Mudik Lebaran Wajib QR Code
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4014054/original/072773900_1651669420-IMG-20220504-WA0061.jpg)
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, Pertamina telah menyiapkan sistem scan QR Code untuk pembelian BBM Pertalite (RON 90) di jalur mudik Lebaran 2025.
"Kita melihat kebutuhan sepanjang perjalanan, tentu untuk QR Code yang mereka miliki bisa digunakan di seluruh daerah untuk jalur mudik. Jadi kita harapkan implementasinya justru tidak ada masalah," ujarnya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Yuliot menyatakan, pembelian Pertalite via QR Code di sepanjang jalur mudik bersifat wajib. Sementara pembayaran dalam pembelian BBM non subsidi lainnya itu opsional.
"Memang harus. Kalau untuk menggunakan Pertalite itu berarti menggunakan QR Code. Kalau masyarakat menggunakan Pertamax, itu justru tidak perlu scan QR Code," dia menegaskan.
Saat ditanya soal potensi adanya pergeseran pembelian dari Pertamax ke Pertalite di musim arus mudik dan balik tahun ini, pemerintah dan Pertamina akan membaca pola transaksinya, dan siap mengantisipasi jika ada pergeseran itu.
Kekhawatiran ini muncul lantaran adanya isu Pertamax (RON 92) merupakan BBM dengan nilai oktan sama seperti Pertalite (RON 90). Isu itu merebak usai Kejaksaan Agung menciduk dugaan korupsi Pertamina dan anak usaha dalam tata kelola minyak mentah.
"Untuk mudik kan baru akan terlaksana dalam beberapa hari ke depan. Kalau memang ada kendala-kendala, kita siap antisipasi perubahan-perubahan konsumsi masyarakat dari RON 90 ke 92 atau sebaliknya," kata Yuliot.
Ramalan Pertamina
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3335821/original/089591900_1609226389-SPBU_Pertamina.jpg)
PT Pertamina Patra Niaga mengantisipasi lonjakan penggunaan LPG dan BBM selama periode mudik lebaran 2025 mendatang. Untuk itu perusahaan juga akan menyiagakan satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri 2025.
Eks Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Pertamina segera membentuk Satgas RAFI yang akan bekerja sejak 17 Maret-13 April 2025 mendatang.
"Untuk itu kami menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idul Fitri itu akan kami mulai di tanggal 17 Maret hingga tanggal 13 April yaitu dua minggu sebelum hari raya dan dua minggu setelah hari raya," ungkap Riva beberapa waktu lalu.
Dia memprediksi ada peningkatan konsumsi BBM dan LPG selama periode ramadan dan Idul Fitri 2025. Konsumsi LPG diprediksi naik 6,7 persen dibandingkan waktu normal.